#35🌴

32 1 0
                                    

Amarah yang Sella rasakan kini tergantikan oleh rasa patah hati. Dengan perasaan yang tercampur aduk antara luka dan kecewa, Sella tidak pernah berfikir jika pernikahan mereka akan berakhir seperti ini. Dan lebih tragisnya lagi, orang yang memutuskan hubungan itu juga adalah orang yang selalu mengucapkan kata² akan tetap setia padanya.

Ceklek..

Pintu ruangan itu terbuka dengan menampilkan Fara yang memegang sebuah undangan. Didepan Sella, Fara menggenggam lengan Ken mesra dan tampaknya Ken tidak merasa keberatan akan hal itu. Ia justru tampak tersenyum senang dan tidak memperdulikan kehadiran Sella yang justru terluka.

Setelah saling menatap satu sama lain, Fara kemudian bertanya kepada Ken.

"Bagaimana? Apa kau sudah menceraikan dia, sayang?" sungguh Sella ingin memukul wanita ini karena ucapannya barusan.

"Bukankah aku sudah bilang kalau aku bersedia melakukan apapun untukmu? Tentu saja aku sudah menceraikannya. Sekarang impian kita berdua untuk bersama akan terwujud tanpa ada yang menghalangi." Sella tak ingin berkata-kata lagi sekarang, belum cukup rasa kehilangan yang Sella rasakan kini ditambah dengan rasa patah hati yang benar² membuat dirinya merasa tak berdaya. Mereka berdua lalu menatap Sella dengan senyum jahat.

"Ini! Undangan untukmu, aku harap kau datang. Bukankah kau pernah bilang kalau kau wanita yang kuat? Jadi seharusnya pernikahan ini tak akan membuatmu menangis." ucap wanita itu sambil memberikan undangan pernikahan mereka. Sella hanya terdiam melihat undangan itu, sesaat sebelum air matanya menetes, pintu ruangannya terbuka dengan menampilkan seseorang yang Sella butuhkan saat ini, Qadri. Tampak jelas amarah Qadri memuncak saat melihat dua orang didekat Sella. Tanpa berkata apapun, Qadri langsung memukul kuat wajah Ken hingga membuatnya terjatuh ke lantai.

"KEN!!" teriak Fara.

"PERGI DARI SINI SEKARANG!!" tegas Qadri yang hanya dijawab dengan wajah datar Ken. Akhirnya setelah beberapa saat, Ken dan Fara keluar dari ruangan itu menyisakan Qadri dan Sella didalam.

Sesaat setelah meredakan amarahnya, Qadri langsung duduk disamping ranjang sang adik. Dengan perlahan Ia lalu menggenggam tangan Sella, berharap akan memberikan sedikit ketenangan untuknya. Namun tiba² Sella terlihat meringis kesakitan sambil memegang luka di perutnya. Qadri yang melihat itu seketika merasa panik dan khawatir.

"DEK! KAMU KENAPA?!" kemudian ia melihat ada aliran darah yang keluar dari luka jahitannya. Qadri langsung bergegas memanggil dokter, namun ia tertahan oleh Sella yang menahan tangannya.

"Gak usah bang.. biarin aja... Sella merasa kalau mungkin ini yang Sella butuhin sekarang." seketika Qadri merasa kesal dan bingung.

"APA MAKSUD KAMU?" dengan air mata yang sudah jatuh menahan perih, Sella berkata lirih kepada Qadri.

"Ken ingin Sella mati, darah ini menjadi isyarat bagi Sella kalau mungkin sampai disini saja perjalanan hidup Sella. Mungkin bukan takdir bagi Sella untuk memiliki umur yang panjang dan pasangan yang setia." Qadri menggelengkan kepalanya.

"Gak ada yang ingin kamu mati dek! Jika kamu mikirin Ken yang ingin kamu mati, itu pasti! Karena dia mencintai Fara bukan kamu dek!" Sella memejamkan matanya sebentar lalu kembali berucap lirih.

"Selama ini Sella mempercayai Ken bang... entah sudah berapa kali Sella nahan rasa cemburu kalau Ken dekat dengan Fara. Kalau memang dia gak suka sama Sella kenapa dia setuju nikah dengan Sella? Kenapa setiap kali Ken ketemu dengan Fara dia selalu bilang kalau Fara itu bukan apa²? Kenapa dia selalu bilang kalau hanya Sella satu-satunya wanita dihati dia? Sella sudah nyaman dengan dia bang... Sella merasa sakit saat dia ninggalin Sella....." Sella terdiam sebentar lalu berucap kembali.

"Sella mencintai Ken bang..." Qadri terkejut bukan main ketika mendengar itu.

"Sella gak pernah bilang ke dia karena Sella takut kalau itu cuman rasa suka aja. Dan ketika Sella yakin dengan perasaan Sella kenapa dia tega memperlakukan Sella seperti ini? Dia ninggalin Sella, dia hancurin perasaan Sella." rasa panik kini menjadi iba ketika melihat Sella meneteskan air matanya. Seumur hidupnya Qadri telah berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu menjaga adiknya dan tidak akan pernah membuat adiknya menangis setelah kepergian orang tua mereka. Namun ternyata sekarang Sella meneteskan air mata untuk kedua kalinya dimata Qadri. Qadri yang merasa bersalah langsung menggenggam tangan sang adik

"Maafin abang dek... abang kira dengan hadirnya sosok Ken dalam hidup kamu itu akan membawa kebahagiaan untuk kamu. Abang gak pernah mau liat kamu gini.... maafin abang dek.. kalau abang tau semua ini dari awal mungkin kamu gak akan semenderita ini." lirihnya membuat Sella semakin merasa sakit. Namun tiba² Sella merasa jika tubuhnya melemah dan akhirnya ia pingsan untuk yang kedua kalinya.

Kisah Sempurna BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang