Mph 38. RUMAH SAKIT

15.6K 1.2K 36
                                    

Happy Reading
.
.
.

Kenzi merebahkan tubuhnya di b brankar rumah sakit dengan jantung yang berdegup kencang, bisa di bilang dia sangat gugup saat ini.

Adanya manusia lain di tubuhnya, itu benar benar berita yang menggembirakan, tetapi Overthinking mengatakan bahwa itu bohong juga masuk ke otaknya.

Bagaimanapun, Laki laki hamil itu benar benar mustahil.

Meletakkan sebuah alat stetoskop di perut Kenzi, Kenzi hanya bisa diam, tak mengerti apa yang akan Dokter itu dengar di sana, Karna bisa saja perut keroncongan Kenzi.

Dokter wanita itu tersenyum lalu berjalan ke arah mejanya.

Kenzi duduk, merapikan celana yang agak turun dari perutnya, ia pun bangkit, lalu mengikuti Dokter Winda ke meja wanita itu.

"Duduk Ken."ucap dokter itu mempersilahkan Kenzi duduk di hadapannya.

Kenzi menurut dan menatap ke arah dokter Winda penuh harap."gimana Kak?."

Dokter Winda yang sedang menulis di sebuah kertas pun nggak menjawab, sampai ia selesai menulis barulah ia melihat ke arah Kenzi.

"Kamu beneran hamil, Usia kandungan kamu baru 3 Minggu, dan pastinya itu sangat rentan, untuk kamu yang seorang laki laki."

Kenzi tersenyum sumringah, lalu menunduk melihat perutnya sembari mengusap ngusap perut yang di tutupi baju itu dengan lembut.

"Ken, Jangan berfikir berlebihan, dan jangan stres, jangan kecapekkan. Ngerti?."

Kenzi mengangguk senang."siap laksanakan."
"Lalu keadaan bayi Kenzi gimana kak? Laki laki atau perempuan? Sehat nggak dia? Mirip Kenzi pasti kan? Pastilah. Orang dia di perut Kenzi."

Dokter winda memijit keningnya pusing, pertanyaan Kenzi benar benar pertanyaan yang tidak bisa di jawab, tapi mau bagaimanapun, karena dia seorang dokter, dia harus memberikan jawaban yang seharusnya kepada pasien.

"Belum keliatan, umur janin kamu masih awal, jadi belum bisa periksa soal pertanyaan kamu, tapi beberapa bulan lagi, pasti bisa kok, sebelum itu. Kamu harus jaga kesehatan ya?."

Kenzi mendesah kecewa."yahh."

Dokter Winda tersenyum."wajar seorang ibu nggak sabar mengetahui anaknya, jadi bersabar ya."

Kenzi mengangguk lesu,tapi raut wajahnya benar-benar tak bisa bohong, pria itu sangat bahagia.

"Ingat kan Ken?! Kandungan kamu rawan, bukan karena Masih di bulan pertama ,tapi juga karena kamu laki laki. Sesuatu yang seharusnya mustahil terjadi, jadi hati hati. Apapun yang kamu rasakan, segera laporin ke kakak. Ngerti?!."

Kenzi mengangguk."baiklah, Makasih kak. Kenzi balik dulu."

Ketika mau beranjak pergi, langkah Kenzi terhenti.

"Kabar Daddy gimana?."

Kenzi tersenyum, "kakak belum temuin Daddy? Daddy kesepian tau."

"Kakak takut ngecewain Daddy, soalnya kakak nggak mau nurunin bisnis Daddy,demi jadi dokter. Cita cita kakak, kamu faham kan maksud kakak?."

[BXB] MY PLAYBOY HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang