#12🌴

31 2 0
                                    

Sesampainya dirumah, Ken hanya diam. Sampai Sella datang sembari membawa 2 piring berisi nasi kuning yang sudah ia pindahkan.

"Ayo mas, makan." ucapnya. Sementara Ken hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Sel-"

"Makan dulu, soal tadi lupain aja." akhirnya Ken hanya menurut dan mengambil makanannya. Selesai makan, Sella lalu mencuci piring mereka. Sementara di ruang tengah, Ken tengah berbicara dengan Alexa. Tentu saja dengan keberanian yang sudah ia kumpulkan.

"Apa mereka memang mengatakan itu?" tanya Alexa.

"Iya, apa menurutmu dia marah sama saya?"

"Mmmm, kayaknya nggak deh. Soalnya tipe kayak Sella itu orangnya gak gampang cemburu."

"Gimana kamu bisa tau?"

"Ya, aku membaca pikiran Sella. Dan kau tau apa? Aku tak menemukan setitikpun cemburu pada dirinya."

"Apa... Dia tidak mencintai saya?"

"Entahlah, kurasa hal itu bisa kau tanyakan sendiri padanya."

"Iya.. Sepertinya begitu? Eh, ngomong2 kok kamu bisa bahasa Indonesia?"

"Kan aku udah lama tinggal di Indonesia, makanya aku bisa bahasa Indo."

"Oh, gitu. Huft...."

"Kamu kenapa Ken?"

"Saya hanya bingung bagaimana buat Sella cinta sama saya."

"Mmmm, ah..... Aku punya ide!" Ken pun lalu mendengarkan dengan seksama ide yang diberikan Alexa.

Sementara didapur, Sella yang baru saja mengeringkan tangannya terkejut karena tiba-tiba ada sebuah tangan yang memeluknya dari belakang. Diikuti dengan hembusan nafas di lehernya.

"Mas?"

"Mas mohon Sella, hanya sebentar saja." karena merasa tak nyaman Sella lalu menyingkirkan tangan Ken di perutnya. Namun dengan cepat Ken menahan dan membalikkan badan Sella menghadap ke arahnya. Sehingga jadilah mereka saling berhadap-hadapan, bahkan Sella dapat merasakan hembusan nafas Ken. Jujur ia sangat gugup menghadapi situasi ini, mengingat bahwa ini adalah pertama kalinya ia sangat dekat dengan laki-laki seperti ini.

Ken lalu menyatukan kedua kening mereka, membuat Sella semakin terdiam.

"Rosella Mahendra, kalau boleh mas tanya, apa kamu mencintai mas?" tanya Ken lembut. Namun Sella tidak menjawabnya, jujur ia menyukai sosok laki-laki dihadapannya ini. Tapi ia juga bingung untuk menyatakannya. Melihat keterdiaman Sella membuat Ken tersenyum kecewa, ia berharap istrinya akan mengatakan cintanya, nyatanya tidak. Melihat raut wajah Ken yang kecewa membuat Sella merasa bersalah.

"Mas?"

"Hmm?"

"Mumpung lagi libur, kita jalan aja yuk. Kita ke hutan kota deket rumah kita."

"Oke." balasnya lesu.
****
Sampailah mereka di tempat tujuan, mereka lalu turun dari mobil dan berjalan kaki menuju tengah hutan itu. Hingga sampailah mereka disana dan menikmati pemandangan dalam hutan itu. .

"Mas?" Ken lalu menoleh dan menatap dengan raut bertanya.

"Maafin Sella soal tadi, sebenarnya Sella juga bingung soal perasaan ke mas." Ken yang mendengar menghembus nafas lesu.

"Gak papa, mas ngerti." ucapnya lalu kembali menatap pemandangan, tiba-tiba tangannya digenggam oleh Sella.

"Besok adalah hari terakhir Sella kerja dikantor." Ken lalu menatap Sella.

Kisah Sempurna BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang