Dua Kakek

104 6 5
                                    

Di rumah Anggi, Erlangga menceritakan tentang petualangan nya dan juga tentang Artefak pada teman-temannya.

Tidak ada yang tidak terkejut saat mendengar cerita Erlangga yang benar-benar terjadi. Erlangga bahkan mengaku kalah superhero satu yang ada saat sebelum tahun baru itu memang dia.

"T-Tunggu-tunggu.."

Semua orang menoleh ke arah Toro yang memotong pembicaraan.

"Superhero yang waktu itu kan terbang, elu bisa emangnya?" Tanya Toro.

"Hehe emm.. jadi Tongkat Maestro ini bisa nyatu sama kita. Ada syaratnya, tapi kalo berhasil gua bener-bener bisa kendaliin apapun termasuk badan aku sendiri," kata Erlangga.

"Keren.. syaratnya apa?" Tanya Toro terpukau.

"Bunuh diri,"

Semua orang seketika mematung.

"Bunuh diri?" Tanya Jaya memperjelas.

"Iya bunuh diri. Aku tusukin Tongkat Maestro ini ke jantung aku. Tingkat keberhasilannya cuman 5%, kalo berhasil ya.. Tongkat nya nyatu sama kita," kata Erlangga.

Erlangga melirik ke samping lalu dia terkejut karna mata Arthur tampak berkilau menatapnya.

"Kalo bisa tolong rahasiain ini dari publik yah," ucap Erlangga.

"Santai kalo itu mah," ucap Jaya.

"Hahaha iya. Eh Ga, kalo gua jadi Sidekick elu gimana?" Tanya Toro penuh semangat.

"Sidekick apaan?" Tanya Erlangga heran.

"Kaya rekan nya superhero gitu," kata Anggi.

"Hmm.. kalo gitu ngga," jawab Erlangga.

"Lah ko gitu?" Tanya Toro heran.

"Kan gua bukan superhero Toro.. kemaren tuh cuman ngabisin waktu aku nyatu sama Tongkat Maestro aja," kata Erlangga.

"Ya kalo gitu kenapa ga mulai dari sekarang aja jadi superhero?" Tanya Toro heran.

"Sekolah, ngurus bebek sama ayam, main, makan, ga ada waktu.."

Wajah Toro menekuk sebal dengan kegiatan yang Erlangga sebutkan untuk di jadikan alasan.

"Sherlock Holmes employed street children so he could obtain more information," kata Arthur.

"Ngga ngga ngga.. Sherlock Holmes kan nganggur di rumahnya, jadi kalo ada apa-apa dia bisa gerak," kata Erlangga.

"Kan gunanya Sidekick biar dia ngisi waktu elu yang lagi sibuk," kata Jaya.

"Kan Sidekick nya Toro yang sekolah juga. Lagian kenapa sih semuanya jadi ngomongin superhero? Kalo gua mau, gua pasti terima waktu di tawarin jadi kandidat Big Star,"

Semua orang seketika hening melihat Erlangga.

"HAHH!!!"

Erlangga terkejut karna semua orang kecuali Obi berteriak padanya.

"Elu jadi kandidat Big Star?"
"Ko di tolak?"
"Tolol!!"
"Yaampun Erlangga.. kenapa malah di tolak sih,"
"What is Big Star?"
"Tolol!!"

"Ga ada kata laen apa?" Kata Obi memukul kepala Anggi karna mengulang satu kata yang sama.

"Elu udah tau Bi?" Tanya Toro.

"Udah. Masalah ini sempet jadi masalah yang sensitif buat Erlangga," kata Obi.

"Kenapa?" Tanya Jaya.

"Elu pada masih liat Fahmi ga?"

Semua orang terdiam lalu mereka baru sadar, jauh sebelum mereka di pisahkan, mereka tidak pernah melihat Fahmi.

Pewaris part 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang