" Kejar aku kalau bisa Kak Run!” Pekikan Ten semakin menciut seiring dengan punggungnya yang menghilang dari penglihatan Hikaru.
Mau tak mau Hikaru harus sering-sering membetulkan celananya yang terus-terusan melorot karena dia jak berlari lagi-lagi mengejar anak ayam berwujud manusia semacam Ten.
Jangan salahkan Hikaru jikalau jejak Ten bahkan sudah tidak terendus oleh radar gadis itu.
Pasalnya, sekarang Hikaru tengah sedikit menggoda, menaikkan celana jeans nya kemudian merapatkan sabuk yang ia pakai.
Dalam hati merutuk gelisah juga, bisa-bisanya Ten membeli hadiah celana kebesaran saat Hikaru ulang tahun?
" Hei Ten berhenti kau!" Teriak Hikaru sekali lagi, menghentak-hentakkan kakinya di atas tanah ketika gemerlap lampion berhasil menyempurnakan penyamaran Ten.
" Selamat tinggal tas kesayangan Kak Run!"
Seperti hantu, Ten tahu-tahu sudah berdiri di tepi jembatan sambil mengayun-ayunkan tas milik Hikaru di atas sungai.
" Kembalikan tasku, Ten!"
Tak menggubris celotehan penuh penekanan dari Hikaru, yang di lakukan Ten selanjutnya seketika dapat membuat jiwa gadis itu terpisah dari raganya.
Ten menempelkan jari telunjuknya di bibir depan sambil manyun kemudian berkata...
" Cium aku dulu kalau bisa."
Happy Birthday RunRun 🌱