Happy Reading.
.
.
.Kenzi bangkit dari simpuhannya, sembari menunduk, mengambil sebuah cambuk rantai yang terlipat rapi terselip di antara punggang belakanganya.
Senyum mengembang tertera di sana, ketika rantai itu sudah berada di genggamannya.
Mendongak menatap satu persatu lawannya, seketika suasana menjadi tegang.
Rawon yang masih memegang pistol dari tembakan yang dia lontarkan ke arah Zein tadi, seketika menggigil.
Suasananya benar benar berbeda.
"Siapa anda?."ucap Rawon yang masih menatap mata hitam pekat bak iblis milik Kenzi.
Kenzi tidak menjawab, malahan dia mengeluh.
"Ahhhhh,,, membosankan."Memegang pemegang rantai itu di tangannya serta panjang yang menjuntai di lantai sekelilingnya dan terdapat sabit tajam di ujungnya.
"Memang nggak lengkap kalau tidak memegang benda ini."ucapnya.
Rawon yang merasa di acuhkan pun dengan kuat menekan tombol pematik, menembak ke arah Kenzi dengan beberapa tembakan.
Kenzi dengan sekali Ayun, menari dengan rantai rantai mengelilingi tubuhnya menangkis semua tembakan tembakan itu dimana timah itu berada di antara lubang rantainya.
Seketika, keringat dingin membanjiri wajah rawon, satupun tembakannya tak ada yang berhasil.
Menatap ke seluruh anak buahnya, mereka sama sama terdiam dengan ekspresi yang sama dengannya.
"Apa yang kalian lakukan cepat tembak pria gila itu!!."perintahnya.
Tersadar dengan teriakan yang di perintahkan, para pengawal itu pun dengan serentak menembakkan peluru ke arah Kenzi secara beruntun.
Kenzi yang sudah sering mengalami hal serupa pun tersenyum smirk, dengan masih menari, memutarkan tubuhnya, menari dengan rantai rantai itu mengelilinginya, sangat indah, sehingga pria yang sedang menari menggunakan rantai itu tak seperti seorang pria.
Malahan seperti penari balet yang sedang melakukan aksi pitanya.
Sangat di sayangkan, semua peluru itu lagi lagi berhasil kenzi Tangkis, untuk mengakhiri tariannya, dia pun melakukan pemberhentian dengan ujung tombak tepat mengenai salah satu pengawal.
Darah bercucuran dimana mana, dengan santainya, Kenzi pun menarik rantainya lagi, seketika pengawal itu berteriak dan akhirnya terjatuh.
"Aaa aaa, lemah lemah."
Kenzi menatap tepat ke arah rawon
"Timah anda habis?. Bisakah sekarang gantian?. Saya juga ingin bermain." Ucapnya.Rawon menggeleng, dengan ketakutan ia pun berangsur mundur menjauh dari Kenzi.
Dengan sekali hentakan, kenzi pun berhasil melayangkan rantainya ke arah rawon, melewati penjaga yang berada di depan pria itu.
Rantai itu pun mengelilingi tubuh rawon mengunci pergerakan pria itu, dan sekali tarikan rawon terhempas ke depan, bersimpuh duduk di depan Kenzi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BXB] MY PLAYBOY HUSBAND [END]
Fiksi Remaja"Hari ini Gue tidur Di Apartemen Milla, Nggak usah nungguin Gue." "Geer Banget kalau Gue akan Nungguin Lonte." "Babi, Kali kali Bikin Suami Betah di rumah Napa sih, Punya istri Dingin Bet kek es Cream." "bacot bacot Anjing, hus hus sana, Gue pen...