Mph 37. JANIN

19.2K 1.3K 15
                                    

Happy Reading.
.
.
.

"Kenzi, kamu pergi lah ke Kanada, handle anak perusahaan yang di sana,  saya dengar ada masalah tentang keuangan di sana."

Kenzi menatap Pemimpin yang di sana sebentar, pria besar dengan banyaknya tato di seluruh tubuhnya yang sedikit dari tato itu di tutupi oleh Jas hitam di tubuhnya, jangan lupakan Kaca mata petak yang di pakainya, duduk di sebuah kursi pemimpin, menambah kesan terhormatnya pria di depannya ini.

Tanpa menolak hal itu,Kenzi mengangguk.

"Zein akan nemenin kamu. Tetapi, untuk misi kali ini, kamu di larang untuk membunuh."

Kenzi membulatkan matanya sempurna, bagaimana caranya menyelesaikan misi, kalau membunuh saja dia di larang?.

"Mustahil Dad."ucapnya.

Pria yang di panggil Dad itu pun tak menggubris tolakan Kenzi, malahan dia menatap tepat ke arah mata Zein.

"Siap mister."

"Zein."ucap Kenzi merengek mencoba Untuk membuat Zein tak menerima misi mustahil itu.

Zein hanya melirik kenzi sebentar, lalu melihat ke arah pemimpin itu lagi.
"Kenzi di larang, apakah saya di perbolehkan mister?."

Pria itu mengangguk."silahkan, tapi jangan biarkan Kenzi memegang senjata, kamu akan bertugas melindungi Anak saya serta janinnya, ini akan menjadi misi terakhir Kenzi."

Kenzi menautkan alisnya bingung."janin?. Siapa?."

"Laksanakan mister."ucap Zein Tanpa menjawab pertanyaan dari Kenzi.

Sedangkan Kenzi menatap Daddy, ayah angkat Yang kebetulan di temuinya setelah di culik beberapa tahun oleh Pesaing perusahaan papanya.

Saat itu, pria di depannya ini kebetulan membantai Penculik itu, walaupun niatnya bukan menolong Kenzi. Tapi, melihat aksi pria itu di depannya saat itu, itu benar benar membuatnya terpana, dan setahun di bawah didikan pria itu, jadilah dia yang sekarang, seorang manipulatif yang suka bermain dengan seorang korban jahat.

"Kamu mau melanggar ucapan Daddy?." Tanyanya kepada anak angkatnya itu.

Mendengar nada tegas serta sorot mata dari pria itu, sontak Kenzi menggeleng kencang."Kenzi mau tanya."

Ferdi menaikkan sebelah alisnya.

"Janin siapa? Kenzi nggak hamil."ucapnya."bukannya nggak ada perempuan di anggota kita dad?."

Ferdi yang mendengar itupun tersenyum, melambaikan tangannya ke arah Kenzi supaya lebih dekat dengannya.

Kenzi dengan wajah cengonya pun tetap menurut."kamu penasaran?."

Kenzi mengangguk."Sangat."

"Kamu nggak merasakan perubahan pada tubuh kamu?."

Kenzi melihat tubuhnya kemudian mengangguk."aku lebih gendut ya sekarang, soalnya akhir akhir ini, aku males banget olahraga." Keluhnya.

Ferdi menggeleng."bukan salah kamu, bayi yang di perut kamu yang membuat kamu seperti itu, jadi bersyukurlah. Kamu spesial sayang."

[BXB] MY PLAYBOY HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang