Happy Reading.
.
.
.Zein menyerahkan sebuah berkas dan di letakkan di atas meja.
Rawon melirik berkas itu sebentar kemudian melihat ke arah Zein.
Zein hanya diam, sedangkan Kenzi memperbaiki posisi duduknya, duduk seperti pebisnis dengan tatapan lurus ke arah rawon.
Dengan kedua jari tangan yang di tautkan, duduk tegak menambah kesan pria Cantik yang memiliki Kesombongan di wajahnya.
Tak ada tawa pada wajah cantik itu, ekspresi nya benar benar serius. Layaknya seorang Bad Lady.
"Bisa tolong di jelaskan apa maksud dari pengeluaran ini?."
Rawon membaca Isi berkas map itu sekelas, memang banyak kejanggalan dari pengeluaran yang tertera di sana.
Bodohnya dia tidak memeriksa itu sebulan ini.
Rawon mengalihkan sedikit pandangannya kemudian barulah ia menatap Kenzi lagi.
"Pengeluaran ini karena clien yang belum membayar barang yang sudah di berikan, jadi saya menutupi nya dengan uang perusahaan untuk sementara waktu."
Kenzi menatap pria itu nyalang, benar benar Rubah.
Bukan dirinya lah yang layak di bohongi karena ini, dia nggak sebodoh itu.
Menarik nafasnya sebentar lalu mengangguk. "Saya terima alasan anda.".
Rawon bernafas lega sejenak.
Kenzi mengambil berkas itu kasar lalu menamparnya tepat di wajah pria itu serentak dengan ucapan yang dia lontarkan.
"Tapi berilah saya bukti yang layak akan ucapan anda."Kenzi bangkit dari duduknya berjalan mendekat ke arah rawon."sekarang. Tunjukkan bukti itu." Bisiknya.
Zein hanya menatap dingin aktivitas di depannya ini, dia tak banyak berkomentar hanya diam sembari mengawasi pergerakan rawon.
Rawon tersenyum."saya punya bukti Tuan."
Kenzi membalas, dia ikut tersenyum..bukan senyum senang tapi senyum meremehkan, dia benar benar tidak percaya akan kata kata dari pria di hadapannya ini.
Bukti mana yang akan ada, jika Uang yang di ambil dari perusahaan itu di pakainya untuk bersenang senang?. Bahkan informasi perusahaan juga dia jual ke pesaing.
Lalu Menyewa banyaknya jalang, dan berpesta sex dia sebuah Bar di dalam ruangan VVIP.
Cih..makhluk bodoh.
Rawon mulai berjalan menjauh dia ke arah meja kebangganya, membuka laci meja kerjanya.
Kenzi hanya menatap pergerakan itu dalam diam, menunggu apa yang akan di lakukan pria itu.
Kenzi semakin tersenyum."apakah ini bukti yang anda maksud Mr?."
Rawon dengan pistol yang di todong tepat ke arah Kenzi, Kenzi memasukkan Tangannya ke dalam saku celana sembari menatap rawon, tanpa merasa takut sedikitpun.
Dia berdiri tegak seolah olah benar benar menantang pria itu.
Berbeda dengan Kenzi yang hanya berdiri santai, Zein yang berada di belakang Kenzi juga senantiasa menodong pistol ke arah Rawon.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BXB] MY PLAYBOY HUSBAND [END]
Roman pour Adolescents"Hari ini Gue tidur Di Apartemen Milla, Nggak usah nungguin Gue." "Geer Banget kalau Gue akan Nungguin Lonte." "Babi, Kali kali Bikin Suami Betah di rumah Napa sih, Punya istri Dingin Bet kek es Cream." "bacot bacot Anjing, hus hus sana, Gue pen...