chapter 48

3.3K 231 19
                                    

Hallo gayss 💐
*
*
*
Apa kabar semua?

Kalian baik kan?

VOTE dan komen 💙💚

*
*
Lanjut.

***

Hari itu. Cakra memutuskan berkunjung di rumah Rakha yang kebetulan semua anak dark Eagle ada di situ. Dan dia mau memberi tahu mereka bahwa ia akan ke Surabaya hari ini juga.

Ting..

Cakra membunyikan bel rumah. Ia pun berkunjung masuk ke rumah itu. "Eh cak.. mau kemana bawa koper?"tanya Arvin yang duduk di sofa mata nya tertuju pada Cakra.

"Gw mau ke Surabaya."ucap Cakra wajah nya yang cenderung murung, lelaki itu berdiri di depan pintu.

"Haa!? Maksud loh?"sepontan semua berdiri dengar ucapan Cakra tadi.

"Iyaa. Gw capek broken home terus! Gw pengen mandiri dan jauh dari orang tua gw!"Cakra.

"Tapi..."Rakha.

"Iyaa.. gw mau ninggalin kalian semua. Ini gw pamit dan pergi dari kota ini!"Cakra memotong bicara Rakha.

"Dulu loh janji nya apa cak?"Dafi.

Cakra menarik nafas. "Tenang. Kita semua pasti akan jumpa di lain waktu. Pasti!"

"Loh yakin ngambil keputusan secepat ini?!"tanya Alvaro.

"Iya. Dan gw gak bisa lama-lama kreta gw mau berangkat!"ucap Cakra yang membuat semua sedih.

Rakha langsung memeluk Cakra. Dan mereka semua pun memeluk nya dengan erat. Persahabatan yang tidak pernah putus dari kecil. Dan sekarang satu yang mau pergi. Rasa yang sedih.

"Hati-hati Luh ya!"pukul Rakha di bahu Cakra.

Cakra mengusap air mata sambil mengangguk.

"Jangan lupa sama kita ya"sedih yang tidak bisa dikatakan. Ucap Dafi sambil tertawa dan mengusap air mata.

"You're strong cak! Luh hebat!"Aksa.

"Gw pamit ya. Assalamualaikum semua nya" senyum Cakra sambil berjalan pergi.

*

*

*

Malam pun tiba. Pria yang berdiri di balkon sambil menikmati malam yang sangat tenang dan bintang bulan yang indah.

"Sayang? Makan dulu yuk?"Naura sambil membawa piring dan minum.

Rakha memiringkan kepalanya dan melihat sosok gadis yang ia jadikan ratu itu. Ia terheran dengan perkataan Naura barusan yang terdengar dari telinga nya.

"Sayang?"ucap Rakha kaget.

"Iyaa sayang"senyum wanita itu.

Rakha langsung melihat lagi kearah luar. Ia teringat sahabat nya yang pergi itu. Padahal belum sebulan setelah kematian ratara. Kini Cakra pergi. Tetapi tidak menyusul ratara. Melainkan ia merantau yang jauh di sana.

Rakha (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang