Bab 13

14 2 1
                                    

"Tinggal berapa hari lagi ?" Ucap Anta diperjalanan pulang sembari menatap langit jingga.

"Kira-kira 12 hari lagi!" Entitas lain itu muncul bagai asap yang ringan di samping Anta, ekspresi nya ceria dengan kedua tangan dibelakang ia menyamakan langkahnya dengan Anta.

"Langitnya bagus bukan ?" Ucapnya kemudian. Benar, Anta merasakan sesuatu yang sejuk dihatinya. Meskipun ia kurang yakin apa itu disebabkan oleh kehidupan ini atau perasaan takjub karena ternyata mimpi ini seperti nyata.

"Sebelum mati, lakukanlah apa yang ingin kau lakukan, tak perlu berusaha keras memikirkan cara mati, jika kau benar-benar akan mati, itu akan tiba pada waktunya tanpa perlu pusing-pusing memikirkannya !" Ucap entitas lain itu.

"Aku ingin mewujudkan cintaku, apa itu mungkin!" Tanya Anta menatap entitas lain dirinya tersebut.

Entitas itu diam sejenak, lalu ia tersenyum. " Lakukanlah, mari kita lakukan !"


Setibanya dirumah, Anta di sambut oleh Shura " Masuklah, kembali ke kamarmu!" -Shura.

"Kita sudah membahas ini sebelumnya kan ? Apa aku salah ingat? Kurasa aku salah ingat. Kamar itu, kamar dimana aku mendapatkan pengalaman buruk pertamaku, kau harusnya tau, kau menyaksikan semuanya!" -Anta.

"Apa ? Apa maksudmu aku menyaksikan nya, kau dan paman aku hanya tau kau dekat dengannya nya !" -Shura.

"Kau yakin kau tidak tau ? Semua yang terjadi padaku kau melihatnya dan membuang muka. Tidak perduli saat aku di bully atau dipukuli, kau melihatnya dan kau diam saja. Kau juga pasti tau soal masalah video syur itu, TIDAK MUNGKIN KAU TIDAK TAU KARENA KAU KAKAK KELAS !" Ucap Anta mulai emosional.

"Dikamar itu dirumah ini dia melecehkan ku !" Ucap Anta air matanya jatuh. Ini adalah kali pertama ia mengucapkan masalah yang ia pendam sejak lama secara lantang.

"Ayahmu pun tahu, itulah sebabnya dia menyebutku jalang. Dulu aku masih kecil untuk melawan, aku juga tidak tahu harus kemana jika pergi dari sini, jadi aku hanya bisa tinggal di ruang sempit ini setidaknya aku tidak di dalam sana. Dan kenapa aku tidak pergi setelah aku dewasa, bukan karena aku tak berdaya hidup sendiri diluar sana, tapi karena hanya kalian harapanku setidaknya jika aku mati kalian akan menguburkanku dengan layak. Aku harap aku dikuburkan di dekat makan kedua orangtuaku !" Ucap Anta air matanya terus mengalir keluar meskipun ia telah mencoba menghentikannya.

Tiba-tiba Shura bersujud di tanah ia menangis meminta maaf pada Anta "Aku benar-benar tidak mengetahui apapun yang kau alami, aku tau kau dibully disekolah tapi ku pikir itu tidak terlalu besar aku membiarkannya karena saat aku memang tidak menyukaimu dan aku melihatmu seperti begitu lemah dan kau terlalu bergantung pada Paman, ku kira kau hanya anak manja karena kau terbiasa dimanja oleh ibu dan ayahmu. Tapi seiring waktu aku menyadari luka-luka yang kau alami cukup parah, aku ingin membantumu tapi aku tidak tau apa yang harus ku lakukan. Ku pikir kau juga tidak akan menerima bantuanku karena kau membenciku. Baru-baru ini aku tidak tahan lagi melihatnya perlakuan ayah kepadamu yang tak pernah berubah dan cara hidupmu yang begitu menyedihkan. Aku membuang semua harga diriku dan mencoba mengambil hatimu, ku pikir aku sudah melakukan yang terbaik aku tidak tahu sama sekali kalau membawamu masuk ke dalam kamar itu akan membuka lukamu kembali, aku minta maaf, sungguh aku minta maaf !" Ucap Shura bersujud ditanah sambil terisak.


Setelah mengungkapkan rahasia kelamnya dan mendengar pengakuan Shura yang sebenarnya tidak tahu menahu tentang pelecehan itu dan permintaan maaf yang terdengar tulus, Anta merasa canggung. Semua perasaan benci yang selama ini ia rasakan untuk Shura seperti menghilang begitu saja. Kini yang ia rasakan hanyalah perasaan malu dan tak tau harus apa dengan Shura yang masih bersujud ditanah apakah ia harus menyuruhnya bangun atau tinggalkan saja ia sendiri. Jika meninggalkannya ia pasti akan merasa bersalah.


ANTAGONIS (S1END) - ( S2END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang