chapter 14

4.7K 300 9
                                    

Setalah mereka bertiga masuk ke dalam untuk ikut kumpul dengan orang tua mereka, dan mereka masuk di sambut pertanyaan.

"Kalian dari mana aja?"Riana.

"Kenapa kok Altan sama rakha muka nya murung gitu?"Delisa.

Naura pun yang menjawab pertanyaan tersebut,"gak mah Emang gini mah mereka".

"Udah Ayuk makan, makanan nya udah datang"ajak Deril.

Mereka bertiga pun duduk dan melaksanakan dinner itu, makan pun selesai Deril pun membuka suara nya,"jadi papa ngumpulin ke sini untuk berjumpa dan dinner sama om Andrian, ada yang papa bicarakan terutama sama Naura".

"Bicarai apa pah?"tanya Naura bingung.

"Jadi papa udah sepakat sama im Andrian untuk menjodohkan kamu sama anak om Andrian"dengan senyuman Deril bicara di depan semua Altan pun langsung terkejut melihat nya dan langsung bicara.

"Aku gak restuin pa!"bicara Altan yang membuat papa nya marah.

"Altan kamu gak boleh gitu, om Andrian ini sahabatnya papa dari kecil dan papa sama om Andrian udah sepakat"ucap Deril sambil memandang ke arah Altan.

"Emm,,"Altan dengan biasa, tetapi Altan ngebatin,"gw kalo gak karna papa, malas banget punya adek ipar gitu".

"Gimana Naura mau?"tanya Delisa.

"J-jodoh pa, t-tapi Naura masih sekolah pa, Naura pun belum siap"bicara Naura sangat susah karena ia terkejut mendengar bicara papa nya tadi.

"Iya sayang,,"Riana dengan mengelus pundak Naura supaya agak nya ia lebih tenang.

"Soal sekolah papa dan om Andrian yang menanggung semua"Deril.

"Jadi kapan pak kita langsung kan pernikahan nya"tanya Deril sembari senyum.

"Gimana kalo kita adakan lusa saja pak, biar sektretaris dan manager bapak yang siapin"Andrian.

"Idee bagus itu pak"jawab Deril

"Haa,,,lusaa,"ucap Naura Altan dan Rakha secara bersamaan.

"Tetapi gak kecepatan pa"tanya Rakha sambil agak marah karena itu sangat kecepatan untuk resepsi pernikahan seorang anak CEO.

"Gak papa Rakha, lebih cepat lebih bagus bukan, nanti manager dan sektretaris om Deril sama papa yang ngurus semua nya"ucap Andrian.

"Yaudah pak ini kita udah deal dan kita laksanakan pernikahan itu lusa"kata Andrian dengan langsung mau pergi untuk kembali ke rumah karena jam sudah menunjukkan pukul 10.

"Iya-iya pak, saya juga akan pulang"Deril sambil mengulurkan tangannya untuk berjabatan tangan dengan Andrian.

Mereka pun semua berpamit untuk pulang, di sisi lain dalam mobil Rakha bergumam,"yah, masa secepat itu Rakha belum siap yah"sambil melihat ayah nya yang tengah di samping ia.

"Tapi Rakha bunda mau cepet-cepet punya cucu"balas bunda Riana yang duduk di belakang.

"Tapi masalah Rakha tuh belum siap untuk nikah"ralat Rakha sembari fokus nyetir.

"Rakha hilangkan gengsi mu"kata Andrian.

"Tapi yah"Rakha

"Rakha!"bentak Andrian, di saat ayah nya bicara keras Rakha pun langsung diam dan lebih fokus nyetir.

Di sisi lain, sesampainya di rumah Naura masih belum buka suara sama sekali dan ia langsung pergi menuju kamar, melihat adik nya begitu Altan pun tidak tinggal diam ia langsung masuk ke kamar Naura.

"De,,"Altan sambil mengetuk pintu.

"Masuk"Naura sambil meneteskan air mata dan ia tampak nya berdiri di balkon kamar.

"Kamu belum siap ya untuk menerima keputusan tadi?"tanya Altan yang ia mendekati ke Naura.

Gadis berinisial ENE itu pun hanya mengangguk dan terus menetes kan air mata nya,"Naura,,dengar kata Abang, kemarin kamu suruh Abang untuk kuat dan harus berubah,nah sekarang Abang gantian, Naura jangan di pikirin ya nanti kamu sakit, lagian kata kamu Rakha itu baik, Abang udah berubah demi kamu untuk gak musuhan sama Rakha, Abang percaya sama Rakha bahwa ia akan tanggung jawab, kalo nanti Rakha ada sakitin kamu, kamu bilang aja sama Abang, Abang siap lindungi kamu, Abang tau kok kamu pasti berat untuk menerima keputusan nya"ucap Altan sembari ia nasehat supaya adik nya itu lebih tenang dan tidak di pikirkan.

"Abang akan dukung kamu Nau,,"lanjut Altan yang belum di balas Naura dan ia sekarang sudah mulai agak tenang karena ucapan Abang nya tadi.

"Makasih ya bang"ucap itu Naura sembari peluk Abang nya, ia hanya bisa pasrah akan keputusan papa nya tadi karena ia sangat sayang kepada papa nya itu.

Sembari Altan melepas pelukan nya dari Naura,"yaudah kamu jangan Kepikiran ya nanti kamu sakit, sekarang kamu istirahat aja dulu tenangin diri kamu ya"altan berucap begitu dan ia langsung membawa Naura ke tempat tidur nya untuk istirahat.

Sembari menutup pintu Abang nya itu pun mengucap kan,"good night beautiful".

Naura pun menjawab dengan senyuman itu, Altan sungguh perhatian di tau yang dialami adik nya itu dan ia tau perasaan adik nya gimana, ia mau berbuat apa saja demi adik nya yang ia sayang itu, dari kecil Altan sungguh punya impian mempunyai adik cewek.

*Flashback

Mama Atan au unya Ade ewe

Iya nanti semoga Ade Altan cewek

Yeay

Dengan perasaan yang senang Altan akhir nya mendapati adek cewek ia sangat senang karena bisa punya adek cewek cantik, ia akan janji akan menjaga nya dan sayang.

Lanjut?

Vote 💖💚

Commen 🤍💚

Maaf typo 🙏

@altan narendra Permana

@elisa Naura Ebalend

@raden Rakha daniswarah

RADEN RAKHA DANISWARAH 💐
ELISA NAURA EBALEND 💐

Rakha (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang