Happy Reading.
.
.
.hujan di sore hari membuat Arjuna tak henti henti menatap keluar jendela sembari memikirkan dimana kemungkinan Kenzi berada.
Berdiri dengan tenang, membiarkan dokumen yang di berikan oleh Saga padanya tadi siang tergelatak di atas meja.
Tak perduli siapa yang menghamili Milla, siapa dia untuk di berikan kepedulian seperti itu.
Karena itulah, cukup memberikan bukti yang cukup..dan sedikit penjelasan kepada Mamanya, perkara Milla berakhir.
Tak peduli memperjelas hubungan karena sedari awal dia sudah memutuskan hubungannya dengan gadis itu, tepat dia menyadari perasaanya terhadap Kenzi..istrinya.
Membayangkan apa yang terjadi di malam itu, membuat dirinya tak henti hentinya tersenyum.
Tetapi, karena kelalaian nya juga Kenzi memberi nya hukuman dengan pergi meninggalkannya sendiri di apartemen besar ini.
Berjalan ke arah sofa, dan kembali duduk sembari mengambil kertas yang di tinggalkan Kenzi kemarin, lalu membacanya berulang ulang.
Tak ada yang menarik di sana, malahan kata kata yang tertera di sana sungguh membuat kepalanya pusing sampai rasanya ingin muntah.
Seperti yang biasa dia rasakan di setiap pagi hari. Sungguh kepergian Kenzi benar benar menghukumnya.
Hukuman yang di dapati oleh jiwanya bahkan raganya.
"Cih."
Berdecih, Arjuna pun bersandar di sofa sembari memijit pelan kepalanya.
Tot
Tet
Ngent
Toddd
Dering ponsel yang tiba tiba berbunyi membuat Arjuna segera melihat si penelfon lalu mengangkat.
"Gimana?."
"Sorry Jun, info soal itu benar benar tertutup rapat, Kenzi seolah olah hilang, baik di dunia nyata maupun di dunia Maya, ini seolah olah Kenzi nggak pernah ada."
"Cih. Jangan ngaco Zer."
"Ini seperti ada seseorang yang lebih ahli berada di belakang Kenzi, gue nggak bisa nerobos, dan CCTV yang gue bobol nggak pernah menampilkan sosok Kenzi."
Arjuna memijit keningnya lagi, kemana Kenzi pergi? Apakah pria itu benar benar menghukumnya di saat seperti ini?.
"Gue nggak mau tau. Dapati infonya Zer, gue ngandalin Lo."
Tut.
Melemparkan hendphonenya sembarang arah, Arjuna pun berdiri mengambil sebungkus rokok di kamarnya, dan menghisapnya kuat.
Di sisi lain
."Kak, Dari tadi ada seseorang yang coba bobol informasi tentang kaka."ucap Genzi yang duduk di depan komputer dengan banyaknya Layar layar berada di depannya.
Duduk di kursi gaming miliknya, dan melihat banyaknya angka angka dan huruf huruf di sana dan info tentang seseorang yang mencoba bobol.
"Uhh."Kenzi melihat dengan seksama layar yang di depan Genzi sembari memangku kedua tangannya.
Sedikit membungkuk lalu tersenyum miring.
"Lalu kamu apakan orang itu?."
Genzi mendongak menatap Kenzi, lalu melihat kelayar lagi Dan ia tersenyum. "Apa kakak fikir aku akan membiarkan mereka merebut kakak lagi dari aku?."
KAMU SEDANG MEMBACA
[BXB] MY PLAYBOY HUSBAND [END]
Teen Fiction"Hari ini Gue tidur Di Apartemen Milla, Nggak usah nungguin Gue." "Geer Banget kalau Gue akan Nungguin Lonte." "Babi, Kali kali Bikin Suami Betah di rumah Napa sih, Punya istri Dingin Bet kek es Cream." "bacot bacot Anjing, hus hus sana, Gue pen...