...

56 23 0
                                    

" Mereka merasa aneh atau hanya sekedar suasana hati yang buruk biasa.Tapi tahu apa mereka tentang perasaanku? Tahu apa mereka tentang seberapa lelahnya ada di posisi ini? Mereka itu ... sungguh menjengkelkan mengakuinya, tapi aku membenci mereka."

"... "

" Aku benci mereka bukan tanpa alasan. Aku benci sisi dalam diri mereka yang menganggap fenomena yang kualami ini sebuah guyonan. Aku benci pikiran sempit mereka yang mengelompokan keadaanku saat ini setara dengan penghuni rumah sakit jiwa. Aku juga benci sikap sok paham beberapa di antara mereka yang padahal hanya berpura-pura simpatik kemudian bergosip di belakangku.
Pokoknya aku benci mereka. Pola pikir mereka."

" Hmm... Lalu?"

" Aku ngin membunuh mereka. Bolehkan?"

" Boleh saja. Kau hanya harus pergi ke dapur lalu mengambil sebilah pisau, Tikam mereka yang kau benci itu lalu cuci tanganmu sebelum kembali."

" Sungguh? Aku boleh melakukannya?"

" Lakukan sekarang."

...

...

...

" Sudah?"

" Hmm.. Sudah."

" Kalau begitu sekarang buka matamu."

------

Hikaru mengamati di sekitarnya setiap saat sebelum menjadikan sosok Ten yang kini duduk menghadapnya objek menarik.

Satu helaan nafas darinya membuat garis lengkung tercipta di bibir Ten.

" Sudah lebih baik?" Tanya Ten disertai seulas senyum.

" Yah, rasanya lebih enak."

" Baguslah. Sekarang kita bisa melanjutkan kencan kita, kan?"

Hikaru mengangguk, Menerima uluran tangan Ten yang kemudian membawanya keluar dari kafe sederhana dekat apartemen sewaannya.

" Lain kali, jangan ragu memanggilku saat kau kembali."

Hikaru mengiyakannya.

TenRun AreA! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang