#47🌴

42 0 0
                                    

Sementara di rumah sakit sendiri Ken, Qadri, Surya dan Delia sama sekali tidak menyadari jika Sella sudah pergi dari sana.

"Bagaimanapun semuanya sudah terjadi, tak ada yang bisa kita ubah sekarang, Ken juga sudah menikah dan mencintai adik saya Sella." Delia mengangguk mendengar Qadri.

"Aku tau.. aku juga senang jika memang Ken bahagia bersama dengan Sella." ucapnya sambil tersenyum senang, Ken tersenyum sebentar lalu menatap kedepan, segera ia teringat dengan Sella, kemana dia? 

"Semuanya, dimana Sella?" tanya Ken membuat semua orang teringat dengan Sella, mereka ingat jika mereka meninggalkannya setelah melihat Delia. 

"Tunggu, apa wanita tadi itu Sella?" tanya Delia bingung, semuanya hanya berkata 'ya' membuat Delia merasa bersalah, pasti Sella salah paham sekarang.

"Surya, Qadri kalian harus mencari Sella sekarang."

"Memang ada apa?" tanya Surya.

"Sella pasti salah paham sekarang, saat ia masuk aku berada disamping Ken dan.." 

"Dan apa?" tanya Qadri penasaran, Delia tertunduk lalu dengan pelan menjawab

"Aku... memegang tangan Ken saat itu." mendengar itu, semuanya langsung kaget.

"Apa?! Delia, kau harusnya gak ngelakuin itu, apa kau tau mereka baru saja kembali bersama setelah berpisah?!" Delia hanya menatap dengan penuh perasaan bersalah.

"Tapi Qadri, kurasa kita juga melakukan sebuah kesalahan." Qadri terdiam mendengarkan ucapan Surya selanjutnya.

"Tadi kita meninggalkannya dan lebih memperhatikan Delia, ditambah lagi.. kita membicarakan tentang masa lalunya. Dia pasti salah paham dengan semua ini." mendengar itu semuanya menjadi merasa bersalah. Qadri langsung menuju keluar mencari Sella, namun dia tak ada disana. Ia mengecek ruangan dimana Sella dirawat, namun ia sangat kaget saat melihat hanya ada barang² milik Sella. 

"Kemana dia?" gumamnya.

Segera ia menelepon ponsel Sella, namun ponselnya tidak aktif walaupun sudah dicoba berkali-kali. 

"Apa kau bisa menghubunginya?" Qadri hanya menggeleng

Mereka lalu keluar hendak mencari Sella yang mungkin ada di taman RS. Namun ada beberapa bawahan Qadri diluar yang menghampiri mereka.

"Komandan lagi cari mbak Sella ya?"

"Ya, kau tau dimana dia?"

"Sebenarnya pak, dia tadi melewati kami dan keluar dari rumah sakit. Saat kami bertanya dia hanya menggeleng."

"Dia keluar dari rumah sakit?!" ucap Qadri panik, kedua bawahan itu hanya mengiyakan. Segera mereka mencari Sella keluar, namun setelah bertanya dan mencari Sella dimana-mana mereka tidak menemukan apapun.

"Kamu dapat petunjuk dimana Sella?" tanya Qadri hanya dijawab gelengan oleh Surya. 

"Mungkin dia kerumahku atau Ken, ayo kita kesana!" mereka langsung bergegas pergi menuju rumah Qadri dan Ken, namun tak ada petunjuk apapun di rumah Ken. Akhirnya mereka pergi ke rumah Qadri, didalam garasi, ia melihat mobil Sella masih ada dan masih terparkir rapi. Qadri lalu masuk dan mengecek kamar Sella, disana Qadri melihat jika barang² Sella masih ada. Qadri terdiam, ia berpikir jika barang² nya masih ada disini harusnya ia masih berada di kota ini. Tapi ia masih bingung, kemana dia pergi malam² begini? Ia lalu keluar dari rumah 

"Ya ampun dek, kamu kemana? Abang minta maaf, kamu pasti sedang sedih sekarang. Maafin abang sudah melupakan kamu, jika saja abang memperhatikan kamu pasti semuanya akan baik² saja." Qadri terlihat sangat khawatir, ia bahkan sudah meneteskan air mata.

"Haruskah kita panggil yang lain untuk ikut membantu?" mendengar saran itu Qadri terdiam sebentar, ia seperti sedang mendengarkan sesuatu. Ia lalu menunjuk kearah belakang rumah, melihat isyarat itu Surya hanya mengikuti dari belakang. Di halaman belakang rumahnya, mereka berdua melihat Sella sedang duduk sambil menundukkan kepalanya. Dengan perlahan Qadri dan Surya berjalan kearah Sella, 

"Dek..?" Sella hanya diam beberapa saat, ia menatap ke Qadri sebentar dan kembali menundukkan kepalanya.

"Sella gak apa²." ucapnya pelan, Qadri tau Sella berbohong hanya menghembus nafas pelan.

"Maaf abang gak pernah kasih tau kamu." 

"Kenapa abang gak jujur?" tanya Sella lalu menatap Qadri. 

"Abang cuma gak mau kamu terluka." Qadri diam sebentar lalu melanjutkan ucapannya.

"Kami memang sengaja menyembunyikan ini, karena selama ini kami lihat adek sudah nyaman dengan Ken. Begitu juga dengan dia sudah nyaman dengan adek... ketiadaan Delia pada awalnya membuat Ken sedih dan kecewa. Dia pikir kalau Delia cuma mainin perasaan dia aja, karena pada akhirnya dia menikah dengan pria kaya. Kami semua juga berpikir begitu sampai hari ini dia kembali dan mengatakan yang sejujurnya." Sella terdiam sebentar,

"Tidak apa² bang, Sella tau. Sella juga ngerti gimana perasaan mereka... dan kalau memang mereka ingin kembali Sella juga gak papa." 

"Apa maksud adek?" Sella menghela nafas panjang

"Mereka udah lama bersama dan saling mencintai satu sama lain. Hanya saja mereka terpisah karena perintah orang tua Delia, dan sekarang, mereka telah dipertemukan kembali. Sella rasa akan lebih baik jika mereka bersatu seperti dulu. Sella juga mengakui kalau Sella nyaman dengan Ken. Tapi Sella gak mau jadi orang egois dengan tetap bersama dia. Sella gak bisa maksain Ken untuk menghapus Delia dari hatinya. Ken orang baik begitu pun Delia, sudah seharusnya mereka ditakdirkan untuk tetap bersama. Kalau abang tanya gimana dengan Sella sendiri, Sella sudah ikhlas, untuk melepaskan Ken." dengan lesu Sella kembali tertunduk, sementara Qadri terdiam.

"Kalau memang adek ikhlas melepas dia, trus kenapa adek sedih?" Sella hanya diam tak menjawab.

"Sella.. kamu adek abang, abang tau kalau adek berat melakukannya, dan adek juga gak perlu paksain diri dengan melepaskan Ken." Qadri lalu tersenyum

"Karena abang tau kalau Ken juga gak akan bisa lepasin kamu dari hidupnya." Sella lalu melihat Qadri.

"Karena Delia sudah ikhlas melepas Ken, dan dia juga berkata jika ia senang Ken bersama dengan kamu. Kalau kamu melepaskan dia juga, siapa yang akan Ken cintai?" 

"Tapi bukankah ia berkata jika ia mencintai Ken?" Qadri mengangguk

"Memang, tapi ia mengerti bagaimana perasaan kalian berdua. Lagipula.. itu semua sudah menjadi masa lalu mereka, semua sudah tidak sama seperti saat ini."

"Kau adalah wanita dalam hidup Ken saat ini." ucap Surya yang diangguki Qadri, mendengar itu Sella terdiam sebentar lalu tersenyum senang. 

"Nah gitu kan cantik." ucap mereka berdua.

"Tapi benarkah Delia mengatakan itu?" tanya Sella memastikan, dua pria itu hanya menggeleng heran lalu kembali mengatakan 'ya' dengan nada lebih besar.

"Ya!" mendengar itu Sella langsung berdiri dan memeluk mereka berdua. Ia merasa sangat senang, ia berpikir jika ia akan kehilangan Ken selamanya, tapi ternyata itu hanya menjadi ketakutannya sementara.

"Terima kasih." ucapnya

"Sama-sama." jawab mereka berdua sambil tersenyum. Sella lalu melepaskan pelukannya

"Siap² Sella, abangmu sudah merencanakan sesuatu setelah Ken pulih." Sella menatap Surya bingung, ia lalu menatap Qadri namun Qadri mengarahkan pandangannya ke Surya.

"Surya.. kau memang gak bisa jaga rahasia." Surya hanya terkekeh tanpa rasa bersalah

"Maaf.. tapi tampaknya itu dibutuhkan saat ini." jawabnya

"Memangnya ada apa?" tanya Sella tapi mereka hanya saling memberi kode.

"Ada lah.." 

"Ya ampun kasih tau aja." 

"No, no gak boleh." Sella menyerah, biarkan saja apa yang ingin mereka lakukan, yang penting ia tidak berpisah dari Ken.

Kisah Sempurna BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang