#15🌴

48 1 0
                                    

Sesudah Fara pergi, Sella lalu menghampiri Ken yang sedang menatapnya. Ken merasa bersalah dan marah pada dirinya sendiri karena untuk ke sekian kalinya ia telah menyakiti Sella sekaligus mengecewakan bang Qadri.

"Maaf..." ucap Ken lirih, namun Sella hanya acuh.

"Jangan diulangi lagi. Lagian Sella heran sama mas, kenapa tiap kali Fara deket2, mas gak ada niatan buat nolak gitu? Kalo mas terus-terusan diam, dia bakal lebih nekat lagi." Ken hanya terdiam mendengarnya, mungkin memang benar apa yang dikatakan oleh Sella bahwa ia tidak pernah bertindak tegas kepada Fara. Melihat Ken yang diam, Sella menghela nafasnya.

"Ken.. Sebenarnya aku tidak berniat mengatakan itu semua. Tapi itu ada benarnya juga, kau pasti ingin hubungan kita tetap berjalan lancar bukan? Itu satu2 nya cara Ken." Ken pun mengangguk lemah.

"Gak papa Sel, mas ngerti apa yang kamu alami. Mungkin ini juga salah mas, maafin mas." Sella pun menggelengkan kepalanya memaklumi sifat Ken.

"Ya sudah, Sella pulang dulu  Assalamualaikum." Sella lalu menyalimi tangan Ken kemudian pulang ke rumahnya. Ken hanya bisa menatap lesu mobil Sella yang telah menjauh.

"Ternyata istri lo cantik juga ya Ken? Gak nyangka gua, selera lo milih cewek emang gak kaleng2." ucap Andre sambil geleng2 kepala tak percaya jika temannya bisa mendapatkan wanita secantik Sella.

"Ya alhamdulillah gua dapat cewek kayak dia. Udah baik, cantik, pintar, gak banyak maunya, gak cemburuan lagi." ucap Ken sembari mengagumi setiap hal yang di miliki oleh Sella.

"Waw.. idaman banget kayaknya. Untuk gue boleh gak Ken?" pertanyaan Andre itu sontak membuat Ken kaget dan langsung menatap tajam orang itu.

"Eh, hati2 aja lo kalo mau ngambil istrinya. Liat aja tu suaminya udah natap lo kayak gitu, ntar di bom lagi rumah lo." ucap satu temannya bernama Dika yang memperingatkan tentang pikiran buruk itu.

"Canda Ken, canda. Jangan dianggap serius atuh."

"Mmm, jangan coba2 kamu yah. Ingat dia itu bini gue, lo kalo mau ngambil dia silahkan. Tapi lo jangan kaget aja kalo tiba2 rumah lo gue serang."

"Wis serem bet, gak jadi deh." ucap Andre bergidik ngeri.

"Eg btw, itu cewek yang gatelan ama lo itu siapa Ken?" tanya temannya yang bernama Reza mempertanyakan Fara.

"Dia itu Fara bro, ntah kenapa padahal udah tau kalo gue punya istri tapi dia tetap aja kekeh kalau gue itu milik dia." setelah mendengar jawaban Ken, Reza hanya bisa manggut2.

"Gue mungkin gak bisa berbuat banyak untuk bantu lo Ken. Tapi gue janji bakal terus berdoa semoga hubungan lo dengan Sella tetap aman aja ya."

"Amin bro makasih ya." jawab Ken.

" Ya Udahlah, yok kita masuk. Kayaknya angin sepoi2 nya udah cukup deh." ucap Dika. Mereka pun setuju dan akhirnya kembali ke dalam kantor dan menjalani tugas mereka.

****
Waktu kini telah berlalu dan berganti menjadi malam. Kini Sella sedang fokus melihat Ken yang tengah berkutat dengan berkas2 yang mungkin adalah kasus yang sedang Ken tangani sekarang.

"Mas, ini udah jam 11 loh, kamu gak tidur?" mendengar itu dengan wajah yang sudah lelah Ken menatap Sella.

"Kamu sendiri kenapa gak tidur? Kan udah malam, kalo mas biarin aja."

"Aku gak bisa tidur kalo mas belum tidur. Memang kasus apa yang sedang kamu hadapi sekarang?" dengan lemas Ken menjawab pertanyaan Sella.

"Entah kamu bakal ngerti atau nggak, tapi.. baru kemarin ini mas dapat laporan kecelakaan, dan sekarang mas lagi nyari tau siapa pelakunya. Tapi yang buat mas bingung itu.. siapa sebenarnya pelakunya? Soalnya gak ada satu pun saksi mata yang melihat kejadian itu ataupun bukti2 lain yang buat kasus ini tuh makin rumit."

Melihat keadaan suaminya yang seperti itu membuat Sella merasa iba. Ia pun berpikir tentang bagaimana caranya ia menolong Ken, hingga tercetuslah sebuah ide yang menurut Sella dapat membantu masalahnya.
"Sayang, kok kamu menung?" tepukan di bahu Sella membuat ia seketika terbangun dari lamunannya dan menatap Ken.

"H-hah? E-enggak kok mas. Jadi... ini yang buat mas pusing?" tanya Sella yang diangguki oleh Ken.

"Iya, huft.. gimana bisa mas pergi tugas ke kota lain kalo kasus ini aja mas masih belum bisa kelarin."

"Hmm.. udahlah mas, setidaknya kamu sudah berusaha sekeras mungkin untuk mengungkap kasus ini. Kalo menurut Sella sih ya.. kayaknya mereka bukan dari orang biasa, mungkin mereka berasal dari anggota geng yang udah biasa bunuh orang tanpa ninggalin bukti gitu."

"Ya.. mungkin mereka memang berasal dari anggota kayak gitu."

"Mmm.. udah mas, ayok kita tidur, gak ada gunanya kalo kamu maksain diri kayak gini, kasusnya kelar juga kagak."

"Hmm.. mungkin kamu ada benarnya. Ya udah, ayok kita tidur." mereka pun membereskan barang2 Ken dan bergegas untuk tidur.

Saat sudah sampai di kamar, tiba tiba Sella terpleset oleh karpet yang ia pijak. Dengan sigap Ken yang berada di belakangnya langsung menahan Sella dan memeluknya. Dengan efek slowmo, Sella menengadahkan kepalanya dan menatap wajah tampan suaminya yang juga tengah menatap Sella.

Untuk beberapa detik mereka saling bertatap-tatapan dan merasakan detak jantung mereka yang tak normal. Dengan senyum yang merekah, Ken menyalipkan rambut Sella kebelakang kupingnya.

"Lain kali hati2 yah, jangan sampe jatuh lagi. Mas gak mau liat kamu sakit kalau seandainya kamu jatuh tadi." dengan kesadaran yang sudah penuh Sella melepaskan diri dari Ken.

"Hemm.. makasih udah nolongin Sella." untuk beberapa saat kecanggungan menyelimuti mereka berdua sampai akhirnya Ken buka suara.

"Ya udah, ayok kita tidur."

"Iya."

Akhirnya tanpa berkata apapun, mereka segera berbaring di kasur dan langsung terlelap karena kelelahan.

Kisah Sempurna BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang