Mph 23. JANJI

16.6K 1.5K 47
                                    

Happy Reading.
.
.
.

Kenzi yang merasakan suasana romantis dari pasangan itu tersenyum pilu.

Ntah sampai kapan dia akan merasakan hal seperti ini, sungguh.

Kenzi merasa jadi orang jahat di hubungan mereka, menggangu percintaan kedua orang itu.

Karena tak kuat berlama lama berada di sana, dengan terburu buru, Kenzi pun turun dari tangga dengan air mata yang berlinang, mengabaikan siswa yang mencoba menyapanya, ia masih berlari tak tentu arah sampai dia menabrak seseorang dan terjatuh ke pelukan orang itu.

Kenzi mendongak, menatap orang itu yang sedang menatapnya bingung, tapi sesaat kemudian ia membulatkan matanya sempurna.

"Hei, kamu kenapa?."

Kenzi tak tahu lagi, air matanya lolos begitu saja sembari menatap wajah khawatir Dimas yang menatapnya.

"Dim."

"Iya cantik, Aku di sini."

Kenzi menunduk, Dimas Yangem ijat da suatu hal yang aneh pada Kenzi pun menarik tangan Kenzi menuju Ruangan Club' Volly.

Membuka pintu yang terkunci itu, dan Dimas menuntun Kenzi untuk masuk, menduduki tubuh Kenzi Di bangku lalu menatap pria itu.

Mengambil Air mineral yang biasanya di ambil oleh anggota Club, dan memberikannya ke Kenzi.

"Makasih."

Dimas mengangguk, menatap Kenzi yang meminum minuman itu dengan pelan, ini pertama kalinya Dimas melihat Kenzi menunjukkan ekspresi seperti ini.

Dan dia juga tidak tahu kalau Kenzi adalah pria yang juga bisa menangis.

Melihat dia seperti ini, membuat Jiwa laki laki yang ingin melindungi Kekasihnya menguak pada diri Dimas.

Tapi kenyataan yang mengatakan, bahwa pria di hadapannya ini sudah menjadi milik orang lain membuat Dimas harus mundur dan mengunci perasaannya.

"Sudah bisa cerita?." Tanya Dimas mencoba memberi pengertian kepada Kenzi.

Kenzi menggeleng, "gue nggak papa, terimakasih."ucapnya menatap mata Dimas.

Udah pasti, Siapa dia yang bisa membuat Kenzi menceritakan tentang dirinya?.

Ya, dimas juga tidak bisa berharap lebih, Kenzi tetaplah Kenzi, pria segudang Prestasi dan segudang pula Rahasia.

"Yasudah."

Mereka sama sama diam, Dimas yang menatap Kenzi, sedangkan Kenzi menunduk dengan bengong memainkan jari jemarinya yang menggenggam botol air mineral di tangannya.

"Ah, Mama udah nanyain." Ucapan Dimas tiba tiba membuat Kenzi mendongak menatap kearah pria itu.

Mengerutkan dahinya bingung, kurang peka dengan maksud ucapan dari pria di hadapannya ini.

Dimas menghela nafas."bukankah kamu punya janji dengan beliau?,ingat?." Tanyanya.

Kenzi memutar otaknya."janji? Kapan?."

[BXB] MY PLAYBOY HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang