Angin yang sejuk dan suara kicauan burung selalu menemani Erlangga mengurus ternak dan memberikan mereka makan setiap pagi.
"Oh.. udah di keluarin semua?"
Erlangga yang tersenyum cerah memperhatikan ayam dan bebeknya, melihat Gerald keluar dari rumah rumah.
"Udah. Liat deh bang Gerald, Kepin udah kaya pemimpinnya kan? Hahaha," kata Erlangga menunjuk ke arah salah satu anak yang tampak paling tidak bisa diam dan mengganggu ayam-ayam yang lain.
"Kamu berani masuk ke rumah itu sendirian?"
Erlangga tersentak lalu mereka berdua perlahan menoleh ke arah rumah terbengkalai yang ada di samping rumah utama.
"Ayam sama bebeknya kan di taro Deket pintu belakang, jadi aku ga pernah sampe masuk ke dalem," kata Erlangga lesu.
"Oh gitu yah. Jadi kamu gatau di dalem ada apa?" Tanya Gerald.
"Ngga.."
Gerald terdiam sejenak lalu dia menyentuh Erlangga.
Erlangga yang sedang berjongkok, menoleh ke arah Gerald.
"Mau coba masuk?" Tanya Gerald menyeringai.
"Ngga ngga ngga!! Lagian bukannya bang Gerald takut juga?" Tanya Erlangga panik.
"I-Iya sih.. tapi aku penasaran ada apa di dalem," kata Gerald melihat ke arah pintu masuk rumah itu yang masih terbuka.
Saat sedang melamun, Gerald melihat Erlangga menunjuk ke arah wajahnya.
"Itu tuh.." kata Erlangga.
"Apa?" Tanya Gerald heran.
"Bang Gerald tau ga sih? Di film, orang yang paling cepet mati itu orang yang paling penasaran tau," Kata Erlangga.
Gerald berkedip cepat lalu dia berfikir sampai alisnya menekuk.
"Iya juga sih. Hampir semua film horor berawal karna para tokohnya penasaran," kata Gerald heran.
"Nah makanya itu meskipun aku penasaran, aku ga pernah mau masuk kesana," kata Erlangga tersenyum penuh kemenangan.
Gerald menelan ludah lalu dia kembali melihat ke arah rumah itu.
*hhhhhhh..
Erlangga tersentak karna dia mendengar ada suara nafas panjang yang terdengar berat di belakang telinganya. Erlangga yang ketakutan, perlahan menoleh ke belakang lalu dia terkejut karna ada sesuatu yang menyentuh bahunya.
"AAAAAAAAAAAH!!!"
Jonathan yang sedang menata alat makan, mendengar suara teriakan Erlangga. Dia bergegas ke belakang lalu menghela nafas karna melihat Jidan tertawa terpingkal-pingkal karna Erlangga menangis ketakutan dikejutkan olehnya.
"Jidan.." tegur Jonathan pelan.
Erlangga yang menangis pun langsung lari dan memeluk Jonathan. Gerald sebenarnya juga cukup terkejut karna tidak menyadari kehadiran Jidan karna dia sedang bengong tadi.
******************************
"Ih.. kapan sih ini di lepasnya.. aku bosen banget di rumah," kata Erlangga sebal melihat tangan kanannya yang masih terbungkus.
"Sabar aja sih," celetuk Obi yang sedang duduk di sebelah Erlangga.
"Ngomong-ngomong ko Obi kesini? Pulang cepet emangnya ada acara apa?"
Obi tersentak karna dia tidak mengatakan kalau dia sedang bolos sekarang.
"Y-Yaa.. acara itu. Ah! Tapi harusnya elu bersyukur karena gua Dateng pas elu lagi sendirian," kata Obi mengalihkan pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pewaris part 2
FanfictionCerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman mohon untuk tidak melanjutkannya.