Mph 33. PETAK UMPET

16.7K 1.5K 30
                                    

Happy Reading.
.
.
.

"Huekkk."

Isi perut yang kosong, air liur yang jernih. Sudah membuat tubuh Arjuna menjadi lemas di pagi hari ini.

Mual dengan mencoba memuntahkan sesuatu, tapi tak satupun makanan yang keluar dari mulutnya.

Sungguh dia sangat aneh yang terjadi oleh tubuhnya pagi ini, dan muntah di pagi hari ini benar benar tidak pernah ia rasakan.

Dan bahkan, pagi pagi sekali begini. Batang hidung Kenzi tidak terlihat di sampingnya.

Mau kesal karena tidak melihat wajah Kenzi, segera terurungkan ketika gejolak terjadi di perutnya.

Bersimpuh di depan kloset dengan memegang perutnya, Arjuna pun merasakan lemas.

Dengan sisa sisa tenaganya, ia pun bangkit dari duduknya, mulai berdiri dengan bertumpu dengan dinding yang menjadi penopang tubuhnya, dengan tubuh lemas. Berjalan ke arah kasur lagi untuk mengistiratkan tubuhnya yang lemas, sekalian menelfon Kenzi.

Ketika sampai, ia pun merebahkan kepalanya ke kepala ranjang meraba Nakas untuk mengambil handphone nya mendial nomor Kenzi.

Tut

Tut

Tut

Tak di angkat, berulang kali Arjuna menelfon, satupun telfonnya tak di angkat.

Menarik nafas dalam, memicingkan matanya sembari meletakkan tangan yang sedang memegang handphone tadi di atas perut.

Sampai beberapa saat pintu terbuka menampilkan seorang wanita paruh baya yang tersenyum menatap putra kesayangannya terbaring di kasur dengan menutup mata.

Arjuna yang mendengar decitan pintu pun, tanpa melihat ia berkata."kemana aja?."

Wanita itu tersenyum dengan menyindir ke arah Arjuna."lihatlah, tanpa melihat siapa yang datang, bunda langsung di sambut dengan suara judes mu."

Arjuna yang mendengar hal itu pun langsung membuka matanya, dengan kaget ia pun menatap bundanya yang berdiri di dekat pintu sembari berjalan ke arahnya.

"Bunda ke sini?."

Dengan berdecak, dan memegang pinggang ia menatap Arjuna.
"Bukannya di sambut, malah di tanyain. Nggak suka liat bunda di sini?." Tanyanya.

Arjuna menggeleng."bukan gitu,"

Bilqis menghela nafas."sudah suami istri masih memainkan permainan anak anak, kalian benar benar belum berubah."ucap Bilqis dengan berdiri tepat di samping Arjuna.

Arjuna menautkan kedua alisnya
"Apa maksud bunda?."

"Apalagi? Bunda bela belain ke sini sendiri, karena Mertua kamu nggak sempat ke sini. jadi bunda datang sendiri buat beri kamu sedikit pelajaran."

"Mama Sheza?."

"Trus siapa lagi?."

"Kenapa?." Tanya Arjuna bingung.

Bilqis mendekat lalu meraba kening Arjuna."nggak panas, kamu kenapa lemes banget? Kek perawan hamil?." Ucapnya bingung tanpa menjawab pertanyaan Arjuna.

"Siapa yang hamil? Bunda aneh."ucapnya sembari memutar bola matanya malas.

"Lalu? Ngapain lemes banget pagi pagi?."

"Perut aku muter, pengen muntah Mulu dari tadi, waktu Juna muntahin, nggak ada yang keluar."ucapnya sembari mengeluh.

Mendengar hal yang di ucapkan oleh Arjuna, Bilqis pun kaget, setelah itu dengan menutup mulut nya yang terkekeh smirk ia menatap Arjuna.

[BXB] MY PLAYBOY HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang