#48🌴

28 0 0
                                    

Mereka bertiga lalu kembali ke RS, dimana saat Sella memasuki ruangan ia langsung disambut dengan ekspresi lega Ken. Disitu terdapat Delia yang juga tampak lega melihat kedatangan Sella.

"Sella?!" ucap Ken dan Delia bersamaan, Sella terdiam sebentar lalu mendekat kearah mereka berdua.

"Sella.. aku minta maaf, aku tidak-" ucapan Delia dipotong oleh Sella.

"Tidak papa, aku tau."

"Maaf.." lirihnya

"Bukan salahmu, aku juga mengerti." mendengar itu Delia langsung memeluk Sella

"Maaf.. maafkan aku, aku tiba² datang dan membuat kesalah pahaman antara kalian." bisiknya di telinga Sella "Aku mohon maaf.. tapi kamu gak perlu khawatir, walaupun kami pernah memiliki hubungan semasa dulu namun kami sudah merelakan satu sama lain. Jangan pernah merasa kalau diri kamu sebagai penghalang hubungan antara kami, karena sebenarnya kisah kami sudah menjadi memori masa lalu. Aku mohon jangan ulangi kesalahan seperti yang aku lakukan, tolong tetaplah bersama Ken, jangan tinggalkan dia." Sella terdiam mendengarkan setiap perkataan Delia, ia lalu meyakinkan Delia

"Aku bersyukur jika aku tidak menjadi pengganggu antara kalian, jika kamu minta aku untuk selalu bersama Ken, jangan khawatir.. aku tak akan meninggalkannya." mendengar itu Delia merasa senang, ia lalu melepaskan pelukannya dan tersenyum ke Sella.

"Kuharap kamu terus memegang ucapanmu. Karena kalau tidak, artinya kamu sama jahatnya denganku." Sella hanya berkata dengan yakin

"Jangan khawatir, itu sudah menjadi janjiku." Setelah mendengar itu, Delia hanya tersenyum senang lalu berterima kasih kepada Sella. Sella hanya mengiyakan ucapan Delia, ia lalu menatap Ken yang juga menatapnya. Delia yang melihat tatapan antara Ken dan Sella merasa mengerti.

"Baiklah, aku akan pergi. Kalau ada apa², tinggal panggil aku aja."

"Baik." jawab Sella, Delia lalu berpamitan kepada Ken, Qadri dan Surya kemudian keluar dari ruangan.

"Sella.." panggil Ken lembut

"Ken." jawab Sella tak kalah lembut, Ken lalu mencoba untuk duduk namun baru bergerak sedikit ia langsung meringis, Sella lalu duduk disamping Ken lalu menahan gerakannya.

"Jangan banyak gerak, nanti jahitannya kebuka lagi." Melihat kekhawatiran Sella, Ken langsung diam. Ia hanya memperhatikan wajah wanita cantik didepannya ini.

"Saya jadi keinget saat kamu terluka, saya khawatir banget tapi kamu malah tertawa dan bilang kalo 'ini cuma luka kecil'." Sella terdiam mengingat momen itu, ia kemudian tersenyum kearah Ken yang sedang menatapnya.

"Jangan natap Sella terus, Sella jadi takut." Ken hanya terkekeh kecil.

"Jadi saya harus liat apa? Liat dua pria disana?" tunjuk Ken kearah Qadri dan Surya yang berdiri didekat pintu.

"Ee..enggak juga sih." pikir Sella. Sementara dua pria itu hanya saling berbisik

"Kayaknya mereka butuh privasi." bisik Qadri yang diangguki Surya.

"Mungkin sebaiknya kita diluar, lagipula para jomblo seperti kita tidak akan mengerti."

"Sella, Ken, kami keluar dulu. Kalian bicaralah berdua.." Sella dan Ken hanya mengangguk. Setelah mereka pergi Ken kembali menatap Sella.

"Sella?" panggilan itu membuat Sella mengalihkan pandangannya dari pintu.

"Maaf.."

"Soal Delia?" Ken mengangguk, Sella menghembuskan nafas panjang

"Nggak papa, lagipula semua sudah dijelasin sama abang dan Surya."

"Saya minta maaf, selama ini sudah banyak melukai kamu, bahkan sejak pertama kita bertemu saya sudah membuat kamu gak nyaman." ucap Ken merasa bersalah, Sella hanya terdiam lalu tersenyum.

Kisah Sempurna BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang