Mph 50. END

22.5K 1.1K 22
                                    

Happy Reading.
.
.
.

"sayang."

suara yang familiar membuat Kenzi secara perlahan membuka matanya menyesuaikan cahaya yang langsung terpancar menusuk matanya.

merasakan tangan yang hangat menggenggam tangannya erat, serta alat pernapasan yang ntah sejak kapan bisa ada menutupi hidungnya.

ketika mata yang sudah terbuka sempurna, pemandangan dengan wajah tampan dari suaminya menjadi suatu hal yang pertama kali ia lihat.

tersenyum tipis mengangkat tangannya lalu meraba pipi dengan mata yang khawatir itu.

"Arjuna"

Arjuna yang mendengar kata pertama dari Kenzinya pun langsung tersenyum lebar, tak bisa di pungkiri sudah seminggu pria ini terbaring bahkan sempat kritis beberapa kali, dan akhirnya dia bangun dengan namanya lah yang pertama kali di ucap.

dia bahagia, merebahkan kepalanya dan memeluk Kenzi erat, dengan air mata yang mulai luruh dari pelupuk matanya.

menangis terisak dengan tubuh Kenzi di pelukannya.

Kenzi sedikit meringis, tatkala pelukan tiba tiba Arjuna sedikit menyenggol jahitannya, tapi beberapa saat kemudian, ntah sadar atau tidak..Arjuna merubah posisinya dengan sedikit menjauh dari jahitannya dan kembali memeluk nya erat.

mengelus Surai rambut pria itu lembut mencoba untuk menenangkan nya.

sudah lama posisi itu tidak berubah, sampai akhirnya Arjuna yang sudah mulai tenang, dengan mata yang memerah mulai menjauh dari Kenzi dengan sesekali menghapus air matanya dan menatap Kenzi lekat.

"Jangan harap ada bayi lagi setelah ini."ucapnya tiba tiba.

Kenzi terkejut menatap Arjuna dan tidak tahu mau bereaksi seperti apa.

Arjuna dengan memegang tangan Kenzi lembut, lalu mengelus pipi nya dengan tangan yang lain menatap lekat ke arah mata Kenzi.

mencium kening Kenzi lama, lalu akhirnya menjauh.
"terimakasih sudah kembali sayang."

Kenzi mengangguk tersenyum membalas tatapan penuh kasih sayang itu.
"saking takutnya, aku nggak tau bagaimana aku nanti, kalau kamu benar benar pergi."

"hei, aku di sini. aku sudah bersama kamu sekarang. jadi apalagi yang mau kamu takutkan?."

dengan tangan yang berada di pipi kenzi, yang jempol nya mengelus pipinya, Arjuna berujar."Semua, aku takut. Dan aku benar benar nggak mau memiliki bayi lagi, aku benar benar takut kamu pergi"ucapnya

"aku sudah di sini, udah nggak papa."ucapnya tersenyum.

"ngomong ngomong, bayi kita."ucap Kenzi ketika mata yang sudah melirik kemana mana tapi tak melihat tanda tanda keradaan bayinya.

"bayi kita ada kan Jun?."tanyanya lagi ketika arjuna tak kunjung menjawab.

"Jun."

Arjuna mengelus puncak kepala Kenzi lagi, dengan tersenyum ia berujar.
"tenang sayang, bayi kita ada, dia ada. sedang berada di ruangan yang membuat mereka lebih hangat."

kata kata itu membuat Kenzi tenang, bernafas syukur ia pun menatap Arjuna lagi, menunggu informasi baru yang akan ia dengar.

"masing masing dari mereka memiliki 20 jari kan Jun? memiliki dua kaki dan 2 tangan kan?."

Arjuna mengangguk antusias menjawab pertanyaan Kenzi "iya sayang, mereka selamat tanpa kekurangan apa apa."

"benarkah? ayo kita kesana. aku ingin lihat bayiku."

[BXB] MY PLAYBOY HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang