#38🌴

31 0 0
                                    

3 bulan kemudian...

Aku berhasil menjabat sebagai seorang manajer keuangan. Mengejutkan memang, mengingat aku belum pernah memegang posisi ini. Namun entah karena keberuntungan atau keseriusanku selama menjalani masa pelatihan aku lulus dan akhirnya diterima disini. Tak terasa sudah 3 bulan berlalu semenjak aku diterima kini aku sudah paham dengan pekerjaan baruku. Walaupun masih ada beberapa hal yang aku sendiri masih bingung dalam mengerjakannya. Tapi untunglah orang² disini dengan baik hatinya mau membantu, dan karena itu juga lah aku menjadi lebih dekat bahkan memiliki beberapa teman baru walau tidak sebanyak dulu, hanya 3 orang saja yang aku anggap.

"Hei Sella, apa kau lembur malam ini?" tanya temanku bernama Hermes.

"Tidak, ada apa?"

"Tidak ada apa², aku hanya ingin memberi semangat saja jika kau lembur."

"Hmm." jawabku singkat lalu kembali menatap laptopku.

"Begitu saja?" tanyanya membuatku bingung.

"Apanya?"

"Kau tidak mengucapakan 'terimakasih' ?"

"Kenapa harus? Aku tidak lembur malam ini."

"Setidaknya kau mengucapkan terima kasih karena ada orang yang menyemangatimu meski aku tau kau tidak akan lembur."

"Aku tidak mengerti." jawabku jujur karena aku merasa agak bingung.

"Astaga, kau memang orang yang sulit diajak bicara."

"Kalau begitu jangan bicara padaku."

"Ya kuharap aku bisa melakukannya, tapi sayangnya aku tidak bisa. Kau orang yang unik, walaupun aku selalu merasa sebal padamu tapi entah kenapa aku selalu ingin bicara denganmu."

"Itu lucu."

"Ya memang... tapi bagaimana? Itu fakta." aku hanya bisa mengangguk singkat lalu menutup layar laptopku.

"Pekerjaanmu sudah selesai?"

"Ya, tentu saja. Apa kau ingin aku bekerja lebih lama lagi?"

"Tidak juga... justru bagus, karena kau bisa pulang sesuai jadwal."

"Hermes, jangan ajak Sella bicara terus. Biarkan dia mengemasi barangnya, bukankah kau senang jika dia tidak lembur?" ucap temanku Lis yang diikuti oleh Kate.

"Ya Herms, aku penasaran kenapa kau terus mengajak Sella bicara?"

"Hei, aku hanya ingin lebih dekat dengan dia oke?" ucap Hermes membela diri.

"Ouh.. apa kau suka dengan Sella?" tanya Kate dengan nada agak menggoda.

"Hei sudahlah, daripada bicara terus disini lebih baik kita segera pulang." ucapku yang sudah agak muak melihat perdebatan mereka bertiga.

"Oh lihat apa yang kalian berdua lakukan." ucap Lis kepada Kate dan Hermes karena melihat kekesalanku.

"Oke, oke kami minta maaf, ayo kita pulang."

****
Seperti biasa aku menunggu mobil taksi saat pulang dari kantor. Teman-temanku? Mereka juga sudah menawarkan tumpangan tapi aku tolak karena aku tidak ingin merepotkan mereka. Sesekali aku bersenandung kecil dan melihat sebuah hotel besar tepat disebelah kantorku. Terlihat banyak sekali orang berlalu-lalang disana. Tapi tunggu..

Aku melihat dua orang yang sangat kukenali, kalian sudah pasti tau siapa. Karena tak sanggup akhirnya aku memalingkan pandanganku. Sungguh aku membenci rasa ini, rasa yang selalu membuatku merasa lemah. Ya Allah, aku membenci rasa ini, kenapa saat aku baru saja terbebas kini aku harus kembali tersiksa oleh perasaan yang sama? Jika memang aku dan dia tidak ditakdirkan untuk bersama kenapa engkau tetap pertemukan kami?

Aku tidak pernah marah padamu, aku hanya bingung. Kenapa selama ini hidupku dipenuhi  rasa sakit? Saat aku merasa semua baik, hal buruk pasti akan datang sesudahnya. Aku menutup mataku sejenak, berharap semua ini tak akan menjadi air mata, dan sepertinya nasib sedang berpihak padaku, sebuah mobil taksi sudah terparkir didepan mataku. Aku langsung bergegas berdiri dan meninggalkan tempat itu.

Kisah Sempurna BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang