Happy Reading.
.
.
.Setelah menyelesaikan makan malam di rumah Dimas tadi, kenzi langsung bergegas pulang, dia punya kewajiban yang harus dia laksanakan.
Mengambil bahan bahan di dalam kulkas,.lalu memasaknya seadanya. Menyajikannya di atas Meja lalu duduk sembari menunggu Arjuna pulang.
Kenzi melihat arlojinya , jam yang sudah menunjukkan pukul 11 malam, membuat pria itu menghela nafas, mengambil piring itu untuk di panaskan.
Ketika melangkah, mendengar bunyi bel apartemen yang di bunyikan berkali kali, dia pun meletakkan kembali piring berisi makanan itu di atas meja, dan berjalan keluar mencoba membuka pintu dengan senang.
Ketika membuka pintu, Tubuh kekar dengan lesu langsung merebahkan tubuhnya ke tubuh mungil Kenzi.
Tubuh kekar dengan bau alkohol yang menyengat, dan jangan lupa baju acak acakan dengan kancing terbuka.
Kenzi terduduk mendapati serangan itu, meletakkan kepala Arjuna di paha nya, ia pun menampar pelan kedua pipi pria itu untuk membangunkannya.
"jun, jun."
Berangsur angsur Arjuna membuka matanya, mata yang sayu dengan mata yang teduh membuat Dia tersenyum mendapati Kenzi di hadapannya.
"Bab, Panas."
Kenzi mengangguk."berdiri dulu, kita ke kamar, Gue siapin pereda Mabuk."
Arjuna menggeleng mendongak menatap lekat ke arah Kenzi, kemudian turun ke bibir pink pria itu, mengangkat tangannya dan mengelus sudut bibir pria itu.
Kenzi menegang menatap Arjuna yang sedang menahan nafas menatapnya.
Dia tahu saat ini Arjuna sedang menahan diri untuk tidak memaksanya untuk melakukan ini.
Terlihat dari wajah pria itu yang sudah menahan diri dengan mati Matian membuat Kenzi melepaskan tangan pria itu dari wajahnya.
Arjuna mendesis, matanya memelas."Bab boleh ya?."
Menduduki tubuh Arjuna, lalu memegang kedua pipi pria itu, dengan tersenyum ia pun mengecup bibir Arjuna singkat."terimakasih sudah menahan diri selama ini."
Wajah Arjuna memerah dia malu membuat Kenzi mengatakan hal itu kepadanya, menyambar bibir Kenzi lalu melumatnya dengan lembut.
Mengangkat tubuh Kenzi, sehingga pria itu duduk di pangkuannya dengan pautan yang masih belum lepas.
Awalnya Kenzi cukup kaget dengan serangan tiba tiba, Arjuna. Tetapi memikirkan soal Dia belum memberikan hak Arjuna kepadanya membuat Kenzi pun tersenyum singkat.
Nggak papa, Ini Arjuna. Bukan orang lain. Arjuna, suaminya.
Kenzi membalas ciuman Arjuna tak kalah panas membiarkan pria itu menerobos masuk kedalam rongga bibirnya.
Nghh.
Tangan Arjuna yang menjalar di punggungnya, mengusap lembut punggung. Dan bibir manis itu memainkan bibirnya dengan tak kalah manis membuat Kenzi tak bisa berfikir tenang, nafsu benar benar mengontrolnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BXB] MY PLAYBOY HUSBAND [END]
Teen Fiction"Hari ini Gue tidur Di Apartemen Milla, Nggak usah nungguin Gue." "Geer Banget kalau Gue akan Nungguin Lonte." "Babi, Kali kali Bikin Suami Betah di rumah Napa sih, Punya istri Dingin Bet kek es Cream." "bacot bacot Anjing, hus hus sana, Gue pen...