14. Anta Koma

98 6 0
                                    

Gavin melakukan pemeriksaan rutin hari ini ke rumah sakit bersama kakaknya Luwis.

"Jadi kau telah ingat beberapa ingatan, apa yang kau rasakan saat ingatan itu muncul ?" -Dr. Hi'an.

"Tidak ada, tapi aku menjadi tidak fokus pada sekitar, orang-orang sekitar harus extra menjagaku karena hal ini !" -Ucap Gavin alias Anta yang sebenarnya tidak ada satu ingatan punya Gavin yang ia ingat yang ingat hanyalah ingatan punya Anta yang pernah bertemu Gavin secara tidak secara dulu.

"Baiklah, ingat untuk tidak terlalu memaksakan diri beri tahu aku jika ada gejala lain setelah kau mengingatnya !" -Dr. Hi'an.

"Gavin kau bisa keluar lebih dulu kakak mau bicara dengan dokter!" -Luwis.

"Baiklah !" Ucap Gavin ia tau kakaknya pasti ingin memastikan ulang kondisinya dengan dokter, Gavin tidak bisa berhenti merasa bersalah telah mengakibatkan kekacauan ini, haruskah ia pergi memohon kepada Tuhan agar kembalikan Jiwa Gavin yang sebenarnya ke tubuh ini, sudah selama ini bahkan tidak ada satu petunjuk pun.

Sementara Gavin sibuk berkutat dengan pikirannya ia tak sengaja melihat Shura berjalan dikoridor. Gavin terlalu penasaran apa yang dilakukan olehnya dirumah sakit setahunya Shura tidak mengambil jurusan kedokteran untuk menjadi dokter sekarang, apa paman sakit? Pikirnya.

Apa Anta masih mengkhawatirkan keluarga yang sama sekali tidak pernah menyayanginya ?
Bagaimana bisa orang yang paling dibenci disekolah dulu punya perasaan seperti itu terhadap orang lain. Begitulah Anta menilai dirinya sendiri, pikiran tidak pernah sunyi selalu saja ramai akan kenangan masa lalu pertanyaan-pertanyaan yang tidak jawaban, teriakan tangisan dan hinaan pada dirinya sendiri.

Gavin berhenti di depan ruang rawat Seseorang karena Shura masuk ke ruanhan tersebut. Kamar itu adalah kamar VIP apa paman benar-benar sakit?

"Gavin, sedang apa kau disini? Aku mencarimu sejak tadi !" Ucap Luwis Shura tiba-tiba keluar dari ruangan mendengar ada suara depan kamarnya tepat.

"Ah, luwis !" -Shura.

"Shura ? Sedang apa kau disini kau sakit ?"-Luwis.

"Kakak kenal dia ?" -Gavin.

"Ah, dia senior kakak di universitas dia baru saja lulus !" -Luwis.

"Kau Gavin ? Kau sudah besar sekarang dan jauh lebih tinggi !" Ucap Shura mengelus rambut Gavin.

"Kau mirip dengannya !" Gumamnya.

"Kau pasti tidak mengenalku saat itu aku melihat masih belum sadar jadi kita tidak sempat bertemu, aku adalah kakak dari orang yang menyebabkanmu kecelakaan, mungkin ini terlambat aku sungguh - sungguh minta maaf atas nama adikku !" Ucap Shura membungkuk.

"Ah tidak, tidak apa-apa sungguh, bagaimana keadaannya tidak ada perkembangan?" -Luwis.

"Ya !" Ucap Shura nampak sedih.
"Gavin, apa kau mau masuk ?" Tanyanya Anta alias Gavin menatap Luwis yang sedikit khawatir padanya, Gavin pun memasuki ruangan tubuh kurus yang sedang terbaring di ranjang dengan banyaknya alat medis yang tertempel di tubuh serta serang di mulut Anta seketika jatuh ke lantai karena tubuh itu adalah dirinya, apakah ini alasan kenapa ia tak bisa pergi? Karena ia belum mati, apakah Gavin berada ditubuh Anta yang sedang koma atau jiwa Gavin telah pergi ke akhirat? Anta menangis rasa bersalahnya semakin besar.

"Gavin, tenang apa yang terjadi tenang, hei !" Ucap Luwis memeluk adiknya yang nampak syok, tiba-tiba Gavin berdiri dan menyerang tubuh Anta.

"Hei bangun, kenapa kau lakukan ini seorang anak kecil jika kau benci dengan hidupku haruskah kau merusak kehidupan oranglain, katakan padaku bagaimana harusnya aku memperbaikinya ? Katakan !!" Ucap Gavin menangis menggoyangkan tubuh Anta sembari di tahan oleh Luwis dan Shura, Anta membenamkan wajahnya disamping ranjang Anta.

ANTAGONIS (S1END) - ( S2END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang