"Nih bang.. aku punya sesuatu buat Abang. Aku pilih ini sama Starla kemaren,"
Mata Jonathan tampak terbinar-binar melihat Gerald memberikan satu setel pakaian yang sangat mirip dengannya.
"Baju Abang cuman 2, 3 lah sama baju tidur. Jadi aku pikir nambah satu gapapa kali yah," kata Gerald menyeringai.
"Hahaha ini bagus sekali.. aku suka. Terimakasih Gerald," kata Jonathan memeluk erat Gerald.
"Angga!! Gua mau ambil baju, gua mau mandi!!"
Gerald dan Jonathan yang tadi di ruang tamu melihat Jidan menggedor-gedor pintu kamar.
"Gamau!! Pokoknya hari ini ga boleh ada yang masuk ke kamar ini karna ini hadiah aku buat bang Jon!!" Teriak Erlangga dari dalam.
"Hah!! Elu kasih hadiah kamar ini?" Tanya Jidan terkejut.
"Ngga lah!! Udah sih bang Jidan ga bakal ngerti!! Aku ambilin bajunya aja,"
Erlangga mengintip dan melihat ada Jidan menunggunya di depan kamar. Erlangga pun keluar dan bergegas mengunci pintunya.
"Nih.." kata Erlangga menyodorkan baju Jidan.
"Pokoknya ga boleh ada yang masuk aja. Yang masuk bakal kesetrum sampe keriting," kata Erlangga memperingati dengan kata-kata yang membuat semua orang harus menahan tawa.
"Angga.. ayo," ajak Jonathan.
Erlangga pun bergegas menghampiri Jonathan dan pergi bersamanya ke rumah sakit.
********************************
"Nah.. udah siap. Coba gerakin tangannya," kata Melani usai melepas perban Erlangga.
Jonathan dan Melani tersenyum senang melihat betapa girangnya Erlangga setelah tangannya bisa bergerak bebas lagi.
"Akhirnya!! Aku bisa ikut petualang sama kakek Hasbi lagi," kata Erlangga kegirangan.
"Haha iya.. yaudah ayo kita pulang. Terimakasih banyak Bu dokter yang cantik.." kata Jonathan mencium tangan Melani.
Melani terkekeh mendapat perlakuan itu dari Jonathan.
Sebelum pulang, Jonathan dan Erlangga juga pergi menjenguk Anggi yang sedang bermain HP sendirian. Anggi juga memberitahu mereka kalau dia sudah bisa pulang besok.
Saat perjalanan kembali ke rumah, Erlangga dan Jonathan sempat pergi ke pasar untuk berbelanja. Melihat Jonathan sesekali meremas tangannya memegang tongkatnya, Erlangga pun tersenyum karna pilihan hadiahnya sangat tepat.
"Kami pulang.." teriak Erlangga berlari masuk ke dalam untuk mengecek apakah ada orang yang masuk ke kamarnya atau tidak.
Erlangga langsung menatap tajam ke arah Jidan dan Nanda yang sedang duduk di ruang tengah sambil menonton TV.
"Ga ada yang masuk ko Ga," kata Gerald yang sedang belajar di ruang tamu.
"Memang hadiahnya apa sih?" Tanya Jidan semakin penasaran.
"Gua juga penasaran lagi,"
Erlangga menyeringai lalu dia pergi masuk ke dalam kamar dan keluar membawa handuk putih.
"Nih bang, ganti baju pake anduk aja," kata Erlangga.
Jidan dan Nanda tersentak sampai wajah mereka memerah.
"KENAPA HARUS CUMAN PAKE HANDUK!?" Teriak Jidan dari ruang tengah.
"Hmmm.. hmm.. hmm.."
Mereka terheran karna Erlangga tertawa bangga sambil berjalan ke arah kamar. Erlangga pun membuka pintu kamar dan memperluas suasana kamar mereka yang benar-benar berubah 180 derajat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pewaris part 2
FanfictionCerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman mohon untuk tidak melanjutkannya.