Mph 45. DRAMA TEMU

18K 1.4K 21
                                    

Happy Reading.
.
.
.

"sini."

Arjuna yang sudah merubah posisinya menjadi duduk tanpa kesusahan sama sekali menatap kenzi yang juga sedang menatapnya sembari menepuk nepuk pelan Pahanya.

Kenzi menautkan alisnya bingung sembari menggeleng, dengan perut yang besar tak sesuai dengan umurnya pun terkadang membuat Kenzi kesusahan dalam berjalan.

"apa?."

Arjuna menatap Kenzi lagi, permintaannya tak di indahkan oleh Kenzi, malahan pria itu masih berdiri di tempatnya.

"sayang, sini."ucapnya lagi.

Kenzi dengan egonya yang tinggi pun memutar matanya malas, lalu mulai mendekat ke arah Arjuna.

Arjuna menatap wajah Kenzi lalu mengelus pipi pria itu lembut.
"kamu di sini?. aku merindukanmu." 

Kenzi hanya diam, tak membalas maupun merespon dia benar benar diam.

dengan masih tersenyum menatap Kenzi, air mata penyesalan benar benar keluar dari pelupuk matanya.
"maafin aku."

Kenzi masih Diam, tak merespon apa apa, melihat Arjuna yang sudah baik baik saja, ia senang. dia benar benar merindukan pria di hadapannya ini. tapi, kenapa sangat sakit di ulu hatinya.

seperti sulit sekali rasanya ingin bereaksi, sulit sekali merespon ucapan pria itu.

"aku benar benar tidak meniduri orang lain selain kamu." air mata Arjuna semakin deras keluar, dia benar benar menyesal tak menggenggam erat miliknya.

"jangan hukum aku lagi, maafin aku." dia menunduk, dia gagal menjalani hukumannya,  Kenzi datang di saat dia butuh, Kenzi ada di saat dia membuka matanya pertama kali.

tapi kenapa menemukan Kenzi dengan menebus kesalahannya sendiri, ia gagal.

"maafin aku tidak datang menjemputmu, maaf."

"maafin aku ngerepotin kamu sekali lagi, maaf."

pegangannya melemah, dengan menunduk, ia melepaskan tangannya.
"terima kasih sudah lebih dulu datang , terima kasih." ucapnya pilu

"aku mencintaimu, sangat." lanjutnya dengan suara lemah di akhir kalimatnya.

bibir Kenzi mulai melengkung ke atas, perasaanya lega seketika, pernyataan cinta itu terdengar jelas di telinganya, tak seperti sebelumnya, pernyataan cinta yang  biasanya, seperti tidak yakin. ternyata begini rasanya,

dengan senyum smirk ia mengelus puncak kepala Arjuna."Butuh berapa lama? akhirnya aku benar benar mendapatkannya."

"prianya miliknya, arjunanya."
"suami playboy nya."

Arjuna yang merasakan elusan di puncak kepalanya pun mendongak, menatap Kenzi yang tersenyum melihatnya.

"suamiku?."ucapnya

jantung Arjuna berdetak sangat kencang, menarik tangan Kenzi supaya lebih dekat dengannya, mencium bibir lembut Kenzi dengan rakus.

[BXB] MY PLAYBOY HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang