#22🌴

37 1 0
                                    

Hari ini adalah hari dimana Sella akan berangkat kembali ke tanah airnya. Karena dua hari lagi Ken telah selesai melaksanakan tugasnya. Jadi sebelum Ken kembali, sebaiknya Sella sudah sampai dirumah. Bersama dengan teman² nya kini mereka sudah sampai di bandara.

"Jangan lupakan kami Sella." ucap Anne.

"Ya, jangan lupakan kami." sahut Paul yang seminggu lalu sudah pulang dari bulan madunya.

"Tidak akan." jawab Sella. Lalu Baron terlihat mendekati Sella dan berkata dengan lembut.

"Hm.. tidak terasa kau telah bersama kami tinggal disini. Setelah sekian lama kita berpisah, sekarang kita akan berpisah untuk kedua kalinya."

"Ya.. bagaimana pun Indonesia adalah tanah airku, senyaman nyamannya aku disini aku tetap rindu dengan rumahku." jawab Sella dengan suara yang tak kalah lembut dengan abang angkatnya itu.

"Sella hanya bisa berterima kasih ke abang karena sudah mendampingi Sella dari kuliah sampai sekarang." lanjut Sella.

"Aku sayang padamu." ucap Baron memegang kedua pundak Sella, sementara gadis itu hanya mengangguk mengiyakan.

"Aku akan merindukanmu Sella." ucap Anne memeluk Sella. Dengan erat Sella membalas pelukannya, jujur didalam hatinya ia merasa tidak ingin pergi dari sini, namun bagaimanapun rumahnya adalah Indonesia bukan disini.

"Sampai jumpa semuanya." ucap Sella setelah melepas pelukan Anne dan mulai berjalan menjauh.

"Sampai jumpa Sella, hati² disana." ucap semuanya dengan melambaikan tangan.

Dari dalam pesawat, Sella melihat ke jendela pesawat, menatap kota Berlin untuk terakhir kalinya. Ia pun tak merasa jika ia akan pergi secepat ini. Entah kapan ia akan kembali kesini, namun ia berharap secepat mungkin. Tepat setelah memikirkan itu, Sella langsung terlelap di bangkunya.

****
Akhirnya setelah menempuh perjalanan panjang, Sella kembali ke tanah air. Namun hal yang pertama kali menyita perhatian Sella adalah hadirnya Ken tengah menunggu dirinya di bandara. Seketika Sella terdiam mematung melihat itu, bukankah Ken akan kembali 2 hari lagi? Pikir Sella. Namun dengan muka yang datar, Ken mendekatinya dan mengambil alih koper Sella. Setelah itu pergi menjauh menuju keluar bandara.

Ada apa dengan Ken? Batin Sella bertanya, namun ia tetap mengikuti Ken. Di tengah perjalanan, tidak ada satu pun dari mereka yang berkata apapun. Sampai disaat mereka tiba dirumah, hanya keheningan yang menyelimuti mereka. Ken yang hanya mendiami Sella dan Sella yang hanya cuek dengan Ken.

"Sella." bisik Alexa yang muncul tiba².
"Ada apa?" ucap Sella menghampiri Alexa.

"Apa kau tidak menyadari sikap suamimu?" tanyanya.

"Tidak." ucap Sella, namun dengan tiba² Alexa membantahnya.

"Bohong! Kamu tau sikapnya berubah."

"Kalau kau tau aku mengetahuinya, lalu kenapa kau tetap bertanya padaku?"

"Aku ingin lihat kejujuranmu, jika kau memang menyadarinya kenapa kau tidak menanyakan padanya?"

"Untuk apa? Meskipun aku bertanya padanya, apakah ada jaminan bahwa dia akan menjawabku? Sebaiknya biarkan saja dia seperti itu sampai dia mau bicara."

"Apa kau tidak ingin mengetahui apa masalahnya?" tanya Alexa untuk kesekian kalinya. Namun lagi² Sella hanya menjawab dengan acuh.

"Tidak." lalu untuk pertama kalinya, Alexa meninggikkan suaranya kepada Sella.

"Sella! Suamimu sedang marah padamu!"

"Owh bagus sekali, kenapa dia harus marah padaku?" tanya balik Sella dengan nada santai.

Kisah Sempurna BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang