#24🌴

29 0 0
                                    

Pagi ini Sella terlihat sedang terduduk di teras rumah. Menikmati cahaya matahari pagi sekaligus sejuknya udara di lingkungan ini. Lalu ia mendengar suara langkah kaki yang ia kira adalah sang nenek. Dan untuk nama dari nenek itu sendiri, yaitu nenek Ayu.

"Nenek mau kemana?" tanya Sella melihat nenek Ayu membawa sebuah pancingan.

"Nenek ingin mancing di sungai, buat dijual ke pasar." mendengar itu, dengan segera Sella langsung berdiri.

"Kalau begitu saya ikut."

"Nggak non, kamu dirumah aja, gak usah ikut nenek ke sungai."

"Nggak nek, saya ingin ikut." akhirnya nenek itu pasrah dan mengangguk.

"Ya sudah.. ayo non, kita pergi." dengan melewati jalan setapak, mereka lalu menuju ke arah sungai. Sesampainya disana, Sella langsung teringat tentang bagaimana ia mengalami kecelakaan sampai akhirnya ia terhanyut ke sungai ini.

"Jadi... sungai ini adalah tempat pertama kali nenek melihatku, bukan?"

"Iya non, nenek saat itu sedang mancing juga kayak gini. Trus nenek liat kamu pingsan dipinggir sungai ini. Saat nenek liat keadaan kamu, ternyata masih hidup. Namun saat itu kamu benar² terluka parah. Jadi nenek minta bantuan warga untuk bawa kamu kerumah nenek buat diobati. Dan sekarang, nenek bersyukur karena bisa ngobatin kamu sampai sadar kayak gini." Sella terdiam sebentar menerima penjelasan itu.

"Terima kasih nek, meski nenek tidak tau siapa saya. Tapi nenek tetap menyelamatkan saya hingga saya lebih baik seperti sekarang."

"Sama² non, justru nenek bahagia bisa nyelamatin orang." Sella hanya diam sambil mengangguk kecil. Setelah melakukan pembicaraan singkat, akhirnya Sella membantu Ayu memancing ikan disungai itu. Pada awalnya ia berpikir jika ia akan langsung mendapatkan tangkapan. Namun setelah beberapa saat menunggu, mereka berdua belum juga mendapatkan hasil.

"Nek, apakah setiap saat nenek memancing, memang menunggu selama ini?"

"Ya.. kurang lebih seperti ini. Terkadang bisa lebih cepat, bisa juga lebih lambat, tergantung keberuntungan saja."

"Apa nenek pernah tidak mendapatkan ikan sama sekali?"

"Pernah, seperti kemarin, jadi nenek harus mencabut ubi disekitar rumah. Satu² nya alasan kemarin nenek bisa memasak makanan lain adalah karena ada orang baik yang memberi nenek ikan untuk dimasak." tak lama setelah itu, tiba² Sella merasa jika umpannya kini telah dimakan oleh ikan. Dengan sekuat tenaga ia lalu menarik perlahan tali pancingannya. Hingga tampaklah seekor ikan yang berukuran sedang di permukaan air.

"Alhamdulillah nek, akhirnya kita dapat ikan juga."

"Iya non, Alhamdulillah."

"Apakah nenek ingin langsung menjual ikan ini?"

"Ya.. itu saja, kalau kita menunggu lebih lama mungkin pasarnya akan tutup." mereka lalu menuju ke pasar untuk menjual hasil tangkapannya. Namun Sella merasa aneh, karena pasar yang ia lihat tidak tampak seperti pasar jaman sekarang, alias seperti pasar jadul. Namun ia mencoba menghiraukan hal itu dan terus berjalan ke tempat penjualan ikan.

"Pak, apa kami boleh menjual ikan ini?" tanya Sella kepada sang penjual.

"Oh boleh mbak, tapi saya timbang dulu ya."

"Iya pak."

"2 kg mbak ikannya, jadi harganya 25.000." mendengar itu Sella merasa bingung.

"Loh.. bukannya lebih dari itu ya pak harganya."

"Nggak mbak, ini sudah pas."

"Tap-" ucapan Sella langsung terpotong ketika sang nenek menggenggam tangannya sambil mengisyaratkan untuk jangan diteruskan. Akhirnya dengan terpaksa Sella mengangguk dan menerima uang itu. Setelah itu mereka pun berjalan sambil mencari keperluan masak untuk hari ini.

Kisah Sempurna BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang