Bab 2 - Alter ego?

16 1 1
                                    

Anta berada di kamar rawat VIP, kamar itu persis sama dengan kamar rawatnya sebelumnya. Anta hanya diam berbaring di kasurnya yang samping jendela ia menatap plafon dengan tatapan kosong, korden putih di sampingnya tertiup angin dengan ringan. Tiba-tiba seseorang muncul menengokkan mukanya di atas wajahnya, seseorang yang memiliki wajah yang mirip dengannya.

"Kau memikirkan apa ? Ah .. pasti kau takjub karena untuk pertama kalinya kau sadar seratus persen dari biasanya!"

Ucapnya orang ini wajahnya mungkin mirip dengannya tapi kepribadian sungguh berbeda, dia adalah seseorang yang terlihat tidak punya beban di wajahnya.

"Apa kenapa kau menatapku Seperti itu ? Hei kebetulan kita disini bagaimana kalau kita menjenguk teman kita ?"

"Siapa?"

"Riku ! Yah, dia mengalami patah tulang pada lengannya dan wanita itu ku dengar bahunya dislokasi !"

"....!"

"Kenapa ? Kau merasa bersalah? Kau tidak melakukan kesalahan. Bukan kau yang mendorong mereka !"

"Itu kau !"

"... Haa, aku juga tidak melakukannya. Apa aku terlihat jahat bagimu ?" Ucapnya kini rautnya tak lama menyunggingkan senyum kedua saling menatap dengan serius hingga seseorang masuk ketika Anta mengarahkan pandangan ke pintu itu adalah Shura kakak sepupunya. Shura menyalakan lampu terlihat lah Anta berbaring sendirian dikamar VIP itu sendiri tanpa ekspresi sama sekali.

"Kenapa kau gelap-gelapan? Kau tidak suka terang ?" -Shura menaruh makanandan obat di atas meja.

"Apa kau baru saja menelepon aku mendengarmu bicara tadi sebelum masuk?!" -Shura membuka bungkusan bubur yang ia bawa tadi.

"Maaf aku meminta bubur pada perawat, aku takut kau masih sakit saat mengunyah jika memakan makanan yang padat!"

"Kau tidak melihatnya?" -Anta.

"Hah ?"

"Tidak apa-apa!" -Anta menunduk kemudian setelah melihat reaksi Shura yang bingung.




Beberapa hari kemudian, Anta pulang kerumah, Paman kembali memarahinya ia yang baru pulang dari rumah sakit baru saja tahu bahwa dirinya ramai dibicarakan di internet, semua mengecamnya dan menghujatnya bahkan pamannya yang dikenal sebagai ayahnya itu juga dilacak oleh netizen. Anta yang terjatuh karena dorong dan ditampar itu kini meringkuk dilantai dan kembali di tendangi oleh pamannya. Shura awalnya diam karena ia juga tak berani melawan ayahnya tapi kemudian ia memberanikan diri menghentikan ayahnya.

"Yah hentikan, bagaimana jika ada orang yang mengawasi rumah kita dan dia melihat ayah melakukan ini? Ayah tau kan alamat rumah kita tersebar di internet? Ayah harus menjaga sikap ayah diluar maupun dirumah mulai sekarang !" -Shura.

"Kau benar, urus dia. Ayah ingin sendiri, bawa dia yang jauh cepat ayah muak melihat wajahnya!" Ucapnya pria paruh baya itu mendudukkan dirinya di sofa seraya menghela nafas.

Shura membantu Anta bangun, Shura ingin membawanya ke kamarnya tapi Anta menepis tangannya dan ia berjalan sendiri menuju kamar anjingnya yang ada di samping rumah mewah tersebut. Tibalah Anta diruangan sudah ia tinggali selama 3 tahun tersebut. Sudah lama rasanya sejak ia tidur dikasur yang nyaman sebagai Gavin, inilah hidupnya yang sebenarnya.

Anta mengunci dirinya di ruangan kecil tersebut, mengabaikan sekolah bahkan perutnya yang keroncong.

"Kau tidak mau sekolah lagi ?"

Sosok itu kembali, duduk di sudut bersandar di tembok dengan satu kaki terangkat tangan berada di atas lutut di kaki tersebut.

"Kau merasa malas untuk belajar karena kau pikir kau sudah lulus? Kau sekarang disini, kau seorang siswa. Bagaimana jika kita ubah saja masa depanmu yang suram itu!"

ANTAGONIS (S1END) - ( S2END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang