Alarm jam berbunyi, Anta terbangun dari tidur nyenyak nya di kasur empuk bersih dan nyaman. Anta terdiam sejenak menatap selimutnya dan kamarnya saat ini, ini bukan mimpi, batinnya merasa lega. Anta tersenyum akankah kehidupan nya akan normal seperti orang lain ? Anta menatap bingkai foto pernikahan orangtuanya yang tergantung di dinding kamarnya.
Anta tidak bisa menyembunyikan rasa harunya, ia merasa senang. "Ibu, Ayah, selamat pagi, tolong berkati aku hari ini !" Sapanya pada potret ibu dan ayahnya.
Beberapa saat kemudian Anta keluar dari kamarnya dengan seragam sekolah yang sudah terpasang rapi di tubuhnya. Shura menyambut Anta di meja makan, ia juga membuatkan bekal untuk Anta. Anta mendekati meja makan dan melihat menu sarapan pagi ini yaitu nasi goreng dengan telur dan sayuran.
Anta tersenyum " Kau bisa masak ?" Tanya Anta tampak tidak percaya. Shura melihat sepertinya tidak terlalu yakin dengan masakannya tapi ia senang dengan senyum yang Anta tunjukkan, seolah itu menandakan hal baik untuk hubungan mereka saat ini dan seterusnya.
"Coba saja dulu, cepatlah makan nanti kau terlambat!" Ucap Shura, benar-benar memerankan seorang wali yang bertanggung jawab, seperti ibu, seperti Ayah dan seperti Kakak, Shura mengambil semua peran itu sekaligus.
Setelah makan dan meletakkan kotak bekal ke dalam tas, mereka pun berangkat, Shura mengantar Anta ke sekolah, lalu pergi untuk urusan kampusnya dan ia juga berencana untuk mencari pekerjaan. Shura tau rencana hidup bersama Anta jauh dari orangtua akan ada pertentangan nanti ia harus mempersiapkan diri untuk segala hal.
Di depan pintu gerbang " hubungi aku kalau saat pulang nanti aku akan menjemputmu!" -Shura.
"Ok !" Ucap Anta membungkukkan badannya menengok ke jendela mobil menatap Sang pengemudi.
"Baiklah aku pergi, baik-baik disekolah!" -Shura.
"Hati-hati dijalan !" -Anta.
Kegiatan Anta yang sering di antar jemput dengan mobil mulai menjadi bahan gosip di sekolah. Para siswa yang dulu sering ia palak menatapnya dengan julid begitu juga dengan siswa lain. Berbagai gosip mulai berkembang namun yang paling sering dibicarakan adalah tentang statusnya sebagai anak walikota.
Mungkin keluarganya baru menjadi kaya, makanya sekarang dia terang-terangan memperlihatkan bahwa dia di antar jemput dengan mobil mewah !
Berasa kayak tuan muda, bakal gimana ya nanti, apa dia semakin menjadi mengganggu orang lain ?
Tidak, dia mungkin tidak berani mengganggu orang lain lagi, dia pernah dipukuli dengan sangat parah !
Anta tidak perduli apapun gosip yang mengatakan tentang dirinya, gosip seperti itu tidak menyakiti dirinya. Saat ini Anta memang sedang merasa sombong, sombongnya adalah ia merasa ia mampu melawan Rena untuk mengambil perhatian Kaffa dengan penuh.
Rena menghadang Anta di luar, keduanya ke tempat yang sedikit sepi untuk bicara secara serius. "Kau membawaku ke tempat sepi, kau tidak takut orang bergosip tentang kita ?" Tanya Anta dengan senyum simpulnya di bibirnya.
"Jauhi Kaffa !" Ucap Rena langsung to the poin.
"Tidak bisa, walaupun aku menjauhinya dia akan terus mencariku !" Ucap Anta, tampak kepercayaan diri terpancar di wajahnya. Rena tidak tau kenapa tapi ia merasa kesal dengan kesombongan Anta, Rena jelas sudah dapat memastikan bahwa Anta belum berubah, ia bahkan lebih licik dari sebelumnya.
"Apa mau mu sebenarnya? Kenapa kau terus mengganggu hubungan kami !" -Rena.
"Seperti itu kah kau melihatku ? Kami hanya berteman, bukankah itu baik daripada kami bermusuhan ?" -Anta.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIS (S1END) - ( S2END)
Teen FictionAnta Galavin yang terkenal nakal waktu di SMU melakukan percobaan bunuh diri 2 tahun setelah kelulusannya.