Di rumah baru Hasley.
"Kau benar-benar membuatku bekerja hari ini !" -Anta.
"Terima kasihh !" -Hasley meletakkan tangannya di kepala Gavin.
"Hei singkirkan tanganmu !" -Anta merengut.
"Hahaa, kau semakin lucu kau tampak lebih hidup, aku senang !" -Hasley tersenyum.
"Se-sebaiknya kita bereskan cepat supaya aku bisa pulang!" Ucap Anta menyimbah tangan Hasley lalu mengeluarkan barang-barang dari kardus, Anta melihat bingkai foto yang memperlihatkan Hasley dan Gavin , senyum Gavin difoto itu benar-benar terlihat mempesona, hanya dari foto saja ia tau Gavin itu cerah dan ceria pantas saja banyak orang yang menyukainya karna sikap cerianya itu seolah membawa kebahagiaan untuk orang lain. Anta ingat suara dari balik telpon, jika ia menemuinya sekarang apa semua akan berakhir? Apakah ia tidak ingin kembali ?
" bodoh, aku merasa enggan untuk meninggalkan kehidupan ini padahal yang mereka butuhkan bukan aku, kebaikan dari teman-teman dan keluarga Gavin membuatku sedikit berangan jika saja hidupku seberuntung ini mungkin aku tidak akan pernah mencoba untuk mengakhiri hidup !" -Anta.
Beberapa saat setelah membereskan barang-barang Hasley, Anta tak sengaja membuka barang milik Yasi dan betapa kaget Anta melihat banyak sekali foto-foto dirinya ketika bekerja paruh waktu di toko, ketika duduk melamun dikelas ketika ia dipukuli dan banyak lagi Anta menutup dengan cepat kardus itu, kardus yang letak dipojok bersama barang-barang besar terpisah dari barang-barang lainnya itu berisikan banyak rahasia Anta, sebelumnya Anta hanya asal bicara menyebut Yasi penguntit, karena ia ingat Yasi sering mengikutinya kemana pun tapi ia tak tau tentang semua foto-foto ini.
"Ahh Vin itu barang milik kak Yasi tidak perlu dibereskan, kata Kakak jangan otak-atik barangnya!" -Hasley.
Anta kembali membuka barang-barang milik Yasi, kebanyakan hanya barang biasa Anta berpikir mungkin hanya di kardus itu semua yang berkaitan dengannya tapi kemudian ia menemukan sesuatu yang lebih menakutkan.
"Vin, apa yang kau lakukan?" -Hasley.
Anta mengambil semua yang berkaitan dengannya lalu membawanya pergi.
"Gavin kemana kau pergi ? Apa yang kau bawa ?!!" -Teriak Hasley sedikit mengejar Gavin yang berlari pergi tapi setelahnya ia membiarkannya begitu saja.
Tiba dirumah Anta berlari menaiki tangga menuju kamarnya.
"Gavin, apa yang terjadi ?" Ucap ibunya Gavin bingung melihat Gavin berlari dengan cepat ke kamarnya dengan kotak kardus ditangannya setelahnya terdengar suara barang dilempar lalu pintu yang terbanting keras.
"Gavin, nak !" Ibu Gavin mengetuk pintu kamar Gavin dengan cemas, terdengar suara tangisan marah dari dalam.
"Sayang, kamu kenapa sayang!" -Ibu Gavin.
Ibu Gavin terus mengetuk dan memanggilnya Anta mendengar menutupi telinga ia begitu marah, barang-barang yang ia bawa berhamburan di dilantai terlihat sebuah benda seperti boneka dengan fotonya diikat dengan tali dan kertas jimat terikat di boneka, sebuah kertas dengan tulisan berwarna merah melafalkan mantra yang tidak jelas lalu namanya tertulis jelas disana dengan kata-kata "bawa Anta kembali"
Anta tidak mengerti kenapa Yasi melakukan ini tapi beberapa saat dalan keputusasaan Anta seolah percaya semua ini terjadi karena ada sangkut pautnya dengan hal yang dilakukan Yasi. Berapa banyak yang Yasi tau tentangnya Anta ingin tau, Anta mengambil ponselnya lalu mencari kontak Yasi, Anta mengiriminya persan singkat "temui aku ditempat kecelakaan"
22:00, Anta menunggu Yasi selama 2 jam dan akhirnya Yasi tiba keduanya saling tatap tanpa saling bicara untuk beberapa saat.
"Berapa banyak yang kau tau tentang Anta, apa saja yang telah kau lakukan hah?" -Anta marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIS (S1END) - ( S2END)
Roman pour AdolescentsAnta Galavin yang terkenal nakal waktu di SMU melakukan percobaan bunuh diri 2 tahun setelah kelulusannya.