Sesaat Anta berpikir ingin melangkah ke tengah jalan menabrakkan dirinya ke mobil yang berlalu lalang seperti terakhir kali Anta berlari bersamaan dengan ingatan ketika saat itu, ia kembali merasakan bagaimana putus asa nya dirinya waktu itu hingga ia mengambil keputusan untuk mengakhiri hidupnya, tiba-tiba tangannya ditarik hingga ia berputar dan terhuyung hampir terjatuh, sejenak Anta terdiam matanya bertemu dengan Kaffa yang menatapnya kesal nafasnya terhengal karena berlari ketika Anta sadar ia hampir saja mengulangi tragedi bunuh diri yang ia lakukan lebih dari 3 tahun lalu, saat Anta menatap mata Kaffa entah mengapa ia merasa Kaffa bukan lagi melihatnya sebagai Gavin, tatapan itu tatapan yang biasa ditujukan untuk Anta, senyuman yang ditujukan untuk Gavin sebelumnya sangat jelas itu palsu, Anta kembali teringat saat dimana Kaffa mengatakan ia " Gay sialan x dan saat ia memukulinya dengan brutal mengancamnya ketika insiden jatuhnya Rena dan Riku, tatapan itu sama persis.
Kaffa baru ingin bicara tapi telpon Gavin berbunyi, nampak nama Shura muncul dilayar, Anta menerima telpon tersebut dan tak lama kemudian terdengar suara yang tak asing..
"Hei, apa kau Gavin? Bisakah kau datang ? Aku benar-benar butuh penjelasan sekarang!"
Ucapnya terdengar lemah, Anta membeku sesaat rasanya sekedar mengangkat tangannya saja ia tak bisa, Anta tak tau apa yang harus ia lakukan semua kacau, rasanya seluruh tubuhnya ingin meledak menahan rasa bersalahnya, jika ini seperti yang ia bayangkan, ia tak tau apa ia harus menemui sosok yang ada si telpon atau tidak. Anta menatap Kaffa sejenak lalu ia beranjak pergi selangkah demi selangkah semakin cepat kemudian berlari kini Kaffa tak lagi mengejarnya, ia hanya diam menatap sosok yang berlari semakin jauh darinya itu, dengan ini perasaan Kaffa seolah semakin menyakini Gavin adalah Anta itu yang ia pikirkan ketika tangannya baru saja menarik Gavin menyelamatkan nya dari tindakan berbahaya seolah Kaffa merasa terbawa ke kejadian dimana Anta melompat ke jalanan untuk mengakhiri hidupnya.
00:53
/Riku:" kau membuat seolah Gavin adalah Anta, perasaan bersalah apa yang kau miliki ?
Mari bayangkan, jika kau bertemu Anta lagi, apa yang ingin kau katakan ?"Kaffa hanya diam sejenak berbaring di kasurnya menatap langit-langit kamarnya yang menampilkan refleksi bayangan dari jendela karena cahaya lampu dari luar, Kaffa tidak dapat menemukan jawaban apa yang akan ia lakukan ketika ia bertemu Anta lagi, ia sangat yakin ia masih membencinya hingga saat ini.
/Riku :" Kaffa, mari kita akhiri ini, kau tau kau sudah berantakan karena memikirkan hal yang tak masuk akal ini, apa kau sadar berapa banyak yang sudah kau abaikan? Kau mengabaikan pekerjaanmu, kuliahmu dan akhir-akhir ini kau juga mengabaikan Rena kau sadar itu ? Rena menghubungi berkali-kali menanyakan apa yang kau lakukan, kau sulit dihubungi dan tidak menjawab pesannya, berjanjilah benahi hidupmu dulu aku akan mencari info tentang Anta kalau perlu sampai menemukan makamnya, kau puas ?"
"Hmm, baiklah !" -Kaffa.
/Riku :" harusnya aku di gajih untuk ini, aku selalu melakukan apa yang kau perintahkan!"
"Hee, thank bro kau memang sahabat sejatiku !" -Kaffa mengejek.
Tak lama setelah panggilan dengan Riku berakhir Kaffa menghela nafas panjang lalu telponnya kembali berdering, nama myRena dengan emoticon Love itu muncul dilayar.
/Rena :" kau sangat sibuk? Apa yang kau kerjakan beberapa hari ini ?"
"Tidak ada, ini hanya soal pekerjaan!" -Kaffa.
/Rena :" kau tidak mau memberitahuku ? Kenapa kau tidak mau membicarakannya padaku, kau mencari tau tentang Anta sedangkan aku lebih lama mengenalnya kenapa kau tidak mencari taunya padaku ? Apa yang kau pikirkan sebenarnya?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIS (S1END) - ( S2END)
Teen FictionAnta Galavin yang terkenal nakal waktu di SMU melakukan percobaan bunuh diri 2 tahun setelah kelulusannya.