Mph 24. RUMAH DIMAS

16.8K 1.4K 6
                                    

Happy Reading

.
.

"Sayur nya potong kecil kecil ma?."

Redha berbalik, tubuh yang tadinya sedang menggoreng ikan pun tersenyum melihat Kenzi.

"Iya, tolong ya."

"Iya ma."

Saat ini, Seperti janji yang dia sebutkan waktu itu, Di sinilah dia berada, di rumah besar Dimas dengan melakukan masak bersama dengan Mama pria itu.

Kenzi tidak membenci itu, dan tidak pula menyukainya, karena melakukan aktivitas lebih. Bukankah itu membuatnya melupakan sakit yang dia terima?.

Walaupun sementara.

"Kamu, Sudah lama kenal Dimas?."

Kenzi diam sebentar,kemudian menggeleng dengan senyum tipis."Baru satu tahun yang lalu."

Redha diam sebentar, dengan tangan yang masih menggoreng, Dia tersenyum.
"Mama belum pernah melihat anak itu mengejar seseorang sebelumnya."

Kenzi melihat ke arah redha tanpa membalikkan tubuhnya, dia bingung dengan lontaran yang di ucapkan wanita itu.

"Dimas tipe pria yang akan mengejar sesuatu sampai dapat, ketika dia menginginkannya."

Tangan Redha masih bergerak, dan kadang kaki nya juga ikut berjalan kesana kemari mengambil bahan dengan masih berbicara.

"Dan ini pertama kalinya mama lihat dia menginginkan seseorang."

"Mungkin kamu tau, kalau anak itu sangat menyukai Volly."

Kenzi mengangguk tanpa sadar dengan masih mendengarkan ucapan redha dengan seksama.

"Pria Bodoh yang selalu memenangkan turnamen itu, mama nggak nyangka akan mencoba sesuatu yang lebih menantang lagi."
Ucapnya Terkekeh di akhir kalimatnya.

"Menantang?."

"Kamu nggak sadar, kalau kamu tantangan terbesar pada anak itu? Mencintai kamu yang nggak mencintainya."

Kenzi menunduk,"ah, maaf ma."

Redha menggeleng "bukan salah kamu."

"Awalnya mama fikir anak itu tidak akan membawakan mama menantu, siapa kira, kalau dia akan langsung mengenalkan kamu ke mama."

Redha Terkekeh.

Sedangkan Kenzi hanya diam mendengar lontaran demi lontaran yang di ucapkan redha tanpa menyangkal sama sekali.

"Aneh bukan? Di umur segitu dia baru pertama kali jatuh cinta."

Redha berbalik, berjalan mendekat dan memegang kedua bahu Kenzi dengan tersenyum."Dan mama senang, kalau orang itu kamu."

Kenzi tersentak, bibirnya bergetar mencoba memberitahukan kebenarannya kepada Redha, melihat senyum bahagia dan harapan yang di pancarkan oleh mata itu membuat Kenzi tak berkutik.

"Ngapain nih."

Kedua orang itu melihat ke arah Dimas yang tiba tiba datang dengan mengemil apel di tangannya sembari menatap kedua orang itu bersandar di Tiang.

Berjalan mendekat kemudian tersenyum, mengusak pelan Surai rambut Kenzi lalu tersenyum.

Kemudian menatap redha.

"Mama ngasih tau omong kosong ke Kenzi lagi ya." Ucapnya menatap redha penuh curiga.

Redha menatap mata Dimas kemudian menghela nafas."kalau mau ngeganggu jangan ke sini, hus hus."

[BXB] MY PLAYBOY HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang