#14🌴

36 2 0
                                    

Selama 1 bulan lamanya Sella terus diganggu dengan pesan maupun telepon yang berdatangan dari teman-temannya yang penasaran dengan Ken. Namun Sella tidak pernah merespon apapun untuk pertanyaan yang mereka ajukan. Terkadang Sella berpikir apa yang mereka incar dari Ken. Sampai akhirnya karena rasa ingin tau yang sudah tidak tertahankan lagi, Sella lalu bertanya kepada Ken yang tengah duduk di kursi sembari meminum segelas teh yang Sella sajikan.

"Mas." Ken yang mendengar itu pun langsung menoleh kearah Sella.

"Sella penasaran kenapa tiap kali ada cewek yang liat wajah mas langsung jadi 'sokab' gitu ya? Langsung minta foto atau minta kenalan itu, Sella agak heran dengan itu mas." Ken yang mendengar itu lantas tertawa kecil lalu menggeser kursinya kearah Sella, jadilah mereka saling berhadap-hadapan.

"Ngapa? Cemburu ya?" tanya Ken lembut sembari mengelus pipi Sella.

"Gak juga sih, tapi kan agak gimana gitu ya. Secara kan mas suami Sella, ya harusnya mereka jaga kelakuan mereka gitu."

"Haha, tuh kan kamu cemburu."

"Mas, Sella ngomong serius loh soal ini, kamu malah ketawa."

"Ya, soalnya gimana ya? Kamu yang selama ini mas anggap cuek sama mas ternyata bisa cemburu juga."

"Jadi itu namanya cemburu mas?" tanya Sella polos. Ken lalu kembali terkekeh kecil lalu mengelus rambut lembut Sella.

"Iya sayang, itu namanya cemburu. Dan jika kamu cemburu, itu artinya kamu cinta kan sama mas?" ucap Ken sembari menaik turunkan alisnya.

"Bisa mas gak lakuin itu lagi? Aku ngerasa geli."

"Ih kan mas mau nanya aja ke kamu, kok malah jawab gitu?"

"Ya abis gimana? Geli aja tau."

Tiba-tiba ada notifikasi pesan masuk di hp Ken. Ia lalu membaca pesan itu dan menghela nafas singkat.

"Ngapa mas?"

"Gak ada, cuma.."

"Mas ditugasin ke daerah lain?" tebak Sella yang membuat Ken sedikit terkejut.

"Gimana kamu bisa tau?"

"Ya iyalah, kan memang sudah kewajibannya mas ditugasin kayak gitu. Berapa lama tugasnya?"

"2 bulan."

"Mmmm."

"Kamu gak sedih denger mas tugas? Kan lama waktunya."

"Ngapain harus sedih mas? Toh kamu juga nanti pulang."

"Bukan itu sayang, harusnya kan kamu sedih gara2 gak ketemu sama mas."

"Ya kalo boleh dibilang kangen sih yah.. dikit lah."

"iiiih kamu ini, tapi untung aja mas sayang sama kamu kalo gak, mas cubit kamu."

"Ya udah cubit aja, ngapain kamu tahan." Ken dengan gemasnya langsung berdiri dan menggelitiki Sella.

"Kamu ya, nantangin mas rasain nih."

Sambil tertawa Sella berkata kepada Ken
"Ya kan aku cuman bercanda. Udah dong, capek nih aku ketawa."

Mendengar Sella yang sudah menyerah, Ken menghentikan aksinya dan tanpa diduga mencium pipi Sella singkat. Sella hanya melihat Ken dengan tatapan pasrah melihat aksi suaminya itu.

"Ya udah, mas berangkat ya. Takut nanti dimarahi komandan, kamu hati2 dirumah, mas sayang kamu." ucapnya mengecup kening Sella lalu bergegas mengambil kunci mobilnya.

"Assalamualaikum." ucapnya dibarengi dengan suara pintu depan yang tertutup.

Setelah mendengar suara mobil yang kian menjauh, Sella kini menghela nafas singkat memikirkan tentang penugasan Ken. Jujur, ia merasa tak rela, namun bagaimana lagi? Memang sudah tugasnya seperti itu. Tiba-tiba suara telpon dari hp Sella berbunyi membuyarkan lamunannya. Setelah dilihat ternyata telpon itu berasal dari abangnya, ia lalu menggeser ikon hijau.

Kisah Sempurna BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang