Sebuah Hadiah Kecil

50 9 3
                                    

Dengan nafas terengah-engah, Olivia mencari Jonathan di tempat biasa dia menyendiri. Sama seperti saat dia kecil, Jonathan berdiri di tepian laut dengan kedua tangan yang memegang tongkatnya.

Angin laut yang menerpa rambut mereka, bau asin yang masuk ke dalam hidung, sampai terik matahari di tengah hari ini yang terasa menusuk. Olivia berjalan mendekat dan berdiri tidak jauh dari sana.

"Aku tau ini berlebihan, tapi aku tidak suka bercandaan seperti itu," ucap Jonathan pelan.

"Itu bukan salah mereka. Tidak ada satupun dari mereka yang tau soal Pedro, termasuk Gerald," kata Olivia.

"Yang aku maksud itu kamu,"

Olivia tersentak mendengarnya.

"Y-Ya aku tau, masuk akal kalo kamu berfikir aku yang kirim karna yang tau kejadian itu cuman aku sama Dino. Tapi aku-"
"Dino juga tidak mungkin karna dia tidak suka bercandaan dengan makhluk yang sudah mati," potong Jonathan.

Mata Olivia mulai berkaca-kaca.

"Bukan aku.. bukan aku yang kirim.. aku bersumpah.. kenapa kamu jahat banget tiba-tiba nuduh aku.." kata Olivia menunduk dengan suara serak.

Jonathan terdiam lalu dia duduk sila di tepian dan meletakkan tongkatnya di sebelahnya.

"Maaf.." katanya pelan.

"Aku maklumin karna sekarang pikiran kamu lagi ga baik. Tapi aku gamau maafin kalo kamu belom beliin aku es krim," kata Olivia ketus.

Jonathan berbalik melihat Olivia yang menatapnya sebal sampai menahan nafasnya. Jonathan mendengus lalu dia tersenyum.

"Mau es krim yang dimana?" Tanya Jonathan.

Terdiam sambil memakan es krim di restoran tempat saji. Baru satu suap es itu masuk ke dalam mulut mereka, keduanya langsung menghela nafas.

"Ga enak.." gumam Olivia kesal.

"Punyaku juga," sahut Jonathan.

"Padahal ini lagi viral," kata Olivia bangkit, begitu juga dengan Jonathan.

"Namanya juga selera orang," ucap Jonathan dengan lembut.

Jonathan mendengus tersenyum karna Olivia masih juga cemberut.

"Mau yang lain" tawar Jonathan.

"OGH!! SSSSSSSSSSSSSSHH!! EMH!!"

Jonathan dan Olivia pergi ke kosan Olivia. Sesampainya disana mereka langsung berciuman sambil melepas pakaian mereka.

Sambil terus berciuman, tangan Jonathan meremas pantat Olivia yang menggenjot dirinya dari pangkuannya.

"OUGH!! ENAK BANGET JON?!"

Jonathan hanya menelan ludah kenikmatan dengan genjotan Olivia.

Olivia yang terus menggenjot tubuhnya, menarik kepala Jonathan dan membuatnya mengisap putingnya.

"AAAAAAH!! ENAK! ISEP JON!!"

Jonathan meremas pantat Olivia semakin kuat dan bergantian menggenjotnya dari bawah.

Tubuh Olivia semakin menegang tiap kali Jonathan mengisap dan  memainkan putingnya dengan lidahnya.

"Jon!! Pelan-pelan!! *AKH!! Pelan-pelan isepnya!! Aku ga tahan!! Terlalu enak!!"

Jonathan melepaskan isapannya dan mendongak melihat Olivia yang tampak kewalahan.

"Mau makan bareng di rumah aku?" Tanya Jonathan.

"Bisa-bisanya lagi kaya gini malah nawarin makan!!" Teriak Olivia terengah-engah.

Dalam diam, Jonathan masih terus menggenjot Olivia sambil menatap wajahnya.

Pewaris part 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang