Realita (END)

47 10 2
                                        

Tidak ada yang salah dengan hubungan mereka.

Setidaknya itu yang Hikaru pikir, sebelum semuanya terlambat.

Kerenggangan hubungan mereka bermula murni dari Hikaru yang pertama menjauh karena kesibukan sekolahnya.

Saat itu Hikaru sedang mempersiapkan dirinya mati-matian untuk lulus SMP, Ten juga sedang di sibukkan dengan klub Dance yang di ikutinya.

Keduanya memang sudah jarang berbicara langsung, tetapi selalu ada kecupan manis di pipi untuk Hikaru tiap pulang sekolah ataupun ucapan selamat malam untuk Ten tiap malam sebelum tidur.

Dan suatu hari, Hikaru melintas di bawah aula sekolahnya dan menemukan Ten tengah tertawa bahagia dengan Tamura Hono.

Hikaru tahu siapa gadis itu, alumni dari SMP mereka yang masih sering berkunjung ke sekolah karena ia juga merangkap sebagai pelatih klub Dance untuk SMP mereka.

Itu membuatnya berpikir lebih matang lagi mengenai hubungannya.

Ten terlihat sangat senang saat bersama Hono, berhasil membuat Hikaru berpikir bahwa pasangan anak SMP yang polos dengan pelatih Dance bak model adalah perpaduan yang menarik.

Di tambah ketika Hono mengelus kepala Ten dengan tatapan yang tidak bisa Hikaru jelaskan, Hikaru tidak berpikir panjang lagi Ia menarik kuat tangan Ten yang meronta minta di lepaskan karena bingung.

Dan hal bodoh selanjutnya ia lakukan, melampiaskan semua bebannya pada Ten.

Dia memaki Ten dalam semua bahasa yang ia kuasai.

Makiannya tidak beralasan, dia tahu dia stress akan sekolah dan cemburu, dia tahu seharusnya Ten tidak di jadikan pelampiasannya.

Namun ia tidak tahu apa maksud Hono untuk sedekat itu dengan pujaan hatinya.

Setelah itu, ada perubahan drastis di keseharian mereka. Sekali lagi Hikaru tahu, sikap Ten kepadanya masih sama dirinya sendiri lah yang menciptakan perbedaan.

Ketika Ten mengajak Hikaru untuk makan siang bersama, Hikaru menolak dan makan bersama teman-temannya.

Ketika Ten menggenggam tangannya saat jalan pulang sekolah, Hikaru tidak membalas genggaman tersebut dan hanya tersenyum samar.

Ketika Ten menangis takut di depan matanya karena menyadari Hikaru berubah, ia hanya bisa memeluk tanpa mengucapkan apapun.

" Lebih baik kita akhiri saja."

" Maaf, aku tahu selama ini aku amat merepotkan. Kak Run juga akan menghadapi ujian dan aku masih saja mengikuti Kak Run ke mana saja." ucap Ten, melepas dekapan Hikaru dan menghapus jejak air matanya dengan kasar.

" Aku akan terus mendukung, aku tidak akan pernah membenci ini. Semoga sukses ujiannya."

Masih teringat di benak Hikaru betapa menusuknya caci-maki Karin terhadapnya karena telah berhasil menghancurkan hati Ten.

Itu semua terjadi di masa lalu. Seharusnya sudah ada lembaran kertas baru yang siap diisi dengan kisah-kisah lain.

Seharusnya.

Hikaru membuka mulutnya dan berkata.

"Aku yang salah. Selama ini memang aku yang salah."

" Tidak ada gunanya menyesali masa lalu." ucap Ten lalu melirik jam yang melingkar di tangannya.

" Lima menit lagi bus ku sampai sepertinya."

Sekali pun Ten terlihat biasa-biasa saja, Hikaru tahu di dalam hatinya pasti ada yang terasa mengganjal.

TenRun AreA! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang