#50🌴

30 0 0
                                    

"Bulan madu ke Bali?" tanya Ken dan Sella saat Qadri memberitahu mereka bahwa ia sudah menyiapkan bulan madu untuk mereka berdua di sebuah villa mewah di Bali.

"Iya.. ini rencana yang abang siapkan untuk kalian."

"Jadi.. yang kata Surya tentang rencana abang itu liburan ini?" tanya Sella mengingat ucapan Surya, Qadri yang mendengar hanya mengangguk.

"Itu benar.. abang mau kalian punya waktu romantis berdua. Abang harap disana kalian bisa melupakan semua hal buruk yang terjadi dalam hubungan kalian."

"Tapi ini terlalu mewah bang, apa gak-" ucapan Ken dipotong oleh Qadri

"Gak papa, kebahagiaan kalian berdua lebih berharga daripada uang yang abang keluarkan untuk semua ini. Kalian berdua sudah melewati banyak hal buruk, mulai sekarang.. abang hanya ingin ada kebahagiaan yang mengiringi hari² kalian, dan abang pikir, kayaknya bulan madu cocok untuk mengawali langkah baru kalian." Ken dan Sella hanya bisa tersenyum bahagia mendengar ucapan Qadri

"Makasih bang, sudah mendukung hubungan kami berdua, Ken minta maaf saat itu sudah mengecewakan abang." Qadri hanya tersenyum

"Jangan minta maaf ke abang, semua itu juga hanya sandiwara. Sekarang kamu udah kembali bersama Sella, tolong jaga dia, jika ia terluka maka obati dia, jangan justru kamu tinggalkan dan berpaling darinya. Begitu juga kamu dek, jangan pernah pergi dari satu sama lain saat ada masalah menerpa kalian."

"Pasti bang." ucap serempak mereka berdua.

"Bagus, sekarang kalian istirahat, besok pagi udah harus siap. Jangan khawatir dengan barang kalian, abang sudah suruh orang buat nyiapinnya."

"Makasih banyak bang." Sella tersenyum lalu memeluk Qadri.

"Untuk adek abang yang cantik kenapa nggak?" ucapnya sambil tertawa kecil, disitu Ken hanya tersenyum melihat interaksi mereka berdua.

"Udah tidur sana, biar nggak kecapean." Sella  melepaskan pelukannya dari Qadri

"Iya iya ini kita juga mau tidur, udah capek banget soalnya."

"Ya udah sana." suruh Qadri yang dibalas Sella

"Iya, abang juga tidur, jangan nyuruh doang."

"Iyyahh.. udah sana pengantin baru." ucap Qadri dengan nada agak kesal.

***

Siang harinya mereka sudah tiba di Bali, dari bandara mereka langsung dijemput menuju villa. Saat sampai Sella langsung terkesima dengan pemandangan disekitar villa yang sangat indah. Ia lalu sampai di area kolam renang dimana terdapat sebuah teras kecil yang dibawahnya tersedia beberapa kursi santai yang menghadap langsung ke pantai. Suasana sekitar villa yang sejuk karena dikelilingi pohon² rindang menambah kesejukan tempat itu. Ia menutup matanya sambil menikmati angin yang berhembus. Namun tak lama ia bisa merasakan ada sepasang tangan yang memeluknya dari belakang sontak itu membuat Sella membuka matanya.

"Mas?" tanya Sella

"Ya?" jawabnya

"Bisa tolong lepasin?" pinta Sella yang ditolak oleh Ken.

"Kenapa? Kamu gak nyaman?"

"Iya." mendengar itu Ken tidak peduli, ia terus memeluk Sella yang membuat Sella tidak mempunyai pilihan lain selain membiarkan Ken memeluknya.

"Mas?" Ken hanya menjawab dengan deheman singkat.

"Udahan dulu, Sella lapar." Ken yang sedari tadi memeluk Sella langsung melepaskannya, tampak kalau sepertinya Sella tidak bohong. Ken tertawa kecil melihat ekspresi sang istri

"Ya udah yuk, kita cari makan diluar."

"Ayok!" ucap Sella antusias

Mereka berdua akhirnya pergi dari villa dan berkeliling mencari tempat makan sekaligus jalan-jalan menikmati kota Bali yang sangat indah. Tawa dan kebahagiaan mengiringi perjalanan mereka, sampai² tak sedetikpun genggaman tangan mereka lepas. Tak terasa sore pun tiba, mereka berdua yang sudah puas akhirnya memutuskan untuk kembali ke villa. Sesudah membersihkan diri dan beribadah, mereka duduk di kursi panjang dekat kolam sambil melihat matahari terbenam, desiran ombak pantai yang tenang menambah keindahan sore itu.

"Cantik banget pemandangannya." ucap Sella 

"Ya, kamu benar. Tapi yang bikin pemandangan itu makin indah karena ada bidadari disamping saya." ucapan Ken membuat Sella menatapnya

"Sudah.. mas tau kan Sella gak ngaruh sama gombalan kayak gitu." Ken tersenyum lalu menggenggam tangan Sella

"Mas tau.. karena kamu lebih dari itu, kamu bukan bidadari ataupun malaikat tak bersayap. Kamu adalah istri mas, wanita yang paling cantik dan istri yang sempurna bagi mas." Sella tersenyum mendengar ucapan sang suami.

"Oke.. kalau yang ini kayaknya Sella goyah." setelah mengatakan itu mereka berdua tertawa, Ken lalu merangkul bahu Sella yang membuatnya menyandarkan kepala di bahu Ken.

"Mas betulan jujur kan soal itu?" tanya Sella membuat Ken hanya bisa menahan tawanya.

"Ya iya dong sayang, kamu ini bikin mas gemas."

"Ooh.. baguslah." balas Sella, sementara Ken hanya bisa menggeleng heran.

Malam harinya saat Ken sudah bersiap untuk tidur ia bingung melihat Sella tidak ada dikasur.

"Kemana dia?" ia lalu mencari Sella sampai di area kolam, disana ia melihat Sella sedang berdiri dipinggir kolam.

"Sayang, kamu ngapain disana? diluar lagi dingin, udah masuk nanti masuk angin." Sella yang mendengar langsung menoleh

"Iya mas." namun saat berjalan ia tak sengaja terpeleset dan..

Byur..

"Sella!!" paniknya melihat Sella yang tercebur ke kolam. Sontak ia langsung berlari menuju ke kolam, disana ia melihat Sella yang sudah basah kuyup dan menggigil. Ken tanpa pikir panjang langsung masuk kedalam kolam dan membawa Sella keluar dari air. Sesampainya dipinggir kolam, Sella langsung menggosok-gosokkan kedua tangannya berusaha untuk menghangatkan dirinya.

"Ayo kita masuk dulu, disini udaranya dingin." Ken langsung menggendong Sella masuk kedalam, ia lalu mendudukannya di sebuah kursi setelah itu mencari sesuatu untuk menghangatkan tubuh Sella. Hingga ia menemukan sebuah kain yang cukup tebal, ia langsung membawanya dan langsung menutupi badan Sella. Sella tampak sedikit tenang namun masih kedinginan, Ken pun langsung memeluknya sambil menggosok-gosok punggung Sella guna memberikan sedikit kehangatan baginya.

Cukup lama Ken melakukan itu hingga akhirnya Sella merasa tubuhnya sudah mulai hangat. Ia perlahan menoleh melihat wajah Ken yang sangat dekat dengannya, disaat itu Sella terdiam, jantungnya terasa berdetak dengan tidak normal. Namun entah kenapa ia menyukai hal ini, ia lalu kembali menyandarkan kepalanya di pundak Ken. Dengan senyum manis ia menutup matanya dan tanpa sadar tertidur. Ken yang mendengar suara napas teratur melihat kearah Sella

"Loh udah tidur ternyata." ia tersenyum sebentar lalu membawa Sella ke kamar. Setelah membaringkan Sella dikasur ia kemudian berbaring disebelahnya, sebelum memejamkan mata ia memperhatikan sebentar sang istri yang tengah tertidur. Dalam batin dia tak henti-hentinya mengagumi kecantikan Sella bahkan saat tidur kecantikan itu masih terjaga. Setelah memikirkan itu Ken menggeser posisi tidurnya menjadi tepat disamping Sella, ia lalu menaruh tangannya di pinggang Sella dan ikut tertidur menyusul sang istri ke alam mimpi.

***

Pagi harinya saat terbangun Sella langsung kaget saat melihat Ken tepat berada disampingnya. Tapi tak lama kemudian ia tersenyum, ia lalu duduk dan membangunkan Ken.

"Mas.." namun Ken tidak merespon, Sella lalu mencubit pelan pipi Ken hingga akhirnya Ken terbangun. Ia langsung tersenyum saat melihat Sella didepannya.

"Udah tidurnya, waktu cuti kamu cuma bentar. Jangan buat bulan madu kita dihabisin buat tidur-tiduran aja." ucap Sella mengingatkan Ken tentang cutinya yang hanya 1 minggu, Ken hanya tersenyum lalu ikut duduk.

"Iya² sayang ini mas bangun, mana mungkin mas mau sia-siain momen bulan madu mas sama kamu." Sella hanya tersenyum, setelah itu mereka langsung membersihkan diri dan menikmati hari-hari liburan dengan romantis.

*****
Maaf up nya lama hehe:) btw siap² udah mau end part nih..

Kisah Sempurna BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang