08. Apa aku cemas karena takut ketahuan ?

102 4 0
                                    

     Acara studi tour dipertengahan semester Anta dan lainya di tahun kedua, hubungannya dengan Rena sudah diperbaiki jadi tidak masalah baginya berada di dekat Rena dan ia tak lagi sekesal dulu ketika Anta menggodanya. Mungkin karena keberadaan Kaffa dihatinya atau karena ia sudah semakin dewasa. Lihatlah Anta masih saja mencoba bersaing dengan Kaffa, ia ingin merebut kursi agar bisa duduk bersama Rena dan Kaffa yang sudah lama geram juga ikut-ikutan bermain, Rena menghela nafas panjang ia memiliki ide lucu untuk membuat keduanya akhirnya duduk bersama.


"Lihatlah mereka salinh membuang muka, kau sangat jahat membiarkan pacarmu duduk disamping mantan pacarmu !" Ucap Ghisa meledak.

"Bukankah bagus jika mereka bisa berteman ? Siapa tau Anta akan berubah menjadi baik jika bergaul dengan Kaffa !" -Rena.

"Wah dari mana kau dapat ide itu ? Kau pikir Uta dan Kian tidak baik ? Mereka selalu bertiga sejak tahun pertama tapi lihatlah tidak ada yang berubah dari si rambut merah itu !" -Ghisa.

"Itu berbeda, Uta dan Kian hanyalah pelayannya mereka tidak punya kekuatan untuk melawan Anta, berbeda dengan Kaffa dia memiliki aura yang menyilaukan yang membuat semua orang luluh terhadapnya contoh saja teman kita yang satu ini!" -Vivian.

"Hei, ada apa denganku ?!- Rena.




"Jangan mengganggu Rena lagi, apa kau tidak punya wanita lain untuk diganggu, kau mau perkenalkan dengan Seseorang?!" -Kaffa.

"Kau bicara padaku ? Wahh kau pasti cukup lelah menahannya mempertahan image mu dihadapan semua orang, ku beri tau padamu aku dan Rena sudah berjodoh sejak kecil jauh sebelum kau hadir dalam hubungan kami, kau tidak berhak melarangku mendekatinya dan simpan saja kenalanmu itu untuk dirimu sendiri, ku yakin kau butuh itu nanti !" Ucap Anta, Kaffa mengepalkan tangannya karena kesal.



30 menit kemudian, karena kebiasaan Kaffa yang selalu tidur ketika dimobil, ia ketiduran disamping Anta dan itu membuat Anta memiliki ide untuk mengganggunya, Anta mengambil spidol dan menggambar kumis di wajah mulus Kaffa, melingkri matanya seperti mata panda, Anta melakukan dengan sangat hati-hati agar Kaffa tidak bangun selama Anta menggoreskan ujung spidol diwajah tampan itu Jantung Anta berdetak semakin kencang setiap detiknya. Ia tak pernah mengalami hal ini sebelumnya apa ia merasa cemas karen takut ketahuan? Anta mengambil foto Kaffa menyimpannya untuk mempermalukannya nanti.


Akhirnya mereka sampai di tujuan, pertama mereka akan museum sejarah lalu ke gedung seni dan budaya dan terakhir ke tempat pariwisata cagar alam puncak nasional.


   Sepanjanh perjalanan Kafda menyimpan rasa jengkel dan kesalnya pada Anta dan mencari kesempatan untuk membalasnya, ia tak pernah merasa semalu ini sebelumnya wajahnya di coret dan semua orang tertawa melihatnya untuk saja itu dapat dihapus dengan tisu basah.


"Kau keterlaluan kau tidak lihat wajahnya tadi merah karena menahan malu !" -Uta.

"Hei itu tidak seperti menyakitinya begitu parah, setidaknya ia telah menghibur anak-anak dengan wajahnya, bukankah dia aktor harusnya tak masalah, ia pasti juga pernah disuruh akting menjadi bodoh, itung ini pelatihan untuknya !" -Anta.

"Hei aku ingin kecing sejak tadi baru berangkat, temani aku mencari toilet ayo !" -Kian.

"Baiklah ayo kita izin pada guru dulu !" -Uta.

"Hei aku tidak ikut aku tunggu disini saja !" -Anta.

"Benar ya, tunggu kami !" -Kian.

"Iyaa !" -Anta.

      Anta duduk sendiri di lobi museum dekat dengan kerangka dinosaurus yang sangat besar. Anta duduk dengan bosan menunggu Uta dan Kian, ia teringat dengan foto Kaffa yang ia ambil. Anta melihatnya kembali dan mengirimnya ke group khusus siswa kelasnya. Ia tak menduga banyak yang merespon ia kira mereka sibuk melihat-lihat isi museum. Anta tak kuasa menahan tawanya membaca reaksi anak-anak yang tertawa lucu melihat foto Kaffa meskipun sebagian dari mereka menyukai foto itu dan memujinya masih tetap tampan meskipun wajahnya dicoret-coret tapi setidaknya ia masih cukup puas mengerjainya tapi tiba-tiba seseorang menariknya kasar dari belakang sampai ponselnha terjatuh dari dari tangannya.

Anta membeku sejenak melihat Kaffa dengan ekspresi wajahnya kesal, yang membuatnya membeku adalah jantungnya merasakan sensasi seperti ingin meledak dan wajah mereka yang sangat dekat lagi dan lagi perasaan yang sama seperti di bus tadi bahkan lebih kuat membuatnya pusing.

"Kau-

Belum sempat Kaffa bicara Anta bereaksi seakan ingin muntah, Anta panik ia tak bisa muntah sembarangan dan itu membuat Kaffa ikut panik.

"Woii, apa yag terjadi kau ingin muntah ?
Hei jangan muntah disini, tahan ayo cari toilet !" Ucap Kaffa menarik Anta tanpa pikir panjang bahkan meninggalkan ponsel Anta yang masih tergeletak dilantai.


    Anta semakin merasa pusing rasanya jantungnya tidak bisa berdetk dengan tenang ketika Kaffa menarik tangannya dan membawanya pergi ke toilet. Anta tidak bisa tenang ia menarik tangannya kembali dan lari pergi menjauhi Kaffa.

"Hei, Anta kenapa kau lar, berhenti!" Teriak Kaffa mengejar.

"Jangan mengejarku, berhenti kau disana !" Teriak Anta menjauhi Kaffa.



Di lobi

"Hei ini ponsel Anta, kenapa ini disini ?" -Uta.

"Jangan-jangan Anta diculik ?!" -Kian.

"Siapa yang mau menculiknya ? Dia cuma bikin masalah tidak ada orang yang ingin menculiknya !" - Uta.

"Heii dia anak wali kota penjahat mungkin mengincar uang tebusan !" -Kian.

"Apa-apaan kau jangan membuat ku panik sebaiknya kita cari dulu dia !"  Ucap Uta tiba-tiba Anta berlei begitu kencan dan bersembunyi dibelakang mereka berdua.

"Hahh ahhh, hhh, hei Anta berhenti lari aku sudah lelah, kenapa kau tiba-tiba lari hah aku hanya ingin membantumu pergi ke toilet!" Ucap Kaffa ngos-ngosan.

"Tidak mau, kenapa kau mendadak begitu baik, kau pasti punya rencana membalas ku, kau ingin menenggelamkanku ke dalam toilet kan ?!" -Anta.

"Hei bodoh, kau pikir kau itu ikan ?
Ya benar aku ingin membalasmu tapi aku tidak pernah berpikir untuk melakukan tadi, aku hanya panik kau tiba-tiba ingin muntah !" Teriak Kaffa.

"Hei kalian sejak kapan se akrab ini ?" -Uta.

"KAMI TIDAK AKRAB !" Ucap Kaffa dan Anta bersamaan.


"Hei kalian kemana saja, kita akan ke tempat selanjutnya !" Teriak Ghisa.

"Hei, kalian anak-anak nakal kalian jalan-jalan sendiri tanpa mengajakku kalian jahat !" -Jahat.

"Kaffa sedang apa kau disini apa sekarang sudah terpengaruh dengan pertemanan mereka ? Wah Kaffa kau jadi siswa pemberontak sekarang!" Derrel.

"Hei, aku tidak- akhhh terserah aku lelah !" Ucap Kaffa kesal, sikapnya ini sungguh mengejutkan semua orang tapi bagi Rena yang sudah sering melihatnya semakin merasa gemas ia tak tahan untuk tidak mencubit lucu kedua pipi Kaffa.

"Hei jangan berani-berani kalian bermesraan didepan kami ya !!" Teriak Ghisa kesal.

"Yo, kau iri bagaimana kalau pacaran denganku saja ?" -Jerry.

"Jangan mimpi !" -Ghisa.









-NEXT..

ANTAGONIS (S1END) - ( S2END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang