*GUUUUHHHHH...
Anggi memasang wajah sebal karna sejak pagi Erlangga terlihat sangat lesu duduk di sampingnya.
"Kenapa coba nih anak," kata Anggi.
"Karna sekolah, aku ga bisa nganter Arthur ke bandara.." kata Erlangga sebal.
"Ya kan elu sekolah," kata Anggi kembali melihat guru yang sedang menerangkan.
"Tapi waktu kemaren Arthur liat jadwal pesawat, ada ko yang berangkat malem," kata Erlangga.
"Dia pinter berarti nyari yang siang. Dia gamau ngerepotin bang Jon yang bakal nganter dia ke bandara malem-malem," kata Anggi.
Erlangga kembali menghela nafas sambil duduk bersandar melihat ke depan.
"Kamu!!"
Kedua alis Erlangga terangkat melihat guru yang ada di depan menunjuk ke arahnya.
"Emangnya pelajaran saya bosen banget sampe kamu duduk senderan begitu?" Tanya gitu itu marah.
"Serius? Mereka cari masalah sama kita pake alesan ga jelas lagi?" Bisik Anggi.
"Jangan di sahutin Gi," bisik Erlangga.
"Ngga pak maaf.." jawab Erlangga.
"Ngga.. ngga.. coba sini maju, jawab soal ini!" Bentaknya.
Kedua alis Anggi menekuk karna guru itu lagi-lagi menyiapkan sebuah soal yang seharusnya tidak bisa di jawab oleh muridnya sendiri sekalipun.
Tapi seperti biasa, Erlangga maju dengan tenang, menulis jawabannya lalu kembali duduk.
"Mantap.." bisik Anggi sambil menyeringai.
"Hehehe, Anggi juga pasti bisa ko kalo di pikirin lagi," kata Erlangga.
Teman-temannya yang berasal dari sekolah Erlangga yang lama, bersyukur karna para guru di sekolah ini hanya mengincar Erlangga. Karna terkadang mereka mencari kesalahan lalu menguji dengan soal-soal yang tidak masuk akal.
"Gua jadi penasaran, anak-anak di sekolah laen nasib nya kaya kita ga yah?" Tanya Anggi sambil berjalan ke gerbang bersama Erlangga.
"Aku juga jadi kepikiran. Oh!! Apa jangan-jangan Obi jadi penguasa di sekolah barunya?" Kata Erlangga heboh.
Erlangga dan Anggi sama-sama mendongak lalu membayangkan Obi berdiri di bawah para preman di sekolah barunya sambil tertawa jahat.
"Kalo di cerita-cerita superhero, biasanya Obi bakal jadi musuh elu," kata Anggi sambil kembali berjalan.
"Lah ko gitu?" Tanya Erlangga heran.
"Gatau. Mungkin biar kaya 'Wah.. mereka kan tadinya sahabatan, terus malah jadi musuh terkuatnya' gitu gitu lah," kata Anggi sambil memperagakan cara orang berbicara.
"Kalo gitu, selain Obi, Anggi, Toro, Jaya, bahkan Arthur juga bisa dong," kata Erlangga.
"Yup. Tapi kata gua lebih seru kalo Obi yang jahat," kata Anggi.
"Lah kenapa?" Tanya Erlangga heran.
"Muka dia kaya banteng merah," ucap Anggi ambil menyeringai dengan tatapan picik.
"Hahaha apaan coba. Obi kan item,"
Bibir Anggi seketika menekuk mendengarnya.
Saat di dalam angkot, HP Erlangga dan Anggi sama-sama bunyi. Kedua alis mereka menekuk karna Tiara mengirim pesan ke grup kelas dan menanyakan keberadaan Toro.
"Toro belom pulang?" Tanya Erlangga.
"Bukannya yang jadwal sekolahnya kaya tai cuman kita doang?" Kata Anggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pewaris part 2
FanfictionCerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman mohon untuk tidak melanjutkannya.