chapter 49

3.6K 219 30
                                    

Hallo gayss 💐
*
*
*

Hallo temen online author semua, gak terasa ya, Kita bakal pisah. dua chapter lagi cerita RAKHA akan tamat. Dan author algraa01 tidak nulis.

SETUJU GAK KALAU AUTHOR BUAT CERITA BARU LAGI NANTI??

*
*
*

mereka pun menuju pemakaman umum. Tepat nya di pemakaman yang eyang di makamkan. Sore itu mendung di sertakan gerimis.

Suasana di pemakaman sunyi. Sepi. Tidak ada seorang pun, hanya ada mereka.

"Yang? Rakha kangen eyang"sambil mengelap air mata nya. Naura dan athar berdiri dan melihat saja.

"Ayah kayak atal Buna. Cengeng"ucap Athar sambil menunjuk ke Rakha.

"Sssttt! Kamu gaboleh gitu Athar!"

Setelah kurang lama mereka di pemakaman. Hari sudah gelap, mereka memutuskan bahwa malam itu juga pulang menuju Jakarta. Diperjalanan pulang Rakha banyak ngelamun dan pikiran nya kosong. Tidak konsen mengendarai mobil nya itu. Hujan Semakin deras, sekarang mereka berada di tol.

"RAKHAA AWASS...!!!"

"AHHKKK...!"

DUARR!...

*

*

*

"Kemana sih nih orang! Kagak bisa di hubungi!!"ucap Altan kesal melihat Rakha dan Naura yang dari tadi di telpon tidak diangkat.

"Kamu kenapa Altan?"tanya Fatir melihat anak nya yang membanting ponsel nya di sofa.

"Ini pah! Rakha Naura gak bisa di hubungi sama sekali!"kesal Altan.

"Mau apa emang nya kamu?"tanya Delisa duduk disamping Altan sambil mengelus bahu nya.

"Aku mau tanya mah! Mereka katanya mau ke Jogja liat eyang nya Rakha! Tapi sampai sekarang belum ada kabar nya!"Altan.

"Haa?? Bukanya eyang nya Rakha udah meninggal seminggu yang lalu?"Delisa.

"Iya. Tapi disembunyikan Ama om Andrian. Biar sih Rakha tau sendiri!"Altan.

"Terus masalah nya sama kamu apa?"Fatir.

"Iyaa masalah nya aku tuh pah! Titip berkas aku di Jogja sana! Sama sih Rakha! Nih clayen nya udah telpon aku! Berkas itu harus di kirim malam ini juga!"Altan.

"Ya mungkin mereka sibuk cari hotel disana Tan!"Fatir.

"Tapi pah! Perasaan mama gak enak sama athar!"Delisa merasa cemas. Dan menggenggam.

"Iya kan mah. Biasa nya hp nya Rakha tuh gak pernah mati!"Altan.

"Coba papa telpon om Andrian!"Fatir bergegas untuk mengambil ponsel nya di meja.

Setelah mengambil ponsel nya langsung saja ia telpon.

"Assalamualaikum Andrian!"

Rakha (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang