Masalah Keluarga

78 9 0
                                    

"Obi!!"

Obi yang sedang berjalan menaiki tangga dengan wajah datar ke arah kelas, terkejut karna Erlangga tiba-tiba muncul dan langsung melompat merangkul di punggungnya.

"Apa lagi sekarang.." katanya menggerutu.

"Hihihi.. makasih buat kemarin. Obi tau ga? Aku seneng banget hari ini,"

"Tiap hari juga elu seneng," kata Obi kata Obi jengkel.

"Dih ko gitu banget sih. Udah ah males," kata Erlangga sebal turun dari punggung Obi. Tapi saat Erlangga ingin pergi, dia terhenti karna Obi memegang tangannya.

"Sori. Bukannya gua gamau denger cerita elu, tapi gua lagi ada masalah di rumah. Harusnya gua ga bawa ke sekolah, sori yah," kata Obi tersenyum.

"Oh gitu.. emm.. maap yah Obi. Harusnya aku ga tiba-tiba dateng terus bikin Obi bete," kata Erlangga merasa bersalah.

"Udah gapapa, gua juga salah bawa mood jelek dari rumah," kata Obi mengacak-acak rambut Erlangga.

"Pagi miskin~~"

Wajah Obi yang tadinya tersenyum tiba-tiba kembali menekuk karna Anggi datang.

Erlangga menoleh ke arah Anggi lalu kedua alisnya terangkat melihat Anggi datang membawa 2 box kontainer berisi makanan yang tadinya dia pakai untuk berjualan.

"Aah.. Anggi udah mau mulai jualan?" Tanya Erlangga ikut bersemangat.

"Iya, mau bantuin ga?" Tanya Anggi tersenyum licik.

"Iya bo-"
"Apa sih lu bawa-bawa orang laen," potong Obi kesal.

Erlangga berkedip cepat karna melihat Obi tiba-tiba marah.

"Denger yah miskin, kalo elu ga mampu gausah banyak gaya. Udah cepet bantu gua bawain, anjing lu malah ninggalin gua sendirian," kata Anggi kesal juga.

Obi mendesis kesal lalu dia mengambil satu box dan membawanya kesal ke kelas.

"Hahaha jadi babu.." kata Anggi menertawakan Obi.

"Berisik babi!!" Umpat Obi.

Erlangga sebenarnya tidak terbiasa berada di lingkungan yang dengan mudahnya mengatakan kata kasar. Tapi dia juga tau kalau mulut kedua temannya itu sudah kasar sejak awal.

"Elu mau bantuin Anggi jualan?" Tanya Toro heran saat mereka sedang berkumpul.

"Iya," sahut Obi dengan wajah sambil bermain game.

"Kalo cuman nyari jajan, mending jangan Bi. Elu pasti di maki-maki terus sama Anggi nanti," sahut Jaya dengan wajah datar.

Erlangga yang ada di sebelah Obi, melihat jari Obi gemetar.

"Gua gabut aja," kata Obi masih terdengar datar.

"Gimana kalo kita bantuin Anggi juga?"

Kedua alis Obi terangkat lalu dia menoleh ke arah Erlangga yang tersenyum lebar padanya.

"Waktu aku jualan kemarin, kalian bantuin kan? Lagian paling cuman 10 menit pas istirahat doang," kata Erlangga lagi.

"Kalo tujuannya bantuin Anggi gua sih ogah banget. Lagian Obi, elu kan biasanya juga maen game aja gitu kalo gabut, terus emangnya kita nongkrong-nongkrong di kantin atau di kelas gini elu bete sama kita?" Tanya Toro.

"Kadang," kata Obi menyahut tanpa mengalihkan pandangannya dari layar HP-nya.

Saat Toro ingin bicara lagi, bel tanda masuk sekolah pun berbunyi. Toro dan Jaya kembali ke tempat duduk mereka yang ada di sebelah Erlangga dan Obi.

Pewaris part 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang