#33🌴

35 1 0
                                    

Namun Sella bukanlah orang yang mudah percaya tanpa ada bukti yang valid.

"Dasar tak berotak, kau tau aku kan? Aku bukan orang sepertimu yang memiliki emosi bagaikan anak kecil?"

"Jika memang Fara hamil anak dari suamiku, kenapa tidak ada hasil tes DNA yang dapat kau buktikan padaku?"

"Jadi kau tak percaya padaku?" tanya Rian tersenyum miring, Sella hanya menjawab dengan menaik-turunkan bahunya.

"Baik, mungkin kau bisa tanyakan itu pada suamimu, dia pasti akan memberitahu semua yang telah ia lakukan." setelah mengucapkan itu, Rian menyuruh anak buahnya untuk melepaskan Sella.

"Ya Sella, aku memang tidak membunuhmu, tidak sekarang, tapi nanti... saat kau telah tersiksa." setelah itu mereka semua masuk kedalam mobil mereka, namun...

Boom..
Boom..

Suara ledakan dari mobil milik Rian dan anak buahnya terdengar keras ditelinga Sella yang sedang tersenyum miring. Ya, untung saja ia sempat untuk membuat sebuah bom rakitan dan menempelkannya pada mobil mereka. Mobil pengawal Rian hancur lebur namun tidak dengan Rian yang hanya hancur dibagian belakangnya saja. Biarlah, karena memang Sella berencana ingin membunuh mereka dengan tangannya sendiri. Dengan paksa Sella mengeluarkan mereka satu persatu dari dalam mobil. Kondisi mereka yang terlihat pusing menjadi kesempatan untuk Sella.

Bugh..
Bugh..
Bugh..

Dengan sekuat tenaga Sella menendang dan memukul mereka berdua tanpa ampun. Karena marah terus dipukuli, Rian akhirnya memutuskan untuk mengeluarkan pisaunya hendak membunuh Sella. Namun dengan cepat Sella mengelak dan merebut pisau milik Rian. Saat itu pula dengan cepat Sella menusuk perut kiri Rian.

"Untuk keluarga dan teman²ku." karena melihat suaminya seperti itu, Sifa langsung menggenggam erat tangan Sella berusaha untuk mencabut pisau itu. Namun Sella yang kuat mencabut pisau itu lalu menusuk pisau itu ke jantungnya. Seketika tubuhnya kaku dan terjatuh ke tanah dengan darah yang mengalir deras dari dada kirinya.

"TIDAAAAKKK!! " melihat Rian yang lengah, Sella berniat untuk membunuhnya. Namun sebelum sempat melukai Rian, tangan Sella ditahan oleh seseorang.

"Jangan pernah kau berani melukai Tuan Rian!" Sella yang mendengar sangat mengenali siapa pemilik suara itu. Dengan paksa orang itu membalikkan tubuh Sella menghadapnya. Sesuai dugaan, dia adalah Bripka Ibnu.

Melihat reaksi Sella yang tampak sangat membencinya membuat Ibnu tersenyum miring.

"Kenapa? Kaget liat siapa yang didepan kamu ini?"

"Terimakasih pak Ibnu, jika bukan karena kau mungkin aku sudah dibunuh wanita ini." ucap Rian lalu berdiri disamping Ibnu.

"Sama² tuan, sudah menjadi tugasku sebagai tangan kananmu untuk melindungimu." kata Ibnu barusan membuat Sella terkejut, namun ia teringat dengan perundingan mereka kemarin malam saat Ken sedang tertidur. Bahwa mereka mencurigai adanya keterlibatan pihak kepolisian dalam organisasi Rian, karena itulah sampai sekarang organisasinya tidak pernah ditemukan.

"Kenapa termenung? Sudahlah.. tak ada hal yang perlu kau renungi lagi, kau pasti memikirkan suamimu kan?" Sella hanya diam malas menjawab.

"Dia ada disana, sebentar saya panggil dulu. Brigpol Ken! Kemarilah!" titah Ibnu yang membuat Ken keluar dari mobil anak buah Rian. Tapi tunggu dulu, dari pintu satunya lagi ada seorang wanita yang sangat Sella benci... Fara.

"IBUUUU!!" teriak Fara, ia lalu berlari dan duduk lemas sembari memeluk mayat ibunya.

"Maafin papa nak, papa gak bisa jaga ibu kamu."

Kisah Sempurna BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang