Happy reading.
.
."Kita Pakai motor aja mau nggak?."
Arjuna menawarkan sembari menatap Kenzi yang sedang berada di sampingnya berjalan di loby.
"Terserah."
"Setelah itu, kita makan dulu ya, Lo kan belum makan."
"Terserah."
"Mau makan di mana?."
"Terserah."
"Lo mau makan apa emangnya?."
"Terserah."
Arjuna menatap Kenzi tak habis fikir, cukup. Dia benar benar kesal.
Berjalan mendahului Kenzi menuju parkiran motor dan menaiki motor tanpa perduli Kenzi yang datang dan mencoba naik sendiri.
Arjuna tahu, kalau tinggi motornya tak akan bisa di gapai oleh Kenzi, berhubung dia kesal. Jadi biarlah pria itu yang berusaha sendiri.
Bodo amat, dia lagi kesal.
Kenzi yang melihat Arjuna yang seakan tak perduli dengan kesusahan yang dia lakukan, ia pun benar benar mengusahakan nya sendiri.
Membuka footstep kanan dengan tangannya sendiri, lalu di lanjutkan dengan ia memutari motor Arjuna, dan membuka footstep sebelah kiri.
Setelah selesai, ia berputar lagi menuju tempat pijakan yang sebelah kanan.
Melihat Arjuna yang masih tidak bergeming, tanpa memegang bahu Arjuna, ia pun memegang jok motor sport itu dan mencoba naik sendiri, sehingga motor itu bergoyang dan menjadi kehilangan keseimbangannya.
Hal Itu membuat Kenzi mendecih, sedangkan Arjuna di Balik helem Full face nya ia terkekeh.
Melihat sampai mana Kenzi akan mencoba melakukannya sendiri, apakah tidak ada niatan untuk meminta bantuannya!.
Mari kita lihat.
Kenzi kembali melihat ke arah motor besar milik Arjuna dengan memangku kedua tangannya kesal, lalu menatap ke arah Arjuna yang masih cuek tanpa ingin membantunya.
Karena benar benar suatu hal yang tak bisa di lakukannya sendiri, karena motor Itu sedang berdiri tegak sehingga motor itu semakin tinggi, Kenzi memegang ujung baju kemeja Arjuna dan menarik nariknya perlahan.
"Jun."
Suara lembut kesusahan dari Kenzi membuat Arjuna semakin mengembangkan senyumnya akhirnya.
Waktu nya tiba untuk Kenzi meminta tolong kepadanya.
Dan ia bahagia.
"Arjuna."
Suara Kenzi semakin kuat memanggilnya.
Dengan pura pura cuek, arjuna menengok ke arah Kenzi.
"Hmm."
"Gue manggil loh, kok nggak di jawab sih."
Arjuna membuka kaca helem nya dan memutar bola matanya malas.
"Bantuin gue naik dong."ucapnya dengan tangan yang masih memegang ujung kemeja Arjuna sembari menunduk.
Arjuna turun dari motornya dan berdiri tepat di depan Kenzi menatap Kenzi tak ada minat.
"Apa?."
"Bantuin." Rengeknya.
Sedikit berdehem, ia pun menggendong Kenzi dengan meletakkan tangannya di kedua ketiak Kenzi dan menaikinya ke atas motor.
Kenzi tersenyum manis, dan mengucapkan terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BXB] MY PLAYBOY HUSBAND [END]
Teen Fiction"Hari ini Gue tidur Di Apartemen Milla, Nggak usah nungguin Gue." "Geer Banget kalau Gue akan Nungguin Lonte." "Babi, Kali kali Bikin Suami Betah di rumah Napa sih, Punya istri Dingin Bet kek es Cream." "bacot bacot Anjing, hus hus sana, Gue pen...