" Apa kau gila?" Ucap Adik kelas yang bernama Yasi. Orang ini seingat dia anak yang penurut yanh punya tatapan seperti anak anjing, tapi kenapa sekarang tatapan itu seperti tatapan seorang musuh?
"Kau bicara sendiri, sembari menatap cermin apa kau sedang bermonolog? Itu sering dilakukan oleh orang yang frustasi!" Ucap Yasi kemudian beranjak masuk. Ia pergi kencing namun masih melanjutkan bicaranya.
"Kau menghentikan pemalakan yang biasanya kau lakukan, kau juga tidak mendatangiku untuk meminta bekal ku. Yah kurasa kejadian ini benar-benar mengubah mu. Tapi sungguh aku tidak menduga ternyata kau anak wali kota, apa kau anak adopsi? Kau tidak mencerminkan dirimu sebagai anak dari keluarga kaya!" Ucap Yasi kemudian mencuci tangannya ke wastafel berdiri tepat disebelah Yasi. Yasi menatap Anta dadi cermin ia hanya berdiri diam seolah dengan patuh mendengarkan segala hal lebih banyak lagi.
"Anta, apa kau punya kepribadian ganda ?" -Yasi.
"Hah ?!" -Anta kaget bersamaan dengan itu di kepalanya terdengar suara " Apa dia menganalisa kita? Tebakan di cukup falid!"
"Sepertinya seseorang bicara di kepalamu dan itu pembicara yang bukan hanya sepatah dua patah kata tapi itu kalimat yang panjang!" -Yasi.
"Hentikan ocehan mu, apa yang kau inginkan?" -Anta.
"Tidak ada aku hanya penasaran, sudah lama aku memperhatikanmu. Kau tau sebenarnya aku bukan tipe orang yang akan diam saat diintimidasi tapi aku tetap menurut pada permintaanmu karena aku penasaran denganmu. Kau tidak seperti anak lain, matamu terlihat lelah padahal kau adalah siswa yang begitu aktif. Aku menduga-duga selama ini kau menyembunyikan sesuatu, seperti entah itu sebenarnya sifatmu selama ini adalah kebalikan dari dirimu sendiri dan kau lelah berakting seperti itu setiap hari atau kau memiliki masalah pada keluarga mu dan kau hanya bisa membuat masalah diluar untuk melampiaskan emosimu !" Ucap Yasi mode berpikir, ia menatap kosong ke udara seolah ada rumus matematika yang melayang ringan dan ia harus memecahkan rumus tersebut.
"Hei, aku sibuk aku harus mencari cara mengakhiri ini, apa kau sudah selesai bicara ?" -Anta menatap dengan sorot mata tajan namun kosong.
"Mengakhiri apa ? Orang-orang yang berbalik mengucilkanmu ? Itu sulit, jalan termudah adalah pindah ke sekolah lain!" -Yasi.
"Tidak- jeda apa ini, jangan bilang kau- (Anta tersenyum) aku ingin bunuh diri, orang di kepalaku membuat taruhan aku harus mati dalam sebulan !"
"Apa ?!" Yasi speechless mendengarnya. Ia tak tau harus bereaksi seperti apa. "KAU BENAR-BENAR SUDAH GILA !" ucapnya berteriak kemudian karena kaget dengan pengakuan terus terang Anta.
"Apa kau ingin menarik perhatian orang-orang? Apa kau ingin orang bersimpati padamu untuk menghentikan masalah yang terjadi saat ini ? Heh.. itu cara yang bodoh !" Ucap Yasi masih terlihat panik.
"Tidak, aku tidak ingin mengubah apapun, aku sudah melalui hal ini sebelumnya aku mencoba bertahan hingga lulus tapi tidak bisa. Kesalahan ku waktu itu adalah menabrakkan diri ke mobil orang lain. Aku tidak akan merugikan orang lain lagi, aku akan pastikan kalau aku akan mati tanpa membuat orang lain terlibat!" Ucapnya dengan gaya seperti ingin meraih sebuah harapan, sangat optimis.
"Kau gila!" Ucap Yasi lalu ia menyentuh dahi Anta. " Sudah ku duga kau demam, ayo pergi UKS!" Yasi menyeret Anta ke UKS meski sedikit melawan tapi tidak ada perlawanan yang begitu berarti, Anta memasrahkan dirinya kemudian kembali untuk menghadap perawat UKS yang ternyata adalah bibinya Yasi. Yasi begitu antusias menceritakan perihal yang ia dengar barusan dari mulutnya Anta. Dan reaksi Bu perawat bernama Prita itu sungguh diluar dugaan.
"Ibu tau ini berat, tapi ibu mohon jagalah kewarasan mu nak !" Ucapnya menangis sembari memeluki Anta.
"Apa yang harus ibu lakukan untuk membantumu, ceritakan saja semua masalahmu pada ibu, jangan memendamnya sendiri!" - Ucap Bu Prita lalu ia menarik Yasi mendekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIS (S1END) - ( S2END)
Teen FictionAnta Galavin yang terkenal nakal waktu di SMU melakukan percobaan bunuh diri 2 tahun setelah kelulusannya.