#42🌴

30 0 0
                                    

Hari ini aku sedang menunggu taksi setelah pulang dari kantor. Membosankan itu yang kurasakan, sampai..

"Sella!" 

"Oh ya ampun jangan lagi." gumamku saat mendengar Surya memanggilku.

"Daripada nunggu disitu gimana kalau kau ikut denganku? Aku bawa mobil nih." ajaknya namun aku hanya diam.

"Oh ayolah, jangan gengsi, anggap saja hari ini perasaanku sedang bagus." aku menghela nafas pasrah, daripada menunggu lama disini lebih baik aku bersama dengan Surya, toh dia sudah baik menawarkanku.

***

Saat sampai dirumah aku mengernyit heran saat seseorang yang tidak diinginkan berdiri didepan apartemenku. Akhirnya aku dan Surya turun dari mobil menghampiri pria itu.

"Yah.. lihat siapa yang sudah menemukan pasangan barunya." ucap Ken dingin, aku dan Surya hanya menatap datar sembari berpikir apa yang diinginkan olehnya. Namun tiba² dia mendekat dan menarik tanganku.

"Hei!" ucapku refleks

"Ikut denganku, ada yang ingin kukatakan padamu!" 

"Lepaskan dia Ken!" ucap Surya saat berhasil melepaskan tanganku.

"Jangan ikut campur, kau tidak tau apa²"

"Aku-"

"Surya." sergahku saat keadaan sudah semakin panas. "Apa yang ingin kau katakan Ken?" Ken tampak diam sambil melihat Surya lalu menghela nafas panjang. Setelah berhasil mengontrol emosi, ia lalu mulai bicara.

"Sebenarnya aku hanya ingin bicara dengan Sella, karena ini masalah antara kami berdua. Tapi karena kau bersikeras tetap disini kurasa kau tidak akan keberatan." Ken lalu menatapku 

"Aku hanya... ingin minta maaf Sella. Sebenarnya semua yang telah terjadi.. adalah rencanaku." aku dan Surya mengernyit heran.

"Maksudmu kematian adik dan temanku adalah rencanamu?!" ucapku setengah emosi.

"Bukan, maksudku adalah Fara, Sella."

"Apa maksudmu?" kali ini Surya yang bertanya.

"Maaf tapi.. " Ken menghela nafas panjang lalu berucap 

"Sebenarnya alasan awal aku menikah denganmu adalah karena ingin menghancurkan Rian." aku hanya bisa diam mendengar penuturannya, jadi sedari awal semua ini hanya akting?

"Sudah lama pihak kepolisian berusaha menangkapnya, tapi dia selalu berhasil kabur. Sudah lama juga kami berusaha melacaknya namun tidak membuahkan hasil. Lalu.. aku mendengar jika kau sudah lama bermusuhan dengan para mafia itu. Jadi pimpinan pusat memerintahkanku untuk menggali informasi darimu."

"Jadi kau menikah hanya untuk memanfaatkan Sella?!" tanya Surya

"Iya... " jawaban itu membuatku diam, aku hanya bisa menahan air mata karena gejolak emosi dan kecewa yang berkecamuk didalam hatiku.

"Aku mengenal Sella dari Qadri, kami bekerja sama dengannya secara rahasia. Dia mempunyai banyak informasi yang ia dapat dari anak buahnya, dan juga informasi tentang keluarganya yang sudah lama bermusuhan dengan mereka. Tapi Qadri tidak tau jika kami akan melibatkan Sella dalam hal ini." aku merasa tak sanggup untuk mendengar semua ini, terutama setelah mendengar nama abangku, aku jadi teringat dengannya, aku ingin memeluknya sekarang juga dan meluapkan semuanya.

"Sella.. aku minta maaf baru mengatakan semuanya sekarang. Tapi aku juga tidak bisa berbohong.. bahwa aku sudah mencintaimu." aku membeku.. berusaha mencerna semuanya.

"Sella, semua yang sudah terjadi bukanlah keinginanku. Pertemuan dan perpisahan yang ada diantara kita terjadi karena tugas yang kulakukan. Kau membenci Fara, aku juga membencinya. Tapi semua harus dilakukan untuk satu tujuan, kehancuran Fara. Meskipun itu berarti aku harus berpisah denganmu, aku terpaksa melakukannya. Tidak apa² jika kau marah dan benci padaku, kau berhak merasa seperti itu. Tapi bolehkah jika aku mengatakan sesuatu padamu.." aku tidak mengubah ekspresiku sama sekali, aku hanya ingin mendengar apa yang ingin dia katakan padaku.

"Saat aku berpisah denganmu aku benar² merasa kehilangan. Wanita bermuka datar yang selalu menjadi penghias hariku sudah hilang. Aku selalu berpikir tentang 'apa yang dia lakukan, kebenciannya terhadapku, masihkah ada kesempatan bagiku untuk mendapatkannya kembali?, bagaimana bahagiaku akan terukir jika suatu saat nanti aku dan dia akan kembali bersama, dan membangun keluarga kecil kami bersama' jujur Sella.. hal itu benar² membunuhku, aku tidak bisa menangkisnya sama sekali, selalu kau yang ada dipikiranku, tidak ada yang lain sama sekali." seketika itu aku menundukkan kepalaku, dan berusaha sekuat tenaga untuk menahan tangisku. Aku tidak pernah tau akan merasakan hal demikian, ya Allah, aku membenci orang ini.. tapi disisi lain dia juga yang memberikanku cinta untuk pertama kalinya. Setelah sekian lama aku berusaha melupakannya namun hanya dengan kata² seperti ini ia berhasil membuat hatiku luluh kembali. Aku berusaha menetralkan semua perasaanku lalu dengan perlahan menjawab Ken.

"Aku bisa mewajarkan semuanya Ken, tapi semua sudah terlambat, kita sudah berpisah dan kau sudah memiliki anak. Kau harus melupakan semuanya, baik dari pertemuan maupun perpisahan kita. Kau sudah memiliki keluargamu sendiri, jadi kumohon padamu untuk melupakan semuanya, termasuk aku." Ken mengernyit heran lalu berkata

"Maksudmu anak dalam kandungan Fara? Tidak.. dia bukan anakku. Lagipula, dia mengalami keguguran saat usia kandungannya 7 bulan." Aku dan Surya sontak kaget.

"Dia keguguran?" tanyaku dan hanya dijawab anggukan.

"Tapi... kau bilang sendiri kalau itu anakmu." 

"Aku berbohong, aku tak pernah menyentuhnya apalagi membuatnya hamil. Apa yang kukatakan padamu adalah supaya dia percaya padaku dan membuat semuanya menjadi lancar." aku hanya bisa diam sementara Ken menghelas nafas sebentar lalu berkata "Sella, Surya.. aku minta maaf atas semuanya. Jujur aku tak ingin melukai siapapun disini, tapi ini juga demi kita semua." Ken lalu menolehkan pandangannya padaku.

"Maaf jika semuanya jadi serumit ini Sella, aku paham bagaimana perasaanmu sekarang. Tapi setelah ini, semuanya akan kembali normal." aku akhirnya menatap balik Ken yang juga tengah menatapku, cukup lama hingga suara Surya membuyarkan lamunanku.

"Jadi kalau benar semua ini hanya rencana, apa yang akan kau lakukan sekarang Ken?" tanya Surya, yang dijawab oleh Ken sambil tersenyum.

"Menyelesaikan semuanya." 

"Bagaimana?" tanyaku

"Semua sudah kusiapkan, dan kupikir kalian juga akan mengerti. Aku juga membutuhkan sedikit bantuan dari kalian." aku mengernyit heran lalu menatap Surya yang juga bingung.

"Bantuan kami?" 

"Ya. Kalian ikut?" kami berdua menatap satu sama lain selama beberapa detik lalu mengangguk setuju.

Kisah Sempurna BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang