#8🌴

53 1 1
                                    

22.00

Mereka berdua akhirnya pulang setelah berkendara mengelilingi kota. Bisa saja mereka pulang lebih cepat, namun Ken memaksa Sella untuk ikut dengannya, jadilah Sella hanya mengikutinya saja. Suasana jalan tempat mereka tinggal terlihat sangat sepi, dikarenakan semua warga telah tertidur. Adapun orang yang masih terbangun merupakan orang yang hendak menutup warung dengan beberapa pemuda yang hendak melakukan poskamling. Saat mereka sudah hampir sampai di rumah,

Citt..

Tiba2 ada sebuah mobil yang menghadang jalan mereka, diikuti dengan pintu mobil itu yang terbuka dan memperlihatkan beberapa orang bertubuh besar yang membawa pisau dan juga pistol. Saat Sella ingin turun, Ken menahannya dan menyuruhnya untuk tetap berada di motor. Ken lalu mulai berbicara dengan mereka.

"Apa yang kalian inginkan?" tanya Ken lantang. Mereka lalu menjawab dengan seringaian dan berkata,

"Langsung to the point aja, kami ingin istri lo, jadi serahkan dia kepada kami sekarang!" ucap mereka tak kalah lantang.

"Emang urusan kalian sama istri saya apa?"

"Bukan urusan lo! Lebih baik cepat serahin istri lo atau kami bunuh kalian berdua."

"Oh, langkahi mayat saya dulu kalau begitu!" orang yang membawa pisau itu kemudian maju kearah Ken, namun Ken dengan cekatan menghindari serangan itu dan berbalik memukul mereka.

Bugh..
Bugh..
Bugh..

Sella tidak tahan melihat Ken bertarung sendirian, namun ia yakin jika Ken bisa mengatasinya.

Bugh..

Tiba2 Ken dipukul tepat di wajahnya membuat Ken sedikit terhuyung. Melihat itu, Sella tidak bisa menahan diri lagi, ia pun ikut memukuli orang itu, terutama orang yang memegang pistol. Setelah memastikan semua penjahat itu tumbang, Sella lalu menghampiri Ken yang sedang memegang wajahnya karena masih merasakan sakit di wajahnya.

Sett..

"Akhh!" Lengan Sella tergores oleh salah seorang penjahat itu. Ken lalu memukul orang itu sampai ia benar2 terkapar. Tiba2 warga yang melihat perkelahian itu langsung mendekat hendak membantu Ken. Melihat keadaan seperti ini membuat penjahat itu kalang kabut.

"Semuanya ayo cabut! Ini belum berakhir, ingat itu!" ucap penjahat itu mengancam Sella dan Ken lalu masuk kemobil dan pergi.

"Kalian tidak apa2?" tanya salah satu dari warga itu, Ken lalu menggeleng dan melihat tangan istrinya yang sudah mengeluarkan darah seketika membuat Ken panik.

"Sella, kamu terluka!"

"Tidak apa2 mas, paling cuma perlu dijahit dikit kok." ucap Sella dengan nada santai. Namun berbanding terbalik dengan Ken.

"Kita kerumah sakit sekarang! bapak2, saya pamit dulu ya. Makasih udah bantuin kita." ucap Ken pamit, dan para warga hanya mengangguk. Setelah itu Ken lalu membawa Sella kerumah sakit terdekat.
****
Setelah menunggu selama 1 setengah jam, Sella akhirnya keluar dari ruang operasi. Ken lalu berterima kasih ke dokter, lalu menghampiri Sella. Terlihat tangan Sella yang sudah diperban.

"Masih sakit gak?" ucap Ken dengan nada khawatirnya, yang membuat Sella sedikit terkekeh. Ken yang melihat itu hanya menatap heran.

"Loh, kok malah ketawa? Mas khawatir loh sama kamu, kamu malah ketawa." Sella lalu menghentikan tawanya,

"Gak ada, hanya saja ini baru luka kecil. Belum lagi luka yang besar, mungkin mas bakal pingsan." namun Ken malah memeluk Sella erat, Sella hanya membiarkannya saja sembari mendengar penuturan Ken.

"Karena kamu adalah permatanya mas. Mas gak ingin ada satupun orang yang menyakiti kamu, sekalipun itu mas sendiri. Karena jika kamu terluka, maka mas juga terluka." Sella hanya terdiam. Jujur, didalam lubuk hatinya ia benar2 terharu dengan perkataan Ken barusan. Ken lalu melepaskan pelukannya kemudian mengecup kening istrinya singkat.

"Sekarang kita pulang yuk." ucapnya lembut sembari merangkul Sella. Melihat perhatian Ken yang sebegitunya membuat Sella merasa sangat beruntung memiliki suami seperti Ken.
****
Sesampainya dirumah, Ken lalu menyuruh Sella untuk segera tidur. Dan membiarkan dirinya sendiri untuk menaruh barang belanjaan mereka di kulkas. Sella menolak pada awalnya, namun Ken yang tak ingin luka ditangan istrinya itu kembali berdarah, bersikeras menyuruh istrinya tidur. Dan jadilah Sella sekarang tengah terbaring menunggu Ken selesai.

Ceklek..

Suara pintu terbuka menandakan bahwa Ken sudah selesai dan bersiap untuk tidur. Mendengar itu, Sella berpura-pura telah tertidur. Tepat saat itu Ken beranjak naik ke ranjang, dapat Sella rasakan jika ia tengah diperhatikan. Tiba2 Ken mendekatkan wajahnya dan..

Cup..

Ken mencium kening Sella lama seraya bergumam,
Good night sayang, maaf mas gak bisa jagain kamu. Sampai kamu luka begini. Ucapnya lirih sembari memegang telapak tangan Sella yang tepat diatasnya terdapat perban khas orang habis dijahit.
Tapi ngomong2 kamu hebat loh tadi ngehadapin orang2 itu, kamu belajar dari siapa sih ilmu beladiri kayak gitu, hmm? Dari bang Qadri ya? Lain kali kamu lebih hati2 yah, apalagi ngehadapin orang2 kayak mereka, jangan sampai kamu luka lagi kayak gini. Mas janji bakal cari tau tentang orang2 yang lukain kamu tadi, supaya mereka ditangkep dan gak bakal bisa melukai kamu lagi, mas janji sama kamu. Setelah mengatakan itu, ia pun mematikan lampu dan segera berbaring membelakangi Sella.

Setelah memastikan sang suami telah tertidur, ia langsung mengubah posisi tidurnya ke arah Ken.
Kau tidak perlu mencari tau siapa orang itu Ken. Karena sesungguhnya aku juga sudah tau siapa orang2 itu. Dia adalah musuh lamaku sekaligus ayahku. Namun aku berterima kasih sama kamu Ken, karena perhatian kamu padaku benar2 membuatku terharu. Maaf jika selama ini aku masih menganggap bahwa pernikahan ini hanya agar aku gak dicap sebagai perawan tua, sekali lagi maaf. Mungkin kamu akan marah jika mendengar ini, namun jika aku boleh jujur Ken, aku menyukai kamu. Mungkin jika aku bisa lebih lama bersama kamu, mungkin aku bisa meyakinkan diriku jikalau aku mencintai kamu. Ucap Sella tak sadar jika tangannya kini tengah bergerak hendak memeluk Ken, namun ia mengurungkan niatnya dan kembali menarik tangannya, ia lalu memosisikan tidurnya kembali seperti semula.
****
Dilain sisi seorang pria sedang memarahi anak buahnya yang tidak becus menjalani tugasnya.

"BENAR2 SAMPAH!! TUGAS KAYAK GINI AJA KALIAN GAK BISA??" ucap pria itu yang bernama Rian Vanders, seorang mafia kejam yang dikenal dengan kekejamannya, dan dikenal pantang menyerah sebelum mendapatkan keinginannya.

"Maaf bos, wanita itu sangat kuat. Ditambah lagi ada warga yang melihat, kami-"

"TIDAK ADA ALASAN!! SEKALIPUN KALIAN GAGAL YA TETAP GAGAL! JIKA KALIAN TIDAK BISA MENJALANKAN TUGAS DENGAN BAIK, LEBIH BAIK KALIAN KUBUNUH SAJA!! KALIAN DENGAR ITU!!!" ucap Rian dengan kemarahan yang sudah memuncak, pasalnya ini adalah permintaan putri yang sangat ia cintai, ditambah lagi orang yang mereka lawan adalah anak dari musuhnya dahulu. Sehingga ia semakin berniat untuk menghabisinya dan seluruh keluarga Hamzah.

"SUDAH! SEKARANG JUGA KALIAN KELUAR DARI RUANGANKU, CEPAT!! dengan terbirit-birit anak buahnya keluar dari ruangan kerja Rian.

Kisah Sempurna BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang