Ken perlahan-lahan mulai membuka matanya menerima cahaya di ruangan sekitarnya. Pemandangan pertama yang ia lihat adalah ia sudah terbaring dan banyak orang yang sudah berada disekelilingnya. Namun anehnya, Ken tidak mengenal satupun dari mereka.
"Baguslah kalau kau sudah sadar." ucap seorang wanita bule dengan bahasa Indonesia yang belum terlalu lancar.
"Siapa kalian?" tanya Ken setelah agak lama terdiam. Namun seorang pria bule datang menghampiri Ken.
"Kau pasti tau." ucapnya singkat.
Kenapa aku seperti pernah melihatnya? Batin Ken bertanya tentang pria tadi.
"Dimana Sella?" tanya Ken khawatir.
"Dia di ruangan yang lain, selama hampir sebulan ini dia menjagamu sampai² ia lupa untuk istirahat dan makan. Karena itu ia jadi lemah dan akhirnya ikut mendapat perawatan disini."
"Aku harus mengecek kondisinya." ucapnya hendak bangun dari ranjang.
"Jangan khawatir kawan, dia sudah lebih baik hari ini. Ia sekarang hanya butuh istirahat untuk memulihkan kondisinya."
"Oh, syukurlah. Aku takut ia kenapa²." ucapnya agak tenang.
"Ya.. untung saja kami datang kesini tepat waktu. Jika tidak, mungkin Sella sudah sangat lemah dan mendapatkan perawatan intensif disini." ucap pria yang wajahnya familiar itu.
"Siapa yang telah memanggil kalian kesini?"
"Tak ada yang memanggil kami kesini, ini murni karena inisiatif kami sendiri untuk menolong sesama anggota kami."
"Anggota?" belum sempat dijawab, pintu ruangan sudah dibuka oleh seorang dokter yang datang untuk mengecek kondisi Ken.
"Permisi semuanya, maaf mengganggu percakapan kalian, saya hanya ingin mengecek kondisi pasien saya." mendengar itu mereka semua langsung memberi ruang bagi dokter itu, setelah melakukan pengecekan terhadap kondisi Ken, ia lantas tersenyum.
"Kondisi anda semakin membaik, tapi anda tetap harus minum obat untuk menyembuhkan lukanya." jelas sang dokter.
"Apa saya sudah boleh pulang dok?" tanya Ken yang sudah tidak ingin berada di tempat itu lagi.
"Maaf pak, tapi walaupun kondisi anda membaik bukan berarti anda sudah dibolehkan untuk dirawat dirumah."
"Tapi saya tidak ingin lama² disini dok."
"Saya tau, tapi kondisi anda yang belum pulih tidak memungkinkan bagi saya untuk mengizinkan anda pulang." Ken hanya menghela nafas penjang.
"Sudahlah... kami tau kenapa kau sangat ingin keluar dari sini. Kau ingin menemui Sella bukan?" Ken hanya mengangguk mengiyakan.
"Aku sangat ingin menemuinya, entahlah.. tiba² aku merasa rindu padanya."
"Owh.... saya harap kondisi anda segera pulih, sehingga anda bisa kembali dengan istri anda." ucap dokter itu dengan tulus.
"Terima kasih dok."
"Baiklah, tugas saya disini sudah selesai. Nanti kalau ada apa² tinggal panggil saya saja ya pak."
"Ya dok, terima kasih." dokter itu lalu tersenyum dan berjalan keluar dari ruangan itu."
"Kalau aku boleh tau, semenjak kapan Sella kenal dengan kalian?"
"Kami-" ucapan itu dihentikan oleh pintu ruangan yang dibuka oleh Sella. Ken yang melihat Sella langsung sumringah.
"Sella?" Sella hanya mengangguk sebentar lalu duduk didekat ranjang Ken.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Sempurna Bersamamu
Teen FictionSella, seorang wanita cantik yang menikah dengan seorang Polisi tampan bernama Khenzi Mahendra atau sering dipanggil sebagai Ken. Pernikahan yang awalnya Sella anggap akan baik-baik saja seketika berubah saat ada seorang wanita yang hendak merebut K...