#1🌴

279 6 0
                                    

Seorang wanita menghentikan mobilnya di parkiran sebuah gedung besar. Ia kemudian turun dari mobilnya, dan tampaklah wujud dari seorang Rosella Hamzah atau sering dipanggil sebagai Sella. Dengan kacamata dan masker yang selalu menutupi wajahnya, namun itu tak bisa menutup kemungkinan bahwa ia sangat cantik, terutama karena kulit putih bersih dan rambut panjangnya yang bergelombang.

Dengan menggunakan kaos putih yang ditutup dengan blazer hitam dan jeans hitam sebagai bawahannya menambah kharismanya sebagai seorang CEO perusahaaan besar bernama PT. Bunga Indonesia. Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan emas dan berlian yang sudah memiliki cabang hingga ke luar negeri. Tanpa berlama-lama ia langsung menuju ke pintu masuk perusahaannya itu.

" Selamat pagi ibu Sella. " Ujar seorang satpam dengan sopan.

" Hmm. Pagi. " Jawab Sella dingin seperti biasa. Begitu pula ia dengan para karyawan lainnya.

Setiba di kantor miliknya, ia langsung mengurusi berkas-berkas yang harus ia tanda tangani.

Tok..tok..tok..

" Masuk." Lalu masuklah seorang wanita yang diketahui adalah Sekretaris nya bernama Mawar.

" Assalamualaikum bu, maaf saya ingin minta tanda tangan untuk laporan barang hari ini." Ujar Mawar sopan sembari memberikan laporannya. Tanpa berlama-lama Sella langsung melihat laporan barang, dan menyimpulkan bahwa penjualan mereka mengalami kenaikan. Setelah membaca itu ia langsung menandatanganinya lalu menyerahkannya pada mawar.

" Sudah." Ucapnya.

" Terima kasih bu. Saya pamit dulu, Assalamualaikum."

" Waalaikumsalam."

Sella kembali mengurus berkas yang tadi ia abaikan. Sampai akhirnya jam tangannya berbunyi menunjukkan bahwa sekarang sudah jam 5 yang artinya ia harus pulang. Segera ia membereskan barangnya dan pulang ke rumahnya.
______

Sesampainya di rumah, ia langsung bergegas ke kamarnya lalu menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Tak sampai 5 menit ia keluar dari kamar mandi lalu menuju ke lemari dan mengambil baju kaos lengan pendek dengan berwarna merah dengan celana pendek berwarna hitam. Untungnya ia sudah sholat di masjid dekat kantornya, sehingga ia bisa langsung makan.

Tin..tin...

Suara klakson mobil itu langsung mengubah arah langkah Sella dari ruang makan menuju pintu depan. Ia pun membuka pintu dan melihat seorang pria berbaju loreng yang tengah berjalan ke arahnya, dia merupakan abang Sella yang bernama Qadri Hamzah.

" Assalamualaikum, dek." Ucapnya.

" Waalaikumsalam, bang." Jawab Sella hangat seraya menyalimi tangan abangnya.

" Ayo bang, masuk trus mandi. Setelah itu kita makan, bi Ati sudah siapin kita makanan tuh."

" Ya udah, ayok." Ucap Qadri seraya merangkul adiknya.

" Iya bang, bentar Sella tutup pintu dulu."

Fyi : Sella dan Qadri hidup berempat dengan bi Inah pembantu mereka dan pak Ahmad satpam mereka didalam sebuah rumah mewah. Rumah ini merupakan peninggalan kedua orang tua mereka yang sudah meninggal saat mereka berusia 6 dan 7 tahun. Akhirnya mereka dirawat oleh Paman Raska yang merupakan adik dari ayah mereka. Sella sebenarnya 4 bersaudara, dimana Qadri dan Sella merupakan anak ke 1 dan 2 sedangkan adik ke 3 dan 4 mereka bernama Melati Hamzah dan Haris Hamzah. Namun sekarang mereka sedang menjalani masa pendidikan Akpol, selain itu paman Raska juga memiliki keluarga sendiri di luar kota membuatnya hanya bisa menjenguk mereka 1 bulan sekali, sehingga tinggallah di rumah itu hanya mereka berempat.

Setelah makan dan sholat subuh mereka pun duduk di ruang keluarga sembari menonton tv.

" Dek?" Qadri bertanya kepada Sella yang sedang bermain hp sembari menyandarkan kepalanya di bahu Qadri.

" Hmm, apa bang?" Jawab Sella tanpa mengalihkan pandangannya.

" Umur kamu berapa dek?"

" Ummm, 24 bang. Kenapa abang tanya gitu?" Tanya Sella penasaran.

" Kamu gak ada niatan nyari suami gitu?"

" Mmmm, gak ah bang. males."

" Ish, kamu ini, umur mu sudah matang, kapan lagi kamu nikah?"

" Wong abang juga udah tua, kok belum nikah juga? Abang dulu dong nikah baru aku nikah."

" Abang nanya kamu kok balik nanya Abang jadinya."

" Ya jelaslah, wong abang nyuruh Sella nikah tapi abang sendiri juga belum nikah. Minimal itu ngaca dulu bang, baru ngomong gitu sama Sella."

" Ish kamu ini, abang kan cowok. Jadi walaupun kakak nanti sudah berumur ya gak bakal pengaruh-pengaruh amat nantinya. Kamu perempuan nanti dicap buruk sama warga baru tau."

" Memang dicap gimana bang? Cap gajah gitu?" Tanya Sella sembari mengalihkan perhatiannya dari layar hp ke abangnya.

" Ish bukan gitu, cap nya itu kayak 'perawan tua' gitu adek ku sayang. Abang gak mau itu tersemat sama kamu."

" Emang 'perawan tua' itu apa bang? Kok aku baru tau kalo ada istilah gitu?"

" Astaga ni anak, otak nya perlu dijitak kayaknya. Udah lah cari aja artinya di Google sono." Ucap Qadri geram dengan adiknya itu.

" Ih, abang ngambek ya?" Tanya Sella melihat Qadri kembali melihat ke tv.

" Nggak, abang gak marah. Geram aja sama kamu, pintar di pelajaran tapi soal ini kamu gak ngerti. Hadeh..." Ucap Qadri sambil menutup wajahnya dengan tangan kanannya.

" Ya udah deh bang, abang maunya Sella gimana?" Ujar Sella pasrah.

" Abang mau kamu cari jodoh biar kamu bisa nikah. Atau gak gini aja, abang punya kawan nih, dia polisi, ganteng, mapan, dan yang paling penting, dia gak kaku kayak kamu. Jadi kakak rasa dia orang yang tepat untuk jadi imam kamu kelak."

Sella terdiam sebentar memikirkan ucapan kakaknya itu, sampai kemudian Qadri menggenggam tangan Sella sembari berkata..

" Jangan khawatir dek, dia orang yang baik. Besok kamu libur kan?" Tanya Qadri dan dibalas anggukan oleh Sella karena memang hari Sabtu dan Minggu merupakan hari libur kantor.

" Ya udah nih, karena besok abang juga lagi libur, jadi abang bakal ngenalin kamu sama dia di kafe langganan kita, biar kalian bisa dekat juga. Gimana hmm? Kamu mau?" Qadri berucap sambil mengelus surai adiknya itu. Sella pun mengangguk pasrah. Karena ia berpikir mungkin memang sudah saatnya ia menikah.

" Hm, gadis pintar." Ucap Qadri seraya memeluk adiknya itu, Sella hanya bisa tersenyum paksa sembari membatin

Semoga saja dia orang yang tepat... batin Sella berharap.

Kisah Sempurna BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang