chapter 22

5K 344 14
                                    

Pagi pun tiba, dimana mereka yang merasakan kejadian tadi malam, Naura pun memutuskan untuk bangun duluan sebelum suami nya bangun.

Ia pun menelpon supir, karena mereka hari ini mau merencanakan untuk ke rumah Rakha dan menemui eyang, tetapi tak lama Rakha pun ikut bangun.

"Eh,, istri aku udah bangun duluan"senyum Rakha sambil memandangi istri nya yang cantik.

Mereka tidak sekolah, karena hari Minggu,"masih sakit kha?"tanya Naura sambil mengelus rambut nya Rakha.

"Nggak kok, kan udah di obati istri aku"dengan masih memandangi Naura.

"Bisa aee Luh".

"Oh ya, kita jadi kerumah Luh gak?, Udah gak sabar ketemu eyang Luh"

"Jadi cayangg, tapi aku siap-siap dulu ya, istri aku udah mandi kah?"Rakha

"Udah, oh ya aku udah telfon supir kamu kha, aku telfon nya pakai hp kamu, gak papa kan?"Naura.

"Gak papa cayangg, untuk istri aku apa sih yang gak"dengan muka rayu nya Rakha.

"Kamu gak mau gituan sama aku?"Rakha.

"Gituan apaan?"

"Itu loh buat Dede"

"Caranya?

"Polos banget sih"

"Ya gak tau,"

"Gituan yang di masukin itu bawa aku"

"Udah cepat!!"

"Apanya, mau?"

"Mandi lah, supir udah nungguin di bawah".

Dengan muka Rakha yang terlihat kesal akibat jawaban istri nya itu, ia pun bangun langsung menuju ke kamar mandi, setelah selesai mandi, Rakha pun lupa membawa handuk nya.

"Nau,,,tolong ambilkan handuk"ucap Rakha dari dalam kamar mandi.

"Hii,, kok bisa sih mandi gak bawa handuk"jawab Naura sambil mengambil handuk dan menuju ke kamar mandi, ia mengetuk pintu kamar mandi, berharap Rakha mengambil nya dengan tangan.

"Khaa ini handuk nya"Naura sambil menutup mata nya, dan Rakha mengambil nya, ia mengambil sambil mencium pipi Naura.

"Pipi gw gak perawan lagi"batin naura terkejut.

Setelah menunggu beberapa saat, Rakha pun sudah bersiap-siap, dan mereka memutuskan untuk turun dan langsung menuju mobil.

Disaat Perjalanan itu, Rakha yang posisinya sebelahan dengan Naura, ia pun tak segan untuk menggandeng tangan istri nya selama perjalanan, mereka pun sampai karena jarak hotel dari rumah daniswarah sangat berdekatan.

"Eyang,,,"sapa Naura sambil memeluk eyang, eyang yang sangat antusias menyambut kedatangan cucu nya.

"Cantik banget sih istri kamu Rakha"ucap eyang yang sangat terkagum-kagum melihat Naura yang memakai switer putih dan rambut di gurai.

"Eyang aku gak di peluk?"tanya Rakha yang terlihat iri dengan istri nya itu.

"Kamu udah gede, lagian kamu udah biasa eyang peluk, sekarang eyang mau meluk istri kamu aja"balas eyang dengan senyuman.

"Apaan sih eyang" komuk Rakha dan memasang muka kesal.

"Ayah sama bunda mana eyang?"tanya Naura sembari melihat kedalam.

"Ayah sama bunda kalian itu keluar kota, lagi ada kerjaan kalo gak salah, jadi eyang cuma di temenin bibi".

"Oh"

"Naura kamu pandai masak kan?,kita masak sama-sama yuk"ajak eyang sambil merangkul pinggang Naura.

"Bisa eyang, dikit-dikit"Naura.

Rakha (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang