#20🌴

48 2 1
                                    

Hari ini Sella sudah berada di tempat tujuannya, yaitu sebuah pabrik produksi ganja. Kemarin setelah membaca sekilas, Sella menjadi mengerti tentang seluk beluk tempat itu. Kini ia menjadi lebih mudah dalam mengatur rencanannya. Sementara temanya mengerjakan tugas yang lain. Sella kini tengah mengendap-endap sembari memantau kondisi disana. Ia memanfaatkan semak belukar dan kegelapan malam untuk melancarkan aksi ini.

"Bagus, hanya ada beberapa orang yang berjaga disini." gumamnya melihat beberapa orang bersenjata yang berjaga disekitar pabrik.

"Semoga saja ini cukup." ucapnya sembari melihat sebuah senapan berjenis dessert eagle di tangannya yang hanya memiliki 20 peluru. Ia lalu kembali berjalan pelan kearah dua penjaga yang tampaknya mulai mengantuk. Namun baru saja satu langkah ia merasa jika tanah yang ia pijak terasa aneh.

"Tampaknya ada sesuatu disini." ia lalu membersihkan tanah yang ia pijak, dan menemukan ada sebuah kayu yang tampak menutupi sesuatu. Ia pun menyingkirkannya lalu melihat ada pagar besi yang dibawahnya terdapat sebuah lorong yang ia kira ruang penyimpanan ganja.

"Tampaknya ini adalah jalan rahasia yang menuju pabrik." segera ia mengangkat besi itu lalu masuk kedalamnya. Ia begitu terkejut melihat banyaknya ganja yang siap dikirim, dikemas dan diletakkan disana.

"Mungkin jika benda ini legal akan aku bawa pulang lalu ku jual." setelah melihat sekeliling aman, Sella lalu menyimpan pistolnya lalu mengeluarkan sebuah pisau yang tampak sangat tajam.

"Sepertinya ini pintu menuju kedalam." ia lalu mencoba membuka pintu itu dan untungnya tidak terkunci.

"Aku harus segera menuju keruang kendali." baru dua langkah berjalan Sella mendengar suara orang yang tampaknya merupakan pekerja pabrik itu, ia langsung bersembunyi.

"Aku berharap bisa segera keluar dari pekerjaan ini."

"Ya Tom, aku juga. Tapi bagaimana lagi? Jika kita keluar pasti bos akan curiga dan malah membunuh kita, apa kau lupa dengan pemuda bernama Erik?"

"Tentu tidak kawan, jujur aku merasa kasihan padanya. Ia masih muda, namun harus tewas karena bos kita yang kejam itu."

"Seandainya ada yang bisa membantu kita keluar dari sini."

"Ya, mungkin aku akan melakukan apapun untuknya."

"Mungkin aku bisa." ucap Sella yang tiba-tiba keluar dari persembunyiannya, namun mereka yang melihat itu langsung kaget dan hendak untuk berlari. Namun dengan cepat Sella langsung mengarahkan pistol kepada mereka.

"Lari saja.. kukira kalian tak ingin panjang umur." sontak mereka yang mendengar senjata terkokang langsung menghentikan langkah mereka. Dengan perlahan mereka lalu berbalik dan mengangkat kedua tangan mereka.

"Tolong.. jangan bunuh."

"Tidak akan, jika kalian mau membantu." mereka berdua lalu saling menatap saru sama lain.

"Ayolah, kalian tak akan rugi."

"Memangnya apa yang kau inginkan? Dan apa yang kami dapatkan jika membantumu? "

"Kalian dapat kebebasan, seperti yang kalian inginkan."

"Entahlah, bagaimana mungkin kami bisa percaya dengan orang sepertimu?"

"Jadi kalian tidak percaya? Ya sudah kubunuh saja kalian berdua." ucapnya kembali menodongkan pistol membuat mereka ketakutan.

"Jangan! Baiklah.. kami akan membantumu, tapi berjanjilah bahwa kau akan membebaskan kami." mendengar itu Sella hanya berekpresi datar dan menurunkan senjatanya.

"Aku bersumpah."

"Kami meminta kau berjanji." Sella lalu kembali menodongkan pistolnya.

"Baik.. baik, kami akan membantumu."

Kisah Sempurna BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang