Rakha (End)

chapter 43

Hallo gayss 💐
*
Maaf nih ga up seminggu. Karena ujian gays jadi libur dulu up nya.
*
Buat yang ujian semangat ya❤️
*

Vote dan Commen 🤍💖

*
Maaf Typo 🙏
*
Udahh mah kita lanjut.
*
***

Kedatangan Cakra dan Dafi yang di buat bingung Altan. Mereka seperti ingin membicarakan sesuatu yang penting, Yang Altan tidak mengetahui nya.

"Kita datang ke sini mau bicara sesuatu yang penting! Yang barusan kita dengar!"ucap Cakra.

"Iyaa bang."sambung Dafi sambil berwajah datar.

"Apa itu?"balas Altan terheran-heran.

Tidak tunggu lama. Semua yang mereka dengar tadi pun di ucap kan oleh Cakra.cakra juga menceritakan tentang Kevin yang sudah lama menghilang. Kini anak itu muncul lagi.

"Haa! Kalian serius?"sontak Altan langsung terbangun dari duduk nya.

"Iya bang! Kita dengar pakai telinga kita sendiri bang! Sumpah!"ucap Dafi yang langsung mengangkat tangan nya dan menunjukkan jari tengah dan  jari telunjuk.

"Apa rencana mereka? Kita harus pantau Rakha sama Naura takut mereka dalam bahaya!!"ucap Altan

"Pasti bang! Yaudah bang kita pamit dulu!"pamit Cakra langsung berdiri dari sofa tersebut.

"Kalian mau pamit? Yaudah hati-hati ya!"ucap Altan yang mengantarkan mereka sampai depan pintu.

* * *

Di rumah daniswarah. Rumah mewah, megah. Berbagai mobil yang terparkir di halaman depan. Dengan corak Rumah putih dan coksu itu dan dihiasi taman yang menjalur ke belakang.

"Dinner yuk kha! Gabut! Laper! Mager!"ucap Naura yang rebahan di sofa yang terletak di ruang tamu, dengan kaki yang sedikit ke atas.

"Kaki nya! Sebenarnya mau nya gimana?"ucap pemuda itu yang tengah main PS.

"Udah ayukk!! Kita dinner!"bicara keras Naura, sembari duduk dan silah di sofa itu.

"Hamil Luh udah gede itu!! Udah mau bulan nya! Gak boleh keluar!"pria itu masih asik main game.

"Tapii aku pengen kha." Ucap Naura sambil memelas dan mimbik mengeluarkan komuk nya.

"Astaghfirullah!! Elisa Naura Ebalend daniswarah!"bicara keras Rakha sambil membanting PS nya itu.

"Ayuk lah om!"bumil manja yang maksa.

"Bicara sekali lagi aku cium!" Pria itu sambil mengambil kunci mobil yang berderet di gantungan. Sambil memakai hodi bewarna hitam kesukaan nya itu.

"Yes!! Bantuin gw berdiri dongg pak!"wanita itu duduk silah tetapi tidak bisa berdiri dengan perut nya yang besar.

Rakha said: cantik sih! Tapi apa-apa maksa!

Naura said: ya Allah sabar kan lah suami ku!

"Sebenarnya panggilan gw siapa sih? Rakha? Raden? Pak? Om? Kang? Den? Kek? Kha?" Batin sangat kesal karena kelakuan istri nya itu. Tapi dia sungguh menahan amarahnya.